10.09.2025
Waktu membaca: 5 menit

Oscar Piastri Legowo dengan Team Order McLaren di GP Italia

Oscar Piastri Legowo dengan Team Order McLaren di GP Italia

Oscar Piastri menjadi sorotan di GP Italia 2025 setelah tim McLaren menerapkan strategi team order yang membuatnya harus mengalah kepada rekan setimnya, Lando Norris. Meski sempat terdengar nada ragu dari komunikasinya lewat radio balapan, pembalap muda asal Australia itu menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan keputusan tim. Bagi Piastri, kepentingan tim jauh lebih penting daripada ambisi pribadi.

Keputusan ini memunculkan berbagai reaksi dari penggemar Formula 1. Ada yang menilai langkah McLaren adil karena Norris memang memimpin balapan lebih lama, sementara ada pula yang menganggap Piastri seharusnya diberi kesempatan mempertahankan posisinya. Namun, dari sisi pembalap, Piastri menunjukkan sikap dewasa dengan menerima kebijakan tim secara terbuka.

Kronologi Kejadian di GP Italia

Balapan di Monza berlangsung penuh drama. Max Verstappen dari Red Bull tampil dominan dan berhasil meraih kemenangan, namun perhatian juga tertuju pada persaingan internal McLaren.

Sejak awal balapan, Lando Norris memimpin di depan Oscar Piastri. Namun, sebuah strategi pit stop membuat posisi keduanya bertukar. Piastri sempat berada di posisi kedua, sementara Norris turun ke belakangnya. Menyadari hal ini, tim McLaren segera menginstruksikan agar Piastri memberikan tempat kepada Norris demi menjaga keadilan jalannya balapan.

Instruksi ini terdengar jelas di radio. Piastri sempat bertanya balik apakah keputusan itu benar, namun kemudian ia mematuhi perintah tim dan membiarkan Norris melewatinya. Pada akhirnya, keduanya finis di belakang Verstappen dengan Norris di posisi kedua dan Piastri di posisi ketiga.

Menurut laporan (The Guardian, 7 September 2025), Oscar Piastri menanggapi keputusan ini dengan tenang. Ia berkata:

“Lando berada di depan sepanjang balapan. Posisi hilang karena strategi pit stop, bukan kesalahannya sendiri. Bagi saya, itu tidak masalah. Saya tidak menyesalinya.”

Pernyataan tersebut memperlihatkan sikap profesional seorang pembalap muda yang lebih mengutamakan keharmonisan tim dibandingkan ambisi pribadi.

Sikap Oscar Piastri: Tim Nomor Satu

Dalam wawancara lanjutan, Oscar Piastri menegaskan bahwa dirinya tidak ingin membiarkan kontrsi ini merusak suasana tim. Ia menyatakan bahwa menjaga suasana positif di dalam McLaren adalah prioritas utama.

Dikutip dari (The Guardian, 8 September 2025), Oscar Piastri berkata:

“Kami sudah mengatakan sejak awal bahwa menjaga orang-orang di sekitar kami yang memberikan kesempatan ini adalah hal yang sangat penting. Kadang mudah saja untuk menempatkan diri sendiri di urutan kedua demi kepentingan tim.”

Pernyataan ini menjadi bukti kedewasaan Piastri yang meski baru menjalani musim keduanya di Formula 1, sudah mampu menempatkan kepentingan tim di kepentingan pribadi. Ia sadar bahwa tanpa kerja keras tim, termasuk mekanik dan insinyur, mustahil dirinya bisa tampil kompetitif di lintasan.

Dukungan Lando Norris

Tidak hanya Oscar Piastri, Lando Norris juga angkat bicara mengenai kontrsi ini. Ia membela keputusan tim dengan menegaskan bahwa langkah itu adil karena dirinya memang memimpin sejak awal balapan. Norris menambahkan bahwa kepercayaan tim harus dijaga demi stabilitas jangka panjang.

Menurut laporan (The Guardian, 7 September 2025), Lando Norris berkata:

“Itu adalah keputusan yang tepat. Saya memimpin sepanjang balapan dan kehilangan posisi hanya karena pit stop. Tim hanya ingin mengembalikan situasi ke posisi yang seharusnya.”

Ucapan Norris ini menegaskan bahwa tidak ada konflik internal antara dirinya dan Piastri. Kedua pembalap sama-sama menyadari bahwa McLaren sedang berusaha keras menjadi penantang utama Red Bull, sehingga stabilitas tim menjadi prioritas.

McLaren dan Dilema Team Order

Lando Norris, Max Verstappen, dan Oscar Piastri rayakan hasil balapan F1 Monza 2025

Fenomena team order bukanlah hal baru di Formula 1. Sejumlah tim besar seperti Ferrari, Mercedes, hingga Red Bull pernah menerapkannya dalam situasi tertentu. Tujuannya biasanya untuk mengamankan poin maksimal atau menjaga strategi besar dalam perebutan gelar juara dunia.

Namun, kebijakan ini sering memicu kontrsi karena dianggap merugikan salah satu pembalap. Dalam kasus McLaren di Monza, meski Oscar Piastri jelas tidak senang kehilangan posisi, ia mampu menerima keputusan dengan lapang dada.

Menurut (Reuters, 7 September 2025), McLaren akan meninjau ulang kebijakan terkait team order agar ke depannya lebih jelas dan transparan. Tim tidak ingin situasi serupa menimbulkan perdebatan berkepanjangan di dalam atau di luar lintasan.

Implikasi untuk McLaren

Keputusan Oscar Piastri untuk menerima instruksi tim dengan tenang justru memperkuat citra positifnya sebagai pembalap muda berbakat yang matang. Sikap ini membuatnya semakin dihormati oleh rekan setim, staf, maupun penggemar.

Dari sisi McLaren, kesepakatan ini menunjukkan bahwa mereka memiliki pasangan pembalap yang solid. Baik Norris maupun Piastri menunjukkan loyalitas tinggi terhadap tim, meski keduanya sama-sama ambisius dalam mengejar kemenangan.

Ke depan, McLaren perlu memastikan bahwa strategi serupa dijalankan dengan komunikasi yang lebih jelas. Jika tidak, potensi konflik bisa muncul terutama jika salah satu pembalap merasa diperlakukan tidak adil.

Respons Publik dan Penggemar

Meski Oscar Piastri sudah menegaskan dirinya tidak bermasalah dengan keputusan tim, reaksi publik tetap beragam. Di media sosial, sebagian besar penggemar McLaren mendukung keputusan tersebut karena dianggap wajar mengingat Norris lebih banyak memimpin balapan.

Namun, ada pula yang merasa kasihan pada Piastri karena kesempatan untuk finis kedua di Monza terlepas begitu saja. Beberapa bahkan mengingatkan McLaren agar tidak mengulangi pola seperti Ferrari di masa lalu, yang sering dikritik karena terlalu condong ke salah satu pembalap.

Diskusi ini menunjukkan bahwa team order selalu menjadi isu sensitif di Formula 1. Tidak ada jawaban pasti mana yang benar, karena setiap keputusan selalu memiliki konsekuensi.

Lando Norris dan Oscar Piastri berjabat tangan usai balapan Formula 1 GP Italia Monza 2025

Kontrsi team order McLaren di GP Italia 2025 telah memperlihatkan kedewasaan Oscar Piastri dalam menghadapi situasi sulit. Alih-alih marah atau kecewa, ia memilih untuk menerima keputusan tim dan menomorsatukan kepentingan kolektif.

Dengan sikap ini, Oscar Piastri semakin menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di Formula 1. Jika konsistensi dan kerja sama solid dengan Lando Norris dapat dipertahankan, McLaren berpotensi besar untuk kembali menjadi tim penantang serius dalam perebutan gelar juara dunia.

Bagi para penggemar, apa yang terjadi di Monza menjadi pengingat bahwa Formula 1 bukan hanya soal kecepatan di lintasan, tetapi juga tentang strategi, politik, dan harmoni tim. Dan di tengah semua itu, sikap Piastri yang tenang dan dewasa mungkin menjadi kunci sukses McLaren di masa depan.