19.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Manchester United vs Liverpool : Amorim Tegaskan Tekad United untuk Menang, Bukan Sekadar Bertahan

Manchester United vs Liverpool :  Amorim Tegaskan Tekad United untuk Menang, Bukan Sekadar Bertahan

Manchester United bersiap menghadapi ujian besar di Anfield pada Minggu (19/10). Pelatih Ruben Amorim datang dengan nada tegas: timnya tidak ke Liverpool untuk sekadar bertahan. Dalam konferensi pers pra-laga, Jumat lalu, pelatih asal Portugal itu bicara soal dukungan dari pemilik klub, kondisi skuad, hingga perubahan mentalitas yang ingin ia tanamkan di Old Trafford (BBC, 17/10).

Dukungan Ratcliffe, Sinyal Jelas dari Atas

Amorim tak menutupi rasa syukurnya atas dukungan terbuka Sir Jim Ratcliffe. Co-owner United itu sebelumnya menyebut sang pelatih butuh waktu tiga tahun untuk membuktikan diri.

“Sangat menyenangkan mendapatkan dukungan seperti itu. Saya tidak hanya mendengarnya, tapi juga merasakannya setiap hari,” ujar Amorim (Goal, 17/10).

Bagi Amorim, ucapan Ratcliffe bukan basa-basi. Itu adalah pesan bahwa klub sedang membangun sesuatu yang besar.

“Hal seperti ini membuat fans tahu bahwa ada proses. Tapi saya tidak mau proses itu dijadikan alasan untuk santai. Kami tetap harus menang sekarang,” tegasnya (BBC, 17/10).

Kabar kurang menggembirakan datang dari ruang medis: Lisandro Martínez belum bisa tampil akibat cedera otot. Sementara Noussair Mazraoui masih diragukan turun. Namun selebihnya, skuad United dalam kondisi fit setelah jeda internasional (Bola.net, 17/10).

Satu yang menarik, Amorim memberi sinyal bahwa kiper muda Belgia, Senne Lammens, bisa saja tampil menggantikan Andre Onana.

“Dia belum Schmeichel, tentu saja,” ucap Amorim sambil tersenyum. “Tapi dia menunjukkan kualitas luar biasa di latihan.” (Antara, 17/10).

Anfield: Ujian Emosional dan Teknis

United terakhir kali datang ke Anfield pada Januari lalu dan pulang dengan hasil imbang 2–2. Amorim menyebut laga itu sebagai “pelajaran berharga”.

“Kami main cukup baik untuk menang, tapi sepak bola tidak selalu adil,” katanya (Kompas, 17/10).

Baginya, Anfield bukan cuma stadion bersejarah, tapi tempat untuk menguji mental tim. “Pertandingan besar tidak boleh ditakuti. Kami datang untuk menang,” tegasnya (BBC, 17/10).

Soal Tekanan dan Mentalitas

Amorim juga menyinggung soal inkonsistensi timnya  tampil trengginas lawan tim besar, tapi goyah lawan tim kecil.

“Mungkin karena saat melawan tim besar, tekanan lebih kecil. Pemain jadi lebih bebas,” ucapnya jujur (Goal, 17/10).

Namun, sang pelatih menegaskan: pola pikir itu harus diubah.

“Kalau mau juara, kami harus kuat saat semua orang berharap kami menang. Bukan cuma saat mereka ragu,” katanya (Bola.com, 17/10).

Dalam wawancara dengan media klub, Amorim menyoroti dua hal utama  efektivitas di depan gawang dan fokus bertahan di area penalti sendiri.

“Kami sudah bagus di lini tengah, tapi hasil ditentukan di dua kotak penalti. Kami harus lebih tajam dan lebih disiplin,” jelasnya (ManUtd.com, 17/10).

Absennya Martínez membuat duet Maguire–Varane kemungkinan besar kembali jadi andalan. Di tengah, publik menantikan performa Kobbie Mainoo dan Bruno Fernandes menghadapi lini tengah Liverpool yang tengah panas (Bola.com, 17/10).

Rekor United di Anfield memang suram lima tahun terakhir, tapi ada optimisme baru. Amorim berhasil membawa struktur dan semangat muda ke ruang ganti  kombinasi yang mulai terasa hasilnya (Goal, 17/10).

Amorim menutup sesi konferensi dengan nada penuh keyakinan:

“Dukungan penting, tapi performa lebih penting. Di klub sebesar Manchester United, tidak ada waktu untuk merasa aman,” ujarnya.
Dan sebelum meninggalkan ruangan, ia menambahkan kalimat yang seolah menjadi pesan untuk seluruh penggemar:
“Kami tidak datang ke Anfield untuk membuktikan kami butuh waktu. Kami datang untuk membuktikan bahwa waktu yang diberikan itu tidak akan sia-sia.” (BBC, 17/10; Goal, 17/10; Bola.net, 17/10)