23.10.2025
Waktu membaca: 4 menit

Kontroversi Wasit dalam Rangkaian Matchday ke-3 Liga Champions 2025/26

Wasit resmi Liga Champions 2025/26

Di tengah keseruan hujan gol yang tercipta sepanjang rangkaian matchday ketiga Liga Champions 2025/26, keputusan wasit dalam mengadili pemain di beberapa pertandingan yang telah usai baru saja menjadi sorotan karena dinilai terlalu memberatkan salah satu pihak dan berujung dengan permainan yang timpang.

Beberapa kontroversi yang tersorot oleh kamera tersebut berasal dari laga yang dijalani oleh Barcelona versus Olympiacos (21/10) dan Chelsea versus Ajax (23/10). Desakan dari para penonton netral dan penggemar tim yang merasa dirugikan atas keputusan wasit mencuat di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran mengenai netralitas sang pengadil lapangan untuk laga-laga selanjutnya.

Meskipun laga-laga lainnya juga diwarnai oleh keputusan yang tidak jelas, tentunya kedua tim yang disebutkan di atas mendapatkan publikasi intens karena nama besar yang diusung serta kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan. Tak ayal, hal ini memunculkan kembali stigma yang sempat menempel kepada Barcelona dan Chelsea.

Apa saja yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir?

Keputusan VAR dan ‘tamparan’ untuk Casado

Wasit: Urs Schnyder

Menjamu Olympiacos, Blaugrana bermain cukup dominan dan menunjukkan strategi solid sejak awal. Efektivitas serangan mereka membuat Fermin Lopez mendapatkan beberapa peluang besar yang terkonversi menjadi gol dan membawa mereka unggul 2-0 sebelum akhir paruh pertama.

Kendati demikian, hal tersebut tidak membuat Olympiacos patah semangat. Mereka tetap mencoba untuk mencari peluang kecil dan memperkecil ketinggalan. Dan kesempatan tersebut akhirnya datang pada menit ke-51 melalui upaya Ayoub El Kaabi yang menyambut umpan silang Daniel Podence dengan jitu, melesakkannya ke gawang Barcelona dan mengejar menjadi 2-1.

Sayangnya, selebrasi tersebut terpotong karena wasit Schnyder justru menganulir gol Olympiacos dan menyuruh mereka untuk mengeksekusi penalti karena Eric Garcia diduga melakukan handball di kotak penaltinya sendiri saat proses itu berlangsung. Terlepas dari protes yang dilayangkan, El Kaabi akhirnya mengambil kesempatan itu dan mencetal gol.

Selepas penalti, Olympiacos berupaya keras untuk menyeimbangkan kedudukan dan menyesuaikan strategi pertahanannya untuk mencegah duo Lopez dan Marcus Rashford. Mengejutkannya, pemain-pemain tersebut beberapa kali terlihat mendramatisir setiap upaya pertahanan dari lawannya, namun tidak mendapat konsekuensi keras dari wasit.

Ketegangan memuncak ketika Santiago Hezze memenangkan bola dari duel sengit melawan Marc Casado: wasit tiba-tiba menghentikan permainan dan mengganjarnya dengan kartu merah setelah diduga Ia mengayunkan tangannya untuk menghentikan Casado saat duel tersebut.

Sebagian besar penonton, termasuk yang menyaksikan online, meributkan keputusan tersebut karena tayangan ulang justru memperlihatkan tidak ada kontak fisik keras yang dituduhkan kepada Hezze. Namun, keputusan wasit sudah bulat dan Olympiacos menjalani sisa laga dengan 10 pemain.

Pada akhirnya, Barcelona masih tampil dominan dan menutup pertandingan itu dengan kemenangan mutlak 6-1. Walau demikian, banyak yang merasa bahwa kemenangan ini tidak layak dan mereka bisa saja dipersulit apabila Olympiacos tidak kehilangan pemain pentingnya.

Tackling ‘keras’ dari Ajax

Wasit: Felix Zwayer

Laga Chelsea versus Ajax dini hari tadi tentunya juga tak kalah heboh, mengingat pemimpin pertandingan ini tak lain dan tak bukan adalah Felix Zwayer, yang pernah dikasuskan terkait dugaan tindakan ilegal yang Ia lakukan di masa lampau.

Seperti Barcelona, Chelsea memang cukup difavoritkan karena materi dan statistik pemain yang lebih unggul di atas kertas. Bahkan hanya dalam 30 menit pertama, mereka telah mendapatkan 2 gol melalui Marc Guiu dan Moises Caicedo.

Walau demikian, keunggulan tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh keputusan wasit yang memberikan ganjaran kartu merah pada menit ke-17. Saat itu, kapten Ajax, Kenneth Taylor, diduga menekel kaki dari Facundo Buonanotte.

Melalui cuplikan VAR, Taylor memang diketahui melakukan tekel ke arah lawannya, namun penyelidikan lebih lanjut melihat bahwa kemungkinan besar Ia telah meraih bola lebih dulu dan tidak sengaja mengenai kaki Buonanotte saat prosesnya.

Di luar keputusan itu, wasit Zwayer memberikan beberapa keputusan tegas yang berujung dengan total 3 penalti tercipta bagi kedua tim selama pertandingan ini. Chelsea yang unggul jumlah pemain akhirnya memenangkan laga dengan skor besar 5-1.

Nah, apakah kamu menilai keputusan yang diambil dalam pertandingan tersebut memang cukup kontroversial atau sudah selayaknya terjadi?