21.10.2025
Waktu membaca: 2 menit

Performa Buruk Boulter Berlanjut di Tokyo Open 2025

Performa Buruk Boulter Berlanjut di Tokyo Open 2025

Petenis Inggris Katie Boulter kembali menghadapi musim yang berat ketika ia kalah dengan skor 6-2, 6-1 dari Jerman Eva Lys di babak pertama Toray Pan Pacific Open di Tokyo.

Kekalahan Telak di Babak Pertama

Boulter, yang telah melewati dua babak kualifikasi untuk mencapai utama, akhirnya tak mampu mengimbangi permainan Lys di turnamen level WTA 500 tersebut (Tennisthreads.net, 20 Oktober 2025). Dalam partai yang berlangsung sekitar satu jam 14 menit, Lys mencetak kemenangan tegas atas Boulter—yang tampil sebagai unggulan dan harapan dari Inggris (Skysports.com, 20 Oktober 2025).

Statistik Pertandingan

Petenis berkebangsaan Inggris menelan kekalahan telak 6-2, 6-1 dari petenis berkebangsaan Jerman, Eva Lys di babak pertama Tokyo Open yang berlangsung selama 1 jam 14 menit.

Dalam statistik pertandingan, Lys memenangkan sekitar 60% poin dari servis pertamanya dan 77% dari servis keduanya, sementara Boulter hanya memenangkan sekitar 50% dari servis pertamanya dan 44% dari servis keduanya. Lys juga berhasil memanfaatkan lima dari tujuh peluang break-point yang diciptakan, sedangkan Boulter hanya mampu satu dari lima peluang break-point yang muncul (Ligaolahraga.com, 20 Oktober 2025).

Tren Negatif yang Berlanjut

Kekalahan ini juga menegaskan bahwa petenis Inggris itu belum mampu melangkah ke babak kedua sejak turnamen Nottingham Open pada Juni lalu — sebuah periode yang menunjukkan krisis performa bagi petenis peringkat top Inggris tersebut.

Meskipun ia menunjukkan semangat dengan melewati dua babak kualifikasi—di antaranya kemenangan atas Anna Blinkova 6-1 0-6 6-2, dan Kimberly Birrell 3-6 6-3 7-6(2) — Boulter tetap gagal menjalankan momentum menuju hasil yang lebih solid.

Harapan untuk Bangkit

Dengan kekalahan ini, tugas Boulter semakin berat untuk mengakhiri musim dengan catatan positif. Musim 2025 sejauh ini menunjukkan tren yang mengecewakan, terutama bagi petenis yang pernah menembus peringkat dunia ke-29 tersebut (Tennisthreads.net, 20 Oktober 2025).

Secara keseluruhan, kekalahan di Tokyo merupakan sinyal bahwa Boulter perlu segera menemukan perbaikan—baik dari sisi servis, pengambilan peluang break, maupun menjaga konsistensi di putaran awal turnamen. Hasil ini mungkin akan menjadi titik pembenahan menjelang sisa musim atau persiapan ke musim berikutnya.