20.10.2025
Waktu membaca: 5 menit

Kane Bersinar : Bayern Taklukkan Dortmund di Klassiker

Kane Bersinar : Bayern Taklukkan Dortmund di Klassiker

Bayern Munich kembali menunjukkan mengapa mereka masih menjadi raja Bundesliga. Dalam laga panas bertajuk Der Klassiker, Sabtu (18/10), tim asuhan incent Kompany berhasil mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor 2-1 di Allianz Arena.
Kemenangan ini tidak hanya memperpanjang rekor luar biasa Bayern menjadi 11 kemenangan beruntun di semua kompetisi, tapi juga mempertegas status mereka sebagai kandidat utama juara musim ini (Reuters, 18/10).

Sejak peluit pertama berbunyi, Bayern langsung mengambil inisiatif permainan. Dengan dukungan penuh publik Allianz Arena, Die Roten tampil menekan tinggi dan menguasai penguasaan bola hingga 65% di 20 menit awal.
incent Kompany tampak ingin membuktikan bahwa gaya sepak bola menyerang miliknya bisa tetap berjalan bahkan melawan salah satu rival terbesar di Jerman.

Hasilnya datang di menit ke-22, ketika Harry Kane membuka keunggulan Bayern lewat sundulan keras hasil umpan silang Joshua Kimmich dari tendangan sudut. Gol itu menjadi pembuka dominasi Bayern di babak pertama   dan menambah daftar panjang kontribusi Kane sejak awal musim ini.

“Kami memulai dengan agresif, menciptakan banyak peluang, dan gol Kane datang di momen penting,” ujar Kompany usai laga (Reuters, 18/10).

Dortmund sempat mencoba keluar dari tekanan lewat serangan balik cepat, namun lini pertahanan Bayern yang dikawal Matthijs de Ligt tampil solid dan disiplin. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.

Intensitas Meningkat, Kane Kembali Berperan di Babak dua

Masuk babak kedua, tempo permainan semakin tinggi. Dortmund berusaha bangkit dengan memainkan umpan-umpan cepat melalui Julian Brandt dan Karim Adeyemi. Namun di tengah momentum Dortmund, Bayern kembali mencuri gol.

Pada menit ke-78, Harry Kane kembali menjadi pembeda. Striker asal Inggris itu mengirimkan umpan terobosan akurat ke arah Michael Olise, yang dengan tenang menaklukkan Gregor Kobel untuk menggandakan keunggulan menjadi 2-0.
Itu adalah assist ketiga Kane dalam tiga laga terakhir, menegaskan bahwa kontribusinya kini melampaui sekadar pencetak gol.

Dortmund sempat memperkecil ketertinggalan lewat Julian Brandt di menit ke-84. Gelandang Jerman itu melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang gagal diantisipasi Neuer. Namun, hingga peluit panjang dibunyikan, Bayern tetap unggul 2-1.

Statistik Kunci Pertandingan

Statistik Bayern Munich Borussia Dortmund
Penguasaan bola 61% 39%
Tembakan (on target) 14 (6) 10 (3)
Pelanggaran 11 13
Kartu kuning 2 3
Sepak pojok 7 4

Angka-angka itu memperlihatkan bagaimana Bayern mendominasi jalannya laga. Mereka tidak hanya unggul dalam ball possession, tapi juga tampil lebih tajam dalam memanfaatkan peluang. (ESPN, 18/10)

Kane Neuer Ukir Rekor Spesial

Dengan gol dan assist dalam laga ini, Harry Kane kini sudah mencetak 12 gol dan 5 assist dari 7 laga Bundesliga musim 2025/26. Catatan itu membuatnya memimpin daftar top skor sementara, meninggalkan pesaing terdekat dari Bayer Leverkusen.

Kane bukan hanya menjadi mesin gol, tapi juga sosok pemimpin di lapangan. Ia rajin turun menjemput bola, membuka ruang untuk pemain sayap seperti Jamal Musiala dan Olise, serta menjadi tumpuan utama dalam serangan balik cepat.

