15.09.2025
Waktu membaca: 5 menit

Marquez Juara Misano, Selebrasi Jemur Baju ala Messi

Marquez Juara Misano, Selebrasi Jemur Baju ala Messi

Marc Marquez kembali menunjukkan mental juara saat tampil di MotoGP San Marino 2025. Balapan yang digelar di Sirkuit Misano, Italia, pada akhir pekan lalu menjadi panggung pembuktian pebalap Spanyol tersebut. Meski berada di kandang Valentino Rossi dengan atmosfer penonton yang tidak bersahabat, Marc justru tampil gemilang dan keluar sebagai pemenang.

Kemenangan ini semakin berkesan karena Marc menutupnya dengan selebrasi ikonik. Ia mengangkat baju balap di depan kerumunan penonton, meniru gaya Lionel Messi yang terkenal saat “menjemur baju” di Santiago Bernabéu pada 2017. Gestur tersebut langsung menjadi perbincangan hangat, tidak hanya di kalangan penggemar MotoGP, tetapi juga merambah ke ranah sepak bola (DetikOto, 15 September 2025).

Selebrasi ala Messi dan Pesan Tersirat

Selebrasi jemur baju ala Messi bukan sekadar ekspresi kemenangan. Marc menggunakan momen itu sebagai simbol perlawanan terhadap tekanan besar dari fans Rossi yang memadati Misano. Sejak insiden panas antara dirinya dan Rossi di musim 2015, Marc selalu mendapat sambutan kurang bersahabat di Italia. Sorakan dan ejekan kerap diarahkan kepadanya, terutama di sirkuit yang identik dengan sang legenda MotoGP.

Namun, alih-alih tertekan, Marc justru merespons dengan kemenangan dan gestur yang penuh arti. Seperti Messi yang memperlihatkan jersey Barcelona ke penonton Madrid, Marc menunjukkan siapa yang menguasai lintasan hari itu (DetikKalimantan, 15 September 2025).

Jalannya Balapan

Balapan di Misano berlangsung sengit sejak awal. Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Maverick Viñales memberikan perlawanan ketat. Publik Italia tentu berharap Bagnaia mampu memberikan kemenangan di depan pendukungnya sendiri.

Namun pembalap yang dijuluki The Baby Alien tampil sabar. Ia menjaga ritme pada lap-lap awal, menghindari manuver berisiko, lalu mulai menyerang di pertengahan lomba. Menjelang lap terakhir, Marc berhasil memimpin dan mempertahankan posisinya hingga garis finis.

Dominasi ini menunjukkan bahwa Marc sudah kembali pada performa terbaiknya setelah beberapa musim mengalami cedera. Strateginya matang, konsistensi ritme terjaga, dan mentalitasnya terbukti kuat di tengah sorakan publik (TVOne News, 15 September 2025).

Aksi Marc Marquez bersama Marco Bezzecchi pada MotoGP San Marino 2025

Reaksi Marquez

Usai balapan, Marc Marquez mengakui bahwa selebrasi jemur baju itu telah direncanakan. Ia merasa cara terbaik untuk menjawab ejekan adalah dengan performa di lintasan.

“Saya tahu atmosfer di sini selalu menantang bagi saya. Tapi cara terbaik untuk membalas adalah dengan balapan, bukan dengan kata-kata. Selebrasi itu adalah simbol bahwa saya masih di sini dan tetap berjuang,” ujar Marquez dalam wawancara pasca-lomba.

Gestur ini memperlihatkan sisi emosional Marquez yang kerap disalahpahami. Ia bukan hanya sekadar pemenang, tetapi juga pebalap yang memiliki narasi panjang melawan tekanan publik (DetikOto, 15 September 2025).

Reaksi Penonton dan Media

Selebrasi jemur baju ala Messi langsung viral di media sosial. Banyak yang membandingkan gestur Marquez dengan aksi Messi di Bernabéu. Sebagian menilai itu sebagai balasan elegan kepada fans Rossi, sementara lainnya menyebutnya sebagai bukti kepercayaan diri Marquez.

Media olahraga juga ramai membahas momen tersebut. Ada yang menyebut Marquez brilian karena menggunakan simbol populer dari olahraga lain untuk menyampaikan pesan. Dengan satu aksi sederhana, ia berhasil menciptakan drama tambahan di dunia MotoGP yang biasanya fokus pada kecepatan (TVOne News, 15 September 2025).

Rivalitas dengan Fans Rossi

Hubungan dingin antara Marquez dan penggemar Valentino Rossi memang sudah berlangsung satu dekade. Sejak MotoGP 2015, ketika Rossi menuduh Marquez membantu Lorenzo dalam perebutan gelar, sebagian fans Italia tidak pernah menerima kehadiran Marquez.

Misano selalu menjadi arena paling berat baginya karena ikatan Rossi dengan sirkuit tersebut. Namun, kemenangan kali ini memberi pesan bahwa meski mendapat tekanan, Marquez tetap mampu membuktikan kualitasnya. Ia tidak sekadar melawan rival di lintasan, tetapi juga melawan atmosfer stadion penuh ejekan.

Marc Marquez merayakan kemenangan di podium MotoGP San Marino 2025 bersama Marco Bezzecchi dan Alex Marquez

Perbandingan dengan Messi

Lionel Messi dikenal sebagai simbol ketenangan dan kualitas dalam menghadapi tekanan besar. Selebrasinya di 2017 menjadi ikonik karena dilakukan di stadion lawan yang penuh kebencian. Dengan meniru gaya itu, Marquez menempatkan dirinya dalam narasi serupa: seorang juara yang tetap berdiri tegak meski dihadapkan pada sorakan ribuan penonton.

Aksi ini membuktikan bahwa olahraga lintas cabang bisa saling memengaruhi secara simbolis. MotoGP yang biasanya identik dengan kecepatan dan teknik, kali ini menyerap elemen dari sepak bola untuk menyampaikan pesan emosional.

Dampak Bagi Klasemen MotoGP

Kemenangan pembalap asal Spanyol tersebut di Misano membuat posisinya semakin kokoh di klasemen sementara MotoGP 2025. Ia semakin dekat untuk mengunci gelar juara dunia, sebuah pencapaian besar setelah bertahun-tahun berjuang melawan cedera.

Menurut laporan media, Marquez kini tinggal membutuhkan beberapa podium lagi untuk memastikan gelar tanpa harus menunggu balapan terakhir. Hal ini membuat musim 2025 terasa seperti kebangkitan sang juara dunia delapan kali itu (Antara News, 15 September 2025).

Suara dari Paddock

Beberapa pebalap lain turut memberikan komentar mengenai kemenangan Marc Marquez. Jorge Martin menyebut Marquez tampil dengan strategi cerdas, