21.10.2025
Waktu membaca: 4 menit

Raul Fernández Kejutkan Phillip Island: Pemenang dan Pecundang MotoGP Australia 2025

Raul Fernández Kejutkan Phillip Island: Pemenang dan Pecundang MotoGP Australia 2025

Kemenangan emosional dan sejarah baru untuk Trackhouse

Mengutip Motorsport.com, Phillip Island kembali menghadirkan drama. Kali ini bukan karena hujan atau kecelakaan besar, tapi karena satu nama: Raul Fernández. Pembalap muda Spanyol itu menuntaskan balapan MotoGP Australia 2025 dengan cara paling tak terduga — memenangi grand prix pertamanya di kelas utama bersama tim Amerika, Trackhouse Racing.

Raúl Fernández menikmati momen kemenangannya di podium Phillip Island. (Foto: Robert Cianflone/Getty Images)

Seperti dilaporkan Reuters, Fernández tampil sabar dan tenang sepanjang balapan. Ketika Marco Bezzecchi terkena penalti ganda long-lap, peluang terbuka lebar — dan kali ini, Fernández tak menyia-nyiakannya. Ia menjaga ritme, mengelola ban dengan sempurna, dan akhirnya menorehkan sejarah bagi dirinya dan tim.

Marco Bezzecchi dari Aprilia Factory Racing tampil dalam ajang MotoGP Australia 2025. (© Gold and Goose)

Kemenangan ini terasa manis, bukan hanya karena trofi, tapi juga pembuktian. Fernández sempat diragukan di awal musim, bahkan nyaris kehilangan tempatnya di MotoGP. Kini, ia menjawab semua keraguan itu di salah satu sirkuit paling ikonik di dunia.

Bagi Trackhouse, yang baru saja memperluas kiprahnya dari NASCAR ke MotoGP, kemenangan ini adalah tonggak sejarah. Tim asal Amerika itu kini resmi menembus jajaran papan atas tim satelit, sejajar dengan VR46 dan Gresini.

Aprilia Bangkit, Ducati Terpeleset

Aprilia Naik Level

Raul Fernández dari Trackhouse Racing dan Marco Bezzecchi dari Aprilia Racing. (Foto: Gold and Goose/LAT Images via Getty Images)

Phillip Island bukan hanya tentang Fernández, tapi juga tentang motor yang dikendarainya — Aprilia RS-GP.
Menurut Motorsport.com, motor pabrikan asal Italia itu kini kembali ke performa terbaiknya. Dua podium lewat Fernández dan Bezzecchi jadi bukti bahwa Aprilia bukan sekadar kuda hitam, tapi ancaman nyata bagi dominasi Ducati.

Peran Massimo Rivola dan Fabiano Sterlacchini di balik layar sangat krusial. Mereka mengubah Aprilia dari tim pelengkap menjadi pesaing sejati. Kini, banyak yang menyebut Aprilia sebagai motor tercepat di lintasan — dan melihat performanya di Australia, klaim itu sulit dibantah.

Ducati Kehilangan Taji

Francesco Bagnaia dari Ducati Team. (Foto: Gold and Goose Photography/LAT Images via Getty Images)

Sebaliknya, Ducati justru mengalami akhir pekan yang muram. Absennya Marc Márquez, sang juara dunia 2025, benar-benar terasa. Tim pabrikan gagal mencetak poin, sementara Francesco Bagnaia mengalami kecelakaan di balapan utama.

Beruntung, Fabio di Giannantonio menyelamatkan muka Ducati dengan finis kedua. Ia start dari posisi ke-10 dan tampil menggila di paruh kedua lomba. Seperti ditulis Motorsport.com, performanya menjadi satu-satunya cahaya dalam akhir pekan yang penuh kekecewaan.

Namun di luar podium, Ducati tampak kehilangan arah. Terlalu bergantung pada Márquez membuat pabrikan ini tampak rapuh ketika sang bintang absen.

Siapa Bersinar, Siapa Tersandung

Pemenang

  • Fabio di Giannantonio (Ducati): Membalap penuh determinasi dari posisi ke-10 ke posisi kedua. Di tengah kekacauan timnya, “Diggia” menunjukkan mental juara dan mengembalikan kepercayaan diri VR46.
  • Alex Rins (Yamaha): Diam-diam menampilkan performa solid. Start ke-11, finis ke-7, dan jadi bukti bahwa Yamaha masih punya potensi jika motor dan strategi berjalan selaras.

Pecundang

  • Fabio Quartararo (Yamaha): Sempat mencuri perhatian dengan pole position spektakuler (1:26.465), tapi performanya di balapan utama anjlok. Reuters menyebut, Quartararo kesulitan mengendalikan M1 di kecepatan tinggi — dan berakhir di posisi ke-11.
  • Pedro Acosta & KTM: Dari kandidat podium menjadi korban degradasi ban. Menurut Motorsport.com, Acosta terpaksa menurunkan ritme untuk menjaga ban, tapi tetap melorot dari posisi kedua ke kelima.
  • Jack Miller (Yamaha): Dukungan fans Australia tak cukup membawa keberuntungan. Setelah start dari barisan depan, Miller terjatuh di lap keempat — hasil yang mengecewakan di rumah sendiri.

Menuju Akhir Musim: Peta Persaingan Kian Panas

Dengan hanya beberapa seri tersisa, hasil di Phillip Island membuat peta persaingan makin berwarna. Aprilia kini benar-benar menantang Ducati di klasemen konstruktor. Trackhouse membuktikan bahwa tim baru pun bisa bersaing jika punya arah dan ambisi yang jelas.

Sementara itu, Yamaha dan KTM harus segera mencari jawaban. Rins sudah menunjukkan arah perbaikan, tapi Quartararo masih terjebak dalam ketidakpastian. Acosta pun kini sadar bahwa talenta saja tidak cukup tanpa paket motor yang konsisten.

Di balik semua itu, Raul Fernández keluar sebagai simbol harapan baru — pembalap muda yang membalik narasi, melawan tekanan, dan akhirnya menulis kisah kemenangan yang akan dikenang.

MotoGP mungkin masih dikuasai nama-nama besar, tapi Phillip Island membuktikan: kejutan bisa datang dari siapa pun, kapan pun.