22.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Shin Tae-yong Beri Sinyal Positif untuk Kembali ke Timnas Indonesia

Shin Tae-yong with Indonesia National Football Team 2023

Mantan pelatih Timnas Indonesia dan Ulsan Hyundai, Shin Tae-yong, baru-baru ini memberikan pernyataan kejutan saat ditanya mengenai peluangnya untuk kembali ke Indonesia apabila mendapat panggilan dalam waktu dekat.

Via Kompas, pelatih berusia 55 tahun itu diketahui telah menjalani sesi wawancara dengan Goalpost Asia dan mendapatkan beberapa pertanyaan mengenai rencananya ke depan dan spekulasi karirnya, termasuk dengan Timnas Indonesia. Ia menjawab bahwa dirinya akan menimbang segala tawaran yang masuk dan tidak menutup pintunya apabila dibutuhkan sekali lagi untuk menjadi juru taktik sang Merah Putih.

Dalam cuplikan wawancara yang tersemat, Ia bahkan berkata bahwa hatinya masih tertambat di Indonesia dan tak akan ragu-ragu melewatkan tawaran lain apabila manajemen PSSI berencana serius untuk mendatangkannya. Meski demikian, Ia belum mendapatkan kontak dari Indonesia terkait potensi kembali melatih ke sana.

“Kalau nanti ada tawaran, tentu saya akan pertimbangkan. Tapi prinsip saya, kalau ada tawaran yang baik, saya terbuka ke mana saja.

Jujur saja, hati saya akan tetap condong ke Indonesia. Bahkan kalau ada tawaran yang sedikit lebih baik dari negara lain, tapi Indonesia menawar dengan niat sungguh-sungguh, Indonesia akan selalu jadi pilihan pertama saya.”

Berita tersebut tentunya menjadi informasi menarik bagi para pendukung Timnas Indonesia, terlebih setelah pelatih utama Patrick Kluivert dipecat dari posisinya setelah kegagalan membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026. Keputusan besar berada di tangan Erick Thohir selaku pemegang kekuasaan tertinggi PSSI untuk mengambil kesempatan ini.

Mendapatkan nasib buruk di negara asalnya

Situasi Shin Tae-yong saat ini tentunya telah menarik perhatian para penggemar bola Asia karena Ia baru saja berstatus sebagai free agent setelah meninggalkan kubu Ulsan belum lama ini. Pemutusan kontraknya bisa dibilang sangat mengejutkan, mengingat Ia hanya menahkodai tim itu selama Agustus hingga minggu pertama Oktober 2025.

Performanya sebagai juru taktik mengundang kritik karena Ulsan hanya menang dua kali dari total sepuluh pertandingan yang dijalani. Hasil tersebut tentunya sangat mengecewakan karena mereka berstatus sebagai salah satu klub yang disegani dalam kompetisi tertinggi sepak bola Korea Selatan.

Selain itu, hubungannya dengan para pemain di tim itu dilaporkan renggang karena masalah komunikasi serius. Mempertimbangkan hal-hal tersebut, beberapa analis menduga Ia bukan pilihan yang lebih baik dari Kluivert apabila ingin mengembalikan performa Timnas Indonesia ke level tinggi.

Meski demikian, struktur yang dibawa oleh Tae-yong dalam sepak bola Timnas Indonesia tentunya tidak bisa dipandang remeh. Selama lima tahun masa baktinya, Ia terbukti menaikkan standar mental dan fisik pemain-pemain lokal yang belum pernah dilihat di tahun-tahun sebelumnya. Oleh karenanya, nasib buruk yang dialami saat Ia pulang kampung lalu tak bisa menjadi indikator mutlak untuk melihat potensinya bila dipanggil kembali ke Indonesia.