10.09.2025
Waktu membaca: 5 menit

Prediksi Empat Besar The International 2025: Menuju Penentuan Terakhir

Team Tidebound goes to The International 2025

Fase eliminasi Dota 2 The International 2025 baru saja berakhir dan menyisakan delapan tim untuk meneruskan fase playoff yang sebentar lagi akan diputar di Hamburg, Jerman. Dan tentunya ini akan menjadi momen yang sangat dinantikan dunia, mengingat laga berat yang sesungguhnya baru akan dimulai.

Sesuai hasil terakhir, Parivision, Nigma Galaxy, Xtreme Gaming, Team Tidebound, Team Falcons, BetBoom Team, dan Tundra Esports akan bertanding di ronde pertama playoff pada tanggal 11 September secara serentak untuk menentukan jalur masing-masing untuk tetap di atas atau menempuh perjuangan yang lebih intens di lower bracket.

Delapan tim ini menjadi sebuah kejutan yang menarik, mengingat nama-nama besar favorit yang kerap mendominasi sirkuit kompetisi global justru pulang lebih awal. Tanpa adanya Team Spirit dan sang juara bertahan Team Liquid, tentunya semakin sulit untuk menebak peluang dari tim-tim peserta saat ini.

Sekilas tentang hasil terakhir mereka dalam fase penyisihan lalu:

  • Sang Elang dari Timur Tengah, Team Falcons, memulangkan Team Spirit 2-0 untuk memastikan tempat mereka di event utama. Mengandalkan Ammar “ATF” Al-Assaf sebagai in-game leader baru, sinergi dan eksekusi mereka kini terlihat lebih konsisten.
  • Naga Cina Xtreme Gaming menjadi kejutan besar dengan menyapu bersih fase grup 4-0, Xtreme Gaming memasuki playoff sebagai top seed. Hampir tak ada kendala berarti yang menghalangi tim ini di setiap pertandingan – sebuah statistik yang cukup kontras bila dibandingkan dengan performa mereka dalam beberapa kompetisi ke belakang.
  • Menyusul di belakangnya, sang rival regional Team Tidebound juga mencatatkan hasil impresif dengan skor akhir 4-1, yang di antaranya merupakan kemenangan atas Team Liquid dan Team Falcons. Sang maestro late game tersebut hanya kalah dari rivalnya menjelang pertandingan terakhir.
  • Tampil tanpa pelatih khusus, BetBoom Team nyaris menyusul Xtreme Gaming dengan selisih satu kekalahan saja. Meski mengalami kendala saat menghadapi Nigma Galaxy dan Parivision, mereka menunjukkan fleksibilitas yang tidak dimiliki kebanyakan tim yang lolos ke playoff.
  • Parivision yang berstatus sebagai salah satu andalan region Eropa Timur musim ini mengalami jadwal yang cukup keras dan berada di ambang eliminasi ketika kalah di babak terakhir melawan BB. Namun, kekuatan mereka terbukti masih terlalu tangguh bagi Wildcard yang menjadi lawannya di babak terakhir penyisihan.
  • Di bawah mereka, Nigma Galaxy, Tundra Esports, dan Heroic menjadi partisipan terakhir yang tampil berdarah-darah untuk bisa mencapai babak selanjutnya. Khusus untuk dua nama yang terakhir, mereka menjadi kejutan dengan menundukkan Team Liquid dan Yakult Brothers yang berisikan pemain-pemain yang, secara statistik, lebih kuat dari mereka.

Prediksi tim untuk laga selanjutnya

Berkaca dari hasil terakhir tersebut, siapakah yang cukup kuat untuk mencapai panggung terakhir di Jerman nanti?

Tak diragukan, Xtreme Gaming telah menjadi kandidat terkuat untuk menjadi finalis dengan statistik yang seimbang di segala lini dan strategi yang sulit ditandingi. Sejauh ini, mereka belum menunjukkan kelemahan yang bisa dikorek dengan mudah. 

Kendati mereka dikenal dengan performa brilian dari sang veteran Wang “Ame” Chunyu, otak di balik stabilitas yang membuat mereka tampil sekuat ini berasal dari duo Zhao “XinQ” Zixing dan Jian “xNova” Wei. Sempat diragukan karena statusnya sebagai stand-in untuk Wilson “poloson” Koh, xNova justru menjadi kepingan terakhir yang melengkapi puzzle Xtreme Gaming.

Di belakang mereka, Team Falcons yang mayoritas berisikan pemain-pemain yang menjuarai TI 2022 juga tak bisa diremehkan, meskipun beberapa kali terlihat kesulitan dalam momen-momen genting. Berkaca dari hasil kompetisi yang mereka ikuti, Falcons kerap menunjukkan sinergi dan eksekusi yang lebih solid saat menghadapi laga-laga penting. 

Tak lupa, BB dan Tidebound juga memiliki kans yang sama kuat dengan gaya permainan yang hampir sama. Mengandalkan fleksibilitas, mereka membuat permainannya lebih sulit dibaca oleh lawan saat melakukan draft pick.

Namun dalam hal ini, Tidebound sepertinya setingkat lebih baik dibandingkan BB karena statistik late game mereka yang sangat dominan. Hal ini tentunya tak luput dari peran sang jenius Zhang “Faith_bian” Rhuida aka Bach, yang diduga sangat berambisi untuk meraih gelar juara TI sebelum kembali pensiun. Pemahaman dan mekanik sang pemain legendaris dari Cina itu terbukti masih sulit ditandingi, bahkan oleh sesama veteran kompetisi global.

Di sisi lain, Parivision diragukan untuk bisa melaju jauh, meski catatan pertandingan mereka dalam laga-laga penting cukup bagus. Meski bisa mengandalkan performa kuat dari duo Volodymyr “No[o]ne” Minenko dan sang wonderkid Alan “Satanic” Gallyamov, tim tersebut harus meramu strategi lain apabila ingin memperbaiki kelemahannya dalam menguasai titik-titik penting dan memenangkan teamfight secara meyakinkan.

Di luar nama-nama tersebut, sepertinya tidak akan mengejutkan apabila Nigma Galaxy, Tundra Esports, dan Heroic tersingkir lebih cepat. Meski memiliki pemain-pemain yang punya kemampuan individu kuat, Nigma Galaxy telah absen dari kompetisi global besar dalam waktu yang cukup lama, sehingga pengalaman mereka dalam situasi-situasi besar masih diragukan.

Sedangkan Tundra Esports telah kehilangan fleksibilitasnya tanpa adanya sosok Matthew “Whitemon” Filemon yang terkendala masalah visa untuk mengikuti turnamen ini. Penampilan melawan Team Liquid lalu memberi sedikit harapan, namun sulit melihat mereka bisa menundukkan strategi lawannya tanpa sosok pemain kuncinya tersebut.

Siapa yang jadi jagoanmu untuk TI 2025 ini?