21.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Breaking: Vincent Kompany Perpanjang Kontrak di Bayern Munchen!

Vincent Kompany with Bayern Munchen 2025/26

Usai menjalani musim pertama yang mengesankan dan menjaga awal musim 2025/26 dengan baik bersama Bayern Munchen, manajemen klub akhirnya resmi memperpanjang kontrak sang pelatih Vincent Kompany dari klausul semula.

Pengumuman tersebut baru saja dikabarkan melalui laman situs dan media sosial resmi Bayern Munchen yang mengatakan bahwa mereka puas dengan kinerja sang juru taktik asal Belgia itu sehingga memutuskan untuk memperpanjang kontraknya, dari yang semula berakhir di tahun 2027 menjadi 2029.

Kepercayaan yang diberikan oleh Die Roten menjadi testimoni dari kebolehannya dalam mengolah strategi dan mengasuh mental pemain-pemain muda maupun senior. Seperti yang diketahui, mantan penjaga lini belakang Manchester City tersebut sempat diragukan sebagai suksesor Thomas Tuchel terkait rekornya yang mengalami turbulensi saat menukangi Burnley selama tahun 2022-2024.

Berbekal skuad peninggalan Tuchel, Ia memperbaiki performa buruk yang dialami tim tersebut saat menjalani musim 2023/24 dan menantang supremasi Xabi Alonso yang saat itu mengasuh Bayer Leverkusen. Di tengah badai cedera yang menerpa skuadnya, Ia melakukan penyesuaian yang membuat mereka kembali agresif dan mengangkat gelar juara dengan hanya menelan dua kekalahan dari total 34 pertandingan yang dijalani.

Memasuki musim 2025/26 hingga hari ini, Ia kembali menjadi sensasi dengan catatan yang impresif. Kompany dan Bayern berpotensi mendulang sukses besar musim ini apabila form dan komposisi skuad mereka bisa terjaga dari masalah fisik yang kerap mengganggu dinamik mereka, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Kompany menjadi pelatih kedua di Bayern yang mendapatkan ekstensi kontrak setelah tahun 2010, yang terakhir kali dicatatkan oleh Louis van Gaal.

Fleksibilitas sebagai senjata utama

Keputusan mempertahankan Kompany sebagai pelatih tentunya juga tidak lepas dari pendekatannya yang jarang dimiliki oleh pelatih lain di Eropa: fleksibilitas strategi yang didukung dengan penguasaan bola superior.

Seperti yang diketahui, Bayern Munchen musim ini masih menghadapi masalah kedalaman skuad yang cukup mengganggu karena beberapa pemain reguler yang masih bergelut dengan cedera, terutama Jamal Musiala, Alphonso Davies, dan Hiroki Ito. Hal tersebut membuatnya harus memutar otak antara menyeimbangkan rotasi dan menambal posisi-posisi yang rawan tereksploitasi oleh lawan.

Untuk itu, Ia berhasil mengidentifikasi pemain-pemain muda dan memperkenalkan mereka ke skuad senior, sekaligus menempatkan ulang beberapa pemain lama untuk menutup celah berdasarkan kelebihan mereka. Hasilnya, pemain-pemain seperti Konrad Laimer, Sacha Boey, dan Aleksandar Pavlovic kini menjadi andalannya untuk mengatasi problem yang bisa muncul saat transisi bertahan ke menyerang.

Ditambah dengan Harry Kane yang tampil gacor, pelatih berusia 39 tahun itu juga tak gentar untuk mencoba penyegaran di lini depan yang kini justru ditopang oleh playmaking sang bintang Timnas Inggris tersebut. Analis berpendapat bahwa penyesuaian ini justru membuat Bayern tampil lebih efisien dalam menyerang dan menjaga pertahanannya, meskipun masih menunjukkan kekurangan dalam situasi-situasi tertentu.

Dan tentunya, sebagai pelatih yang telah belajar dari Pep Guardiola, Ia berhasil mengembalikan gaya permainan Bayern yang kuat di aspek ball possession seperti dulu. Kombinasi seperti ini sangat disukai oleh manajemen Bayern yang selalu menekankan bahwa mereka adalah tim dengan idealisme menyerang yang kuat.