“Kane luar biasa. Ia mencetak gol, memberi assist, dan jadi titik fokus permainan kami. Dia seperti punya radar di lapangan,” puji Kompany (Bavarian Football Works, 19/10).

Selain kemenangan penting, laga ini juga menjadi malam bersejarah bagi Manuel Neuer. Kiper eteran berusia 39 tahun itu mencatat kemenangan ke-363 di Bundesliga bersama Bayern, menjadikannya pemain dengan kemenangan terbanyak dalam sejarah klub (Bavarian Football Works, 18/10).

Neuer tampil tenang di bawah mistar, melakukan dua penyelamatan penting di menit-menit akhir saat Dortmund berusaha menyamakan kedudukan. Ia membuktikan bahwa pengalaman masih menjadi aset penting di tim sekelas Bayern.

“Yang paling penting adalah kami terus menang. Rekor ini bonus, tapi kebahagiaan utama saya adalah melihat tim ini terus lapar,” kata Neuer (Reuters, 18/10).

Kompany dan Efisiensi Baru Bayern

Sejak datang menggantikan Thomas Tuchel di musim panas, incent Kompany membawa pendekatan segar untuk Bayern Munich. Mantan kapten Manchester City itu memadukan pressing tinggi dengan rotasi cepat antar posisi.
Bayern kini bermain lebih efisien   tidak banyak penguasaan bola sia-sia, tapi langsung menekan begitu ada celah.

Joshua Kimmich dan Leon Goretzka menjadi kunci keseimbangan di lini tengah, sementara Musiala berkembang pesat di bawah bimbingan Kompany.
Meski masih di awal musim, tanda-tanda Bayern yang lebih dinamis dan “lapar” mulai terlihat jelas.

“Kami ingin bermain dengan disiplin tapi berani. Setiap pemain tahu tugasnya, dan itu yang membuat kami sulit dikalahkan,” jelas Kompany (Bavarian Football Works, 19/10).

Bagi Borussia Dortmund, kekalahan ini menjadi tamparan keras. Tim asuhan Niko Kovac tampil terlalu pasif di babak pertama dan baru menemukan ritme setelah tertinggal.
Meski menunjukkan perlawanan di akhir laga, mereka gagal memaksimalkan peluang emas dari Donyell Malen dan Niclas Füllkrug.

Kovac mengakui bahwa timnya kalah efisien:

“Kami menciptakan peluang, tapi tidak cukup tajam. Bayern berbeda level dalam hal penyelesaian akhir,” ujarnya (Outlook India, 18/10).

Kekalahan ini juga memutus catatan tak terkalahkan Dortmund sejak awal musim, sekaligus membuat mereka tertinggal lima poin dari Bayern di klasemen sementara Bundesliga.

Bayern 11 Kemenangan Beruntun

Dengan kemenangan atas Dortmund, Bayern kini menegaskan statusnya sebagai tim paling stabil di Eropa saat ini.
Mereka memimpin klasemen Bundesliga dengan selisih aman dan masih sempurna di fase grup Liga Champions.
Tantangan berikutnya bagi Kompany adalah menjaga kebugaran pemain di tengah jadwal padat dan memastikan rotasi berjalan mulus.

Meski begitu, suasana ruang ganti Bayern tetap fokus. Tidak ada euforia berlebihan, hanya tekad untuk terus melaju.

“Kami belum memenangi apa pun, tapi kami berada di jalur yang tepat,” tegas Kane usai laga (Reuters, 18/10).

Der Klassiker kali ini menjadi simbol bahwa Bayern Munich sudah kembali ke level tertingginya.
Perpaduan pemain muda, pengalaman, dan isi taktik modern dari incent Kompany menjadikan tim ini tak hanya kuat secara individu, tapi juga kolektif.
Dortmund memang berusaha memberi perlawanan, namun Bayern terlihat terlalu matang dan efisien.

Dengan performa seperti ini, sulit membayangkan siapa yang bisa menghentikan Bayern dalam waktu dekat. Mereka sedang berada di puncak kepercayaan diri   dan Der Klassiker kali ini menjadi buktinya.