23.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Bos Mercedes Toto Wolff: Pembalap Underdog Punya Kekuatan Mental Tersendiri

Bos Mercedes Toto Wolff: Pembalap Underdog Punya Kekuatan Mental Tersendiri

Mengutip laporan Motorsport.com, bos Mercedes, Toto Wolff, menilai bahwa posisi sebagai “underdog” justru bisa menjadi keuntungan tersendiri dalam perebutan gelar juara dunia Formula 1 2025. Menurutnya, tekanan yang seharusnya membebani justru bisa berubah menjadi dorongan psikologis yang membuat pembalap tampil lebih berani di lintasan.

Dalam beberapa pekan terakhir, persaingan di papan atas kembali memanas. Max Verstappen berhasil memangkas jarak poin dengan Oscar Piastri setelah menang di Sprint dan Grand Prix Amerika Serikat. Momentum ini mengubah dinamika perebutan gelar yang sebelumnya didominasi McLaren.

“Underdog selalu punya sedikit keuntungan psikologis,” kata Wolff kepada wartawan usai GP Amerika Serikat, dikutip dari Motorsport.com.

“Jika peluang berada di pihak lawan, tekanan jadi lebih ringan. Dan terkadang itu membuat pembalap bisa mengambil risiko lebih besar.”

Keunggulan Mental Saat Mengejar

Wolff menilai posisi mengejar sering membuat pembalap lebih agresif dan berani mengambil keputusan di lintasan. Sementara pembalap yang sedang memimpin klasemen cenderung lebih berhati-hati demi menghindari kesalahan fatal.

“Saya rasa itu memengaruhi gaya balap mereka,” lanjutnya.

“Ketika kamu berada di posisi pemburu, kamu bisa lebih agresif dalam menyalip. Tapi kalau kamu yang dikejar, kamu cenderung lebih konservatif.”

Contohnya terlihat di Circuit of the Americas, ketika Lando Norris sempat kesulitan menyalip Charles Leclerc di awal balapan. Keputusan untuk menunggu momen tepat membuat Norris kehilangan waktu berharga, sesuatu yang menurut Wolff jarang dilakukan pembalap yang sedang mengejar ketertinggalan poin.

Momentum Berbalik untuk Verstappen dan Red Bull

(Max Verstappen meraih kemenangan kelimanya musim ini di Grand Prix Amerika Serikat, dengan pembalap Red Bull itu finis di depan Lando Norris dan Charles Leclerc.) — Foto: Formula1

Setelah sempat tertinggal jauh sebelum jeda musim panas, Verstappen kini hanya terpaut 40 poin dari Piastri, dengan Lando Norris di posisi ketiga. Dalam lima seri tersisa, termasuk dua sprint race, peluang masih terbuka lebar.

Wolff pun tak ragu mengakui bahwa Red Bull kembali menjadi ancaman utama.

“Saya rasa Max luar biasa. Mereka berhasil mengubah performa mobilnya, dan sekarang itu mobil paling kompetitif di grid. Dia tahu cara memaksimalkan setiap peluang,” ujar Wolff.

Mentalitas Pemburu di Tengah Tekanan Gelar

Komentar Wolff menyoroti sisi psikologis yang sering kali menentukan hasil akhir kejuaraan. Dalam dunia F1 yang sarat tekanan, kemampuan menjaga fokus dan berani mengambil risiko bisa menjadi pembeda antara juara dan runner-up.

Dengan sisa musim yang makin menegangkan, perebutan gelar tampaknya tak hanya soal kecepatan, tetapi juga kekuatan mental dan keberanian mengambil peluang — seperti yang diyakini Wolff, senjata utama setiap “underdog” sejati.