06.10.2025
Waktu membaca: 2 menit

Tiga Anak Kluivert Cetak Gol di Pekan yang Sama

Tiga Anak Kluivert Cetak Gol di Pekan yang Sama

Nama Kluivert kembali jadi sorotan di dunia sepak bola Eropa. Bukan karena sang legenda Patrick Kluivert, melainkan tiga putranya  Shane, Ruben, dan Justin yang masing-masing mencetak gol hanya dalam rentang tiga hari berturut-turut. Sebuah momen langka, bahkan untuk keluarga sepak bola sekelas mereka (Reuters, 04/10).

 

View this post on Instagram

 

A post shared by PanditFootball.com (@panditfootball)

Warisan Sepak Bola Belanda yang Terus Hidup

Pada Rabu (2/10), si bungsu Shane Kluivert (18 tahun) membuka kisah ini lewat penampilan gemilangnya untuk Barcelona U-19 di ajang UEFA Youth League. Ia mencetak satu gol saat menghadapi Antwerp U-19, sekaligus membantu tim muda Blaugrana meraih kemenangan. Meski masih di level akademi, Shane menunjukkan bahwa darah Kluivert tetap kental mengalir (AS, 02/10).

Sehari berselang, Kamis (3/10), giliran Ruben Kluivert (24 tahun) yang mencatatkan namanya di papan skor. Bermain untuk Olympique Lyon di UEFA Europa League, Ruben mencetak gol ke gawang Slovan Bratislava, membantu Lyon mengamankan tiga poin penting di fase grup. Sebagai bek tengah, kontribusinya bukan hanya di lini pertahanan, tapi juga jadi ancaman nyata di bola mati (Reuters, 03/10).

Dan akhirnya, Jumat (4/10) ditutup oleh sang kakak tertua, Justin Kluivert (26 tahun). Pemain sayap Bournemouth itu mencetak gol dalam kemenangan timnya atas Fulham di Premier League. Gol itu menjadi simbol lengkap dari pekan luar biasa keluarga Kluivert tiga hari, tiga gol, tiga saudara (BBC Sport, 04/10).

Momen ini jadi topik besar di media Eropa. Patrick Kluivert, yang pernah bersinar di Ajax, Barcelona, dan Timnas Belanda, kini melihat tiga putranya meneruskan warisannya di lapangan hijau. Banyak yang menyebut, ini bukan sekadar kebetulan, tapi bukti nyata betapa kuatnya DNA sepak bola di keluarga Kluivert (The Guardian, 05/10).

Warisan itu kini hidup dalam tiga warna: merah-biru Barcelona, putih-merah Lyon, dan merah-hitam Bournemouth. Dan seperti kata penggemar di media sosial, “Tiga hari, tiga Kluivert, satu legenda keluarga.”