12.12.2025
Waktu membaca: 3 menit

Trofi Piala Dunia 2026 Hadir di Jakarta Bulan Depan, Dipamerkan Seharian di JCC

Trofi Piala Dunia 2026 Hadir di Jakarta Bulan Depan, Dipamerkan Seharian di JCC

Trofi Piala Dunia 2026 dijadwalkan hadir di Jakarta bulan depan, tepatnya 22 Januari 2026, dan akan dipamerkan di Jakarta Convention Center (JCC) dari pagi hingga malam. Momen ini memberi kesempatan langka bagi publik untuk melihat langsung trofi paling ikonik di sepak bola dunia, yang sebelumnya pernah dibawa ke Indonesia pada 2010 dan 2014.

Kehadiran trofi tersebut disampaikan dalam kegiatan jumpa pers program Festival Sepak Bola Rakyat, yang digelar bersama sejumlah mitra dan komunitas. Pihak penyelenggara menyebut, agenda tur trofi kali ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas menuju Piala Dunia 2026, sekaligus upaya mendekatkan atmosfer turnamen terbesar dunia kepada para penggemar di Indonesia.

Indonesia disebut menjadi salah satu dari tiga negara Asia Tenggara yang mendapat kesempatan dikunjungi dalam rangkaian tur tersebut, bersama Malaysia dan Thailand. Dengan status itu, Jakarta menjadi titik penting bagi pecinta sepak bola nasional yang ingin merasakan pengalaman “lebih dekat” dengan Piala Dunia, meskipun turnamennya sendiri akan berlangsung di benua lain.

Untuk agenda pameran di Jakarta, penyelenggara menyiapkan waktu kunjungan selama satu hari penuh. Sejumlah informasi pelaksanaan menyebut jam kunjungan publik dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan berlangsung hingga 22.00 WIB, sehingga masyarakat punya opsi datang di berbagai rentang waktu, baik siang, sore, maupun malam.

Selain pameran trofi, rangkaian Festival Sepak Bola Rakyat juga dikemas sebagai program aktivasi yang menyasar komunitas dan generasi muda. Dalam rencana yang disampaikan, festival ini berlangsung di empat kota, yaitu Labuan Bajo (12–14 Desember), Jakarta (22 Januari 2026), Palu (25–26 April 2026), dan Makassar (22–24 Mei 2026). Program ini memadukan elemen hiburan, partisipasi komunitas, hingga aktivitas sepak bola akar rumput.

Salah satu komponen festival yang ikut disorot adalah pencarian talenta muda, khususnya pada rentang usia U15–U18. Lewat pendekatan ini, penyelenggara ingin membangun keterlibatan publik yang bukan hanya bersifat selebrasi, tetapi juga memberi ruang bagi pembinaan dan pengembangan sepak bola usia dini.

Penyelenggara juga mengisyaratkan kemungkinan adanya bintang tamu untuk memeriahkan acara di Jakarta. Namun, nama-nama yang akan dihadirkan masih menunggu proses persetujuan, sehingga pengumuman resminya disebut akan dilakukan setelah daftar final ditetapkan.

Bagi penggemar, daya tarik terbesar acara ini biasanya terletak pada pengalaman melihat trofi dari dekat—bukan sekadar foto atau siaran. Trofi Piala Dunia kerap diposisikan sebagai simbol puncak kompetisi sepak bola internasional, sehingga kedatangannya ke suatu negara sering memunculkan euforia tersendiri, khususnya di kalangan komunitas suporter.

Trofi yang ditampilkan dalam rangkaian ini juga dikaitkan dengan Piala Dunia terakhir, ketika Argentina menjadi juara dunia pada 2022. Fakta tersebut membuat eksibisi trofi di Jakarta diperkirakan akan menjadi magnet besar, termasuk bagi keluarga yang ingin merasakan pengalaman bertema sepak bola kelas dunia tanpa perlu bepergian ke luar negeri.

Sementara itu, Piala Dunia 2026 akan menjadi edisi yang bersejarah karena digelar di tiga negara tuan rumah, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, sekaligus menjadi turnamen pertama dengan format 48 peserta. Turnamen itu dijadwalkan berlangsung mulai 11 Juni 2026 dan berakhir pada 19 Juli 2026, dengan rangkaian pertandingan yang lebih panjang dibanding edisi-edisi sebelumnya.

Dengan kepastian jadwal kedatangan trofi pada 22 Januari 2026, publik disarankan untuk memantau informasi teknis pelaksanaan yang biasanya mencakup mekanisme akses masuk, kapasitas pengunjung, serta ketentuan kunjungan. Jika minat publik tinggi, potensi antrean dan pembatasan jumlah pengunjung bisa saja diterapkan untuk menjaga kelancaran acara.

Kehadiran Trofi Piala Dunia 2026 di Jakarta bukan hanya peristiwa seremonial, tetapi juga momentum yang mempertemukan antusiasme sepak bola Indonesia dengan simbol tertinggi dari kompetisi global. Untuk banyak penggemar, melihat trofi itu secara langsung adalah pengalaman sekali seumur hidup dan Januari 2026 menjadi kesempatan yang ditunggu.