10.09.2025
Waktu membaca: 3 menit

Leo Resmi Tinggalkan Skuad Valorant Fnatic

Fnatic Leo in 2023

Setelah berbulan-bulan tanpa kejelasan, bintang esports Valorant region EMEA Leo “Leo” Jannesson akhirnya sepakat untuk mengakhiri masanya bersama Fnatic setelah memperkuat mereka sejak tahun 2022.

Berdasarkan pengumuman resmi dari laman Fnatic, mantan wonderking Guild Esports asal Swedia tersebut memutuskan untuk keluar atas permohonannya sendiri, sekaligus rehat dari kompetisi Valorant secara penuh hingga waktu yang tidak ditentukan. Diduga, Ia masih berkutat dengan masalah kesehatan yang tak kunjung pulih sejak memutuskan vakum pada pertengahan tahun 2024.

Dalam video perpisahan tersebut, Leo mengucapkan terima kasih atas dukungan Fnatic dan para penggemarnya selama 3 tahun terakhir. Sejauh ini, pemain profesional berusia 21 tahun itu belum memberikan respon apapun melalui media sosial pribadinya.

Kabar tersebut seketika mendapatkan respon berat dari para pemirsa esports Valorant global maupun rekan-rekannya dari sirkuit VCT. Salah satunya adalah Direktur Tim Valorant Fnatic, Colin Johnson, yang terlihat masih belum rela melepaskan Leo dari organisasinya.

“Kurang lebih 15 bulan terakhir menjadi periode yang sangat sulit, dan aku gak nyangka akan berakhir seperti ini. Hatiku rasanya sakit lihat pemain bertalenta dan berdedikasi kayak Leo harus berhenti main karena kondisi kesehatan,” ucapnya via X.

Jadi standar tinggi di sirkuit VCT

Bersama Fnatic, Leo telah mengumpulkan gelar-gelar bergengsi di luar Eropa dan menunjukkan kemampuannya sebagai initiator terbaik, yang ditandai dalam laga-laga ini:

  • VCT LOCK//IN São Paulo 2023: Tak lama setelah bergabung dengan Fnatic, Leo langsung membuat dampak besar dengan membantu timnya meraih gelar juara di VCT LOCK//IN São Paulo pada Maret 2023. Penampilan individunya bersinar saat mengalahkan tim-tim kuat seperti NAVI dan LOUD; sebuah momen bersejarah yang ditutup dengan comeback spektakuler di map kelima dan membuat Fnatic menang dengan skor dramatis 3-2.
  • VCT Masters Tokyo 2023: The Orange melanjutkan dominasi mereka dengan memenangkan Masters Tokyo hanya tiga bulan kemudian, menjadi tim pertama dalam sejarah Valorant yang berhasil meraih dua gelar LAN internasional secara beruntun. Leo memainkan peran krusial sebagai opsi fleksibel yang membantu rekan-rekannya menumbangkan favorit saat itu, di antaranya Team Liquid, Paper Rex, dan Evil Geniuses.
  • VCT EMEA 2024 Stage 1: Dominasi Fnatic di Eropa berlanjut di awal musim 2024 berkat kemampuan Leo yang mematahkan meta saat itu. Sayangnya, kondisi kesehatannya kian memburuk selepas turnamen itu dan memaksanya keluar di awal bulan Juni 2024, digantikan oleh Emirhan “hiro” Kat.

Selama periode tersebut, Leo tak pernah absen mencuri perhatian berkat inisiasinya yang matang dan selalu bisa diandalkan dalam situasi genting. Para pengamat profesional dan komentator skena esports Valorant secara spesifik menggarisbawahi kelebihannya dalam penggunaan ability yang tepat, dan fleksibilitas yang membuat Fnatic sulit diprediksi dalam laga-laga besar.

Hingga saat ini, hanya sedikit pemain yang memiliki kemampuan yang sama sepertinya. Sejauh ini, hanya pemain-pemain seperti Tyson “Tenz” Ngo (ex-Sentinels), Elias “Jamppi” Olkkonen (BBL), dan Jason “f0rsaken” Susanto (Paper Rex) yang mampu mengusung gaya bermain ala Leo dengan optimal. Tentunya ini menjadi salah satu standar tinggi bagi siapapun yang ingin tampil kuat dalam sirkuit VCT.