11.12.2025
Waktu membaca: 4 menit

Juventus Akhirnya Menang di Kandang, Tumbangkan Pafos 2-0 di Turin

Juventus Akhirnya Menang di Kandang, Tumbangkan Pafos 2-0 di Turin

Turin – Juventus akhirnya meraih kemenangan kandang perdana mereka di Liga Champions musim ini setelah menekuk Pafos 2-0 pada matchday keenam fase liga di Allianz Stadium, Rabu (10/12) malam waktu setempat. Menurut laporan Reuters, dua gol penting Weston McKennie dan Jonathan David di babak kedua mengamankan tiga poin krusial bagi Bianconeri dalam persaingan ketat format liga baru.

Kedua tim datang ke laga ini dengan jumlah poin yang sama dan sama-sama masih berjuang di papan tengah klasemen 36 tim. Data pra-pertandingan yang dihimpun ESPN dan UEFA menunjukkan Juventus dan Pafos sama-sama berada di area rawan, di sekitar zona 17–26 yang hanya menjanjikan peluang tipis untuk lolos ke play-off jika gagal memaksimalkan dua laga terakhir.

Babak Pertama Buruk, Juventus Disoraki Suporter Sendiri

Meski berstatus tuan rumah dan unggul kualitas skuat, Juventus justru tampil mengecewakan di babak pertama. Menurut Reuters, Pafos beberapa kali mengambil alih inisiatif permainan dan menciptakan peluang lebih berbahaya, termasuk satu tembakan keras yang mengenai mistar gawang Bianconeri.

Laporan Vavel dan Sky Sports menggambarkan Juventus seperti bermain tanpa ritme: lini tengah terlalu lambat mengalirkan bola, pressing tidak kompak, dan koordinasi antarlini rapuh ketika menghadapi transisi cepat Pafos. Berkali-kali, serangan balik tim tamu memaksa Michele Di Gregorio melakukan penyelamatan penting, menjadikannya figur kunci yang menjaga gawang Juve tetap perawan sebelum turun minum.

Di sisi lain, Pafos tampil percaya diri meski berstatus underdog. Data live match yang dirangkum ESPN menunjukkan wakil Siprus tersebut mampu mengimbangi Juventus dalam jumlah tembakan dan bahkan memimpin dalam shots on target selama 45 menit pertama. Kompaknya blok pertahanan dan keberanian menekan build-up Juve membuat para gelandang tuan rumah mulai dari Manuel Locatelli hingga Teun Koopmeiners kesulitan menemukan celah.

Tidak mengherankan jika atmosfer di Allianz Stadium berubah panas. Menurut Reuters, suporter Juventus menyambut bunyi peluit turun minum dengan siulan keras dan sorakan kecewa, tanda bahwa mereka tidak puas dengan performa tim kesayangannya. Media Italia seperti La Gazzetta dello Sport menuliskan bahwa suasana di lorong pemain saat jeda terasa tegang, dan diyakini Luciano Spalletti memberikan “ceramah keras” di ruang ganti untuk membangunkan timnya.

McKennie & Jonathan David Jadi Penyelamat, Kans Lolos Juventus Terbuka

Perubahan besar terlihat segera setelah babak kedua dimulai. Spalletti melakukan penyesuaian taktik dan memasukkan tenaga segar di sektor depan. Menurut Reuters, masuknya Francisco Conceição dan Lois Openda menjadi titik balik yang mengubah tempo permainan: Juventus mulai menekan lebih tinggi, sirkulasi bola lebih cepat, dan Pafos dipaksa bertahan semakin dalam.

Gol yang ditunggu akhirnya hadir pada menit ke-67. Berawal dari situasi bola mati, sepakan sudut Juventus memantul dan menciptakan kemelut di kotak penalti. Sports Illustrated melaporkan bahwa Weston McKennie bereaksi paling cepat, menyambar bola liar dengan tendangan jarak dekat yang tak mampu dihalau kiper Pafos. Gol ini bukan hanya memecah kebuntuan, tetapi juga mengalihkan momentum total ke kubu tuan rumah.

Hanya enam menit berselang, Juventus menggandakan keunggulan. Dalam sebuah serangan balik cepat, Jonathan David berlari menusuk ke kotak penalti dan menerima umpan terukur sebelum menaklukkan kiper dengan penyelesaian dingin. Situs GOAL edisi Amerika Serikat menyoroti bahwa kerja sama dua pemain CONCACAF, McKennie (Amerika Serikat) dan David (Kanada), menjadi penentu kemenangan Bianconeri malam itu.

Setelah unggul 2-0, Juventus bermain jauh lebih tenang. Pafos masih mencoba menekan dan sesekali mengancam lewat tembakan jarak jauh, namun Di Gregorio tetap sigap di mistar. Statistik akhir yang dirangkum UEFA menunjukkan Juventus sedikit unggul dalam penguasaan bola dan xG berkat ledakan kesempatan di babak kedua, meski total tembakan kedua tim relatif berimbang.

Dari sisi klasemen, efek kemenangan ini sangat signifikan. Reuters mencatat hasil 2-0 Pafos mengangkat Juventus ke posisi 17 klasemen liga fase dengan sembilan poin, sementara Pafos merosot ke peringkat 26 dengan enam poin. Spalletti dalam wawancaranya dengan media Italia mengakui bahwa timnya “melakukan yang minimum yang diperlukan untuk menang”, sekaligus mengkritik keras performa babak pertama yang ia sebut tidak pantas bagi tim sekelas Juventus.

Meski demikian, dua kemenangan beruntun di Eropa dan membaiknya posisi di klasemen membuat Bianconeri kembali memegang kendali nasib mereka sendiri. Dengan masih adanya laga-laga penting di fase liga, terutama melawan tim-tim yang juga menghuni papan tengah, Juventus kini punya pijakan lebih kuat untuk mengejar tiket ke babak play-off dan malam ketika McKennie serta Jonathan David menyelamatkan mereka dari tekanan Pafos di Turin bisa menjadi titik balik musim Eropa Bianconeri.