08.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Thom Haye & Shayne Pattynama Disanksi FIFA: Absen 4 Laga, Denda Rp 103 Juta

Thom Haye & Shayne Pattynama Disanksi FIFA: Absen 4 Laga, Denda Rp 103 Juta

FIFA resmi menjatuhkan sanksi berat kepada dua pemain Timnas Indonesia, Thom Haye dan Shayne Pattynama, setelah keduanya terlibat dalam insiden panas saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Irak di Jeddah, Oktober lalu. Dalam laporan resmi FIFA, keduanya dijatuhi larangan tampil di empat pertandingan internasional dan didenda 5.000 Swiss Franc atau sekitar Rp103 juta per pemain (CNN Indonesia, 07/11).

Namun yang menarik, sanksi itu diumumkan  setelah pelatih Patrick Kluivert resmi dipecat oleh PSSI pada 5 November 2025. Pemberhentian tersebut menjadi langkah tegas federasi setelah menilai eks striker Barcelona itu gagal menjaga disiplin dan stabilitas tim selama masa kepemimpinannya (Kompas.com, 05/11).

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa keputusan memecat Kluivert sudah melalui evaluasi mendalam. “Kami menghargai dedikasinya, tapi langkah ini harus diambil demi masa depan tim nasional. Disiplin dan profesionalitas adalah hal utama,” ujar Erick (Antara, 05/11).

Menurut laporan Skor.id (07/11), PSSI menunjuk Dzenan Radoncic sebagai pelatih sementara untuk memimpin tim pada laga FIFA Matchday bulan ini. Radoncic, yang sebelumnya menjadi asisten Kluivert, dipercaya bisa menenangkan ruang ganti dan memulihkan fokus pemain.

Absennya Haye dan Pattynama membuat lini tengah dan sisi kiri pertahanan Garuda kehilangan keseimbangan. Thom Haye, gelandang SC Heerenveen, selama ini dikenal sebagai pengatur ritme permainan dan distributor bola utama. Sementara Pattynama menjadi pilihan utama di posisi bek kiri berkat pengalaman dan daya jelajahnya (Bola.net, 07/11).

Menurut analis sepak bola nasional, Bambang Nurdiansyah, sanksi ini adalah pukulan berat bagi proyek pembangunan Timnas. “Mereka dua pemain kunci di era transisi. Tanpa keduanya, pelatih sementara harus ubah struktur permainan,” ujarnya (Liputan6, 08/11).

Situasi Panas di Internal Timnas Indonesia

Sumber internal PSSI menyebut konflik kecil antara staf pelatih dan pemain sudah muncul sejak tur Timur Tengah bulan lalu. Beberapa pemain merasa tidak puas dengan gaya komunikasi Kluivert yang terlalu keras dan kurang adaptif terhadap kultur tim Asia Tenggara (Kompas.com, 06/11). Laporan DetikSport (07/11) juga menyebutkan bahwa dua asisten pelatih asing sempat mengajukan pengunduran diri setelah kekalahan dari Irak. Kondisi inilah yang membuat federasi memilih mengambil langkah cepat memecat Kluivert sebelum situasi makin memburuk.

Nama-nama seperti Rachmat Irianto dan Marc Klok dipertimbangkan untuk mengisi posisi tengah, sementara Pratama Arhan akan kembali ke posisi bek kiri utama (Bola.com, 08/11).

“Tim ini butuh stabilitas, bukan drama. Fokus kami sekarang adalah menutup tahun 2025 dengan hasil positif,” ujar Radoncic dalam konferensi pers di Jakarta (CNN Indonesia, 08/11).

Data & Fakta: Sanksi FIFA untuk Pemain Timnas Indonesia

Pemain Klub Asal Sanksi FIFA Denda
Thom Haye SC Heerenveen (Belanda) Larangan bermain 4 laga internasional CHF 5.000 (Rp103 jt)
Shayne Pattynama Viking FK (Norwegia) Larangan bermain 4 laga internasional CHF 5.000 (Rp103 jt)

Kluivert datang ke Indonesia dengan ekspektasi tinggi pada pertengahan 2025, membawa filosofi “possession dominant football”. Namun gaya bermain itu justru dianggap tidak cocok dengan karakter pemain Asia Tenggara yang lebih mengandalkan kecepatan dan transisi cepat.

Kekalahan 0-2 dari Irak menjadi puncak ketegangan antara pelatih dan federasi. Beberapa pemain senior juga disebut frustrasi dengan perubahan mendadak dalam taktik dan formasi (Kompas.com, 04/11).

Kini, dengan pemecatan Kluivert dan sanksi FIFA terhadap dua pemain kunci, Timnas Indonesia memulai babak baru yang penuh tantangan. PSSI menegaskan akan melakukan evaluasi total, termasuk soal mentalitas dan pembinaan disiplin di semua level tim nasional (Antara, 07/11).

Jadwal Terdekat Timnas Indonesia

Tanggal Lawan Kompetisi Venue Siaran
12 Nov 2025 Uni Emirat Arab FIFA Matchday Stadion Utama GBK, Jakarta Indosiar / Vidio
19 Nov 2025 Yordania FIFA Matchday Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya Indosiar / Vidio

Dengan badai yang tengah melanda, publik menanti: apakah Radoncic bisa membawa Garuda kembali terbang tinggi — atau justru badai ini menandai awal dari restrukturisasi besar di tubuh Timnas Indonesia.

Satu hal pasti, drama di balik layar sepak bola Tanah Air belum akan reda dalam waktu dekat.