Breaking: mindfreak Resmi Tinggalkan Paper Rex Setelah 5 Tahun!

Setelah menyatakan status sebagai free agent beberapa waktu lalu, pemain senior skuad Valorant Paper Rex, Aaron “mindfreak” Leonheart, akhirnya resmi meninggalkan markas tim tersebut setelah kurang lebih memperkuat mereka selama lima tahun dan diprediksi akan kembali ke Indonesia untuk rehat sejenak dalam waktu dekat.

Terakhir kali, Ia bermain di Indonesia pada tahun 2020 saat masih menjadi bagian skuad CSGO Boom Esports bersama sang junior, Jason “f0rsaken” Susanto, dan ditemukan oleh pencari bakat Paper Rex yang memboyongnya ke Singapura pada bulan September 2020. Setahun berikutnya, Ia dan rekan-rekannya mengakhiri divisi CSGO untuk memperkuat skuad Valorant pada tahun 2021.

Today we say thank you to mindfreak.

Aaron has been part of Paper Rex since our founding in 2020, starting first on our CS:GO roster and transitioning with the team to VALORANT. We will never forget the journey we took together, the clutches, the memes, and the memories we made.… pic.twitter.com/eRCCgK7suB

— Paper Rex (@pprxteam) October 20, 2025

Bersama dengan skuad W Gaming di Singapura, Ia telah menjalani berbagai kompetisi tingkat tinggi, terumasuk di antaranya sirkuit VCT Pacific, Masters, dan Champions. Titik tertinggi karirnya tersorot ketika raksasa Valorant Singapura itu menembus final Champions 2023 di Los Angeles, Amerika Serikat, dan menghadapi Evil Geniuses dalam derby yang dijuluki laga Kuda Hitam.

Setelahnya, Ia mengalami naik turun sepanjang musim 2024 dan melewatkan beberapa peluang penting dalam laga-laga besar. Kendati demikian, Ia dan skuadnya masih cukup solid untuk menjuarai Pacific Stage 1 2024 dan mengantarkan mereka ke Champions China 2024, yang pada akhirnya berakhir kurang memuaskan.

Memasuki tahun 2025, Ia secara mengejutkan turun menjadi cadangan dan lebih sering membantu dari balik layar selama kompetisi-kompetisi besar. Menggantikannya sebagai sentinel adalah Patrick “PatMen” Mendoza yang tampil tak kalah mengesankan selama Pacific dan membantu mereka menembus Champions 2025 di Paris yang berakhir beberapa waktu lalu.

Kini, dengan susunan lineup yang masih sama, Ia tak lagi mendapatkan tempat di tim itu dan memutuskan untuk mencari kesempatan lain di luar karena masih ingin berkompetisi di tingkat tinggi. Pemain berusia 26 tahun itu tentunya telah menarik perhatian dari berbagai tim-tim besar yang telah memantau pergerakan Paper Rex dalam beberapa tahun terakhir.

Pencapaian besar mindfreak bersama Paper Rex dalam kompetisi Valorant:

• Juara VCT Malaysia & Singapore Challengers: Stage 3 (2021)
• Juara VCT APAC Challengers: Stage 1 (2022)
• Runner-up VCT Masters Copenhagen (2022)
• Juara VCT Pacific League (2023)
• Peringkat ketiga VCT Masters Tokyo (2023)
• Runner-up VCT Champions Los Angeles (2023)
• Peringkat ketiga VCT Masters Madrid (2024)
• Juara VCT Pacific: Stage 1 (2024)

Potensi sebagai pelatih?

Selain menjadi pemain, mindfreak sepertinya memiliki potensi untuk menjadi analis ataupun pelatih untuk tim baru yang ingin mencoba strategi baru. Kemampuan ini telah diasahnya ketika dirinya diturunkan sebagai cadangan dan menjadi asisten untuk sang pelatih Alexandre “alecks” Salle selama kompetisi Stage 1 & 2, dan Masters 2025 yang mereka menangkan di Toronto, Kanada.

Dari aspek taktikal, expertise-nya sebagai pembaca map dalam tim Paper Rex tentunya sangat mumpuni untuk membekali tim baru yang butuh bimbingan dari sosok senior. Faktor bahasa sepertinya tidak akan terlalu berdampak besar, mengingat Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain dalam sebuah tim multi etnis.

Tentunya menarik untuk ditunggu, apakah mindfreak akan memulai lembaran baru di tanah kelahirannya atau akan berkelana keluar Asia Tenggara seperti yang pernah diimpikannya.