29.10.2025
Waktu membaca: 4 menit

Paddy Pimblett Kritik UFC 321

Paddy Pimblett Kritik UFC 321

Petarung asal Inggris, Paddy Pimblett, menjadi salah satu sosok paling vokal yang mengkritik gelaran UFC 321 di Etihad Arena, Abu Dhabi. Ajang tersebut, yang digelar akhir pekan lalu, meninggalkan rasa kecewa mendalam bagi para penggemar, bukan hanya karena laga utama berakhir antiklimaks, tetapi juga karena banyak pertandingan di kartu utama yang dinilai membosankan. Pimblett bahkan menyebut UFC 321 sebagai “salah satu pay-per-view terburuk dalam sejarah UFC” (MMA Fighting, 28 Oktober 2025).

Di kertas, kartu pertarungan UFC 321 sebenarnya tampak menjanjikan. Tom Aspinall dijadwalkan menjalani pertahanan gelar kelas berat pertamanya melawan Ciryl Gane, sementara Virna Jandiroba dan Mackenzie Dern bertarung untuk memperebutkan sabuk kosong yang ditinggalkan oleh Zhang Weili. Selain itu, nama-nama besar seperti Alexander Volkov, Jailton Almeida, dan Umar Nurmagomedov juga masuk dalam daftar unggulan utama yang diharapkan mampu menghadirkan tontonan menarik bagi para penggemar.

Namun kenyataannya, semuanya berantakan di akhir malam ketika duel utama antara Aspinall dan Gane harus dihentikan karena insiden colokan mata yang membuat Aspinall tidak bisa melanjutkan pertarungan. Wasit pun memutuskan hasil no contest, yang membuat para penonton menyoraki oktagon dengan teriakan kecewa.

“Salah Satu Pay-Per-View Terburuk”

Melalui kanal YouTube miliknya, Pimblett mengungkapkan rasa kecewanya terhadap keseluruhan acara. “Jika memang berakhir seperti ini, ini akan menjadi salah satu pay-per-view terburuk dalam sejarah UFC. Salah satu kekecewaan terbesar untuk sebuah kartu pertandingan,” ujar Pimblett (MMA Fighting, 28 Oktober 2025).

Komentar tersebut muncul bukan tanpa alasan. UFC 321 menjadi pertarungan perebutan gelar pertama dalam sejarah UFC yang berakhir dengan hasil no contest akibat cedera yang disebabkan oleh pelanggaran. Sebelumnya, kejadian serupa pernah terjadi pada laga Jon Jones vs Daniel Cormier di UFC 214, namun hasil itu kemudian dibatalkan karena pelanggaran doping.

Kritik terhadap Pertandingan yang “Membosankan”

Pimblett juga menyoroti performa para petarung lain di kartu utama yang menurutnya gagal memberikan hiburan menarik.

“Pertarungan awalnya tidak terlalu buruk. Valter Walker kembali dengan kuncian heel hook, lalu anak Australia (Quillan Salkilld) menumbangkan Nasrat Haqparast. Bahkan pertarungan pembuka pay-per-view cukup menjanjikan saat Azamat Murzakanov menaklukkan Aleksandar Rakic. Saat itu saya berpikir, ‘wah, ini akan jadi kartu yang hebat’,” kata Pimblett.

Namun, semangatnya langsung meredup ketika menyaksikan duel berikutnya.
“Almeida hanya mencoba menahan Volkov seperti sedang ikut pertandingan grappling. Volkov menang, tapi itu pertarungan yang membosankan. Lalu Umar-Bautista cuma punya sekitar 20 detik seru dalam 15 menit, sisanya membosankan juga. Umar menang angka, tapi tidak menarik,” jelasnya.

Menurutnya, hanya laga antara Mackenzie Dern dan Virna Jandiroba yang sedikit menghidupkan suasana. Namun bahkan itu pun tenggelam oleh antisipasi penonton terhadap laga utama Aspinall vs Gane.

Tidak Salahkan Aspinall

Meski mengkritik keras acara tersebut, Pimblett menolak ikut-ikutan menyalahkan Tom Aspinall insiden colokan mata itu. Ia justru menyebut Ciryl Gane sebagai pihak yang paling bertanggung jawab berakhirnya laga utama dengan kekecewaan besar.

“Saya kasihan pada Tom. Kasihan juga pada Gane, meski itu salahnya. Memang tidak disengaja, tapi tetap saja, itu salahnya sampai pertarungan tidak bisa dilanjutkan,” ucap Pimblett. “UFC harus melakukan sesuatu dengan sarung tangan supaya jari tidak bisa menjulur seperti itu. Ini sudah sering terjadi.”

Pimblett menambahkan, “Jon Anik bilang ‘se-antiklimaks ini jadinya,’ dan dia tidak salah. Mereka harus menggelar ulang pertarungan itu. Itu adalah ujian terbaik bagi Tom sejauh ini di UFC.”

Reaksi dan Dampak

Komentar keras dari Pimblett menggambarkan kekecewaan yang meluas di kalangan penggemar dan pelaku MMA terhadap UFC 321. Insiden colokan mata, performa monoton di beberapa laga utama, dan berakhirnya acara dengan hasil no contest membuat banyak pihak menilai bahwa ini merupakan salah satu malam paling mengecewakan dalam sejarah pay-per-view UFC.

Dengan desakan publik yang semakin besar, UFC kini diharapkan segera menjadwalkan rematch antara Tom Aspinall dan Ciryl Gane untuk menebus rasa kecewa penonton dan mengembalikan kredibilitas ajang yang seharusnya menjadi puncak pertarungan kelas berat dunia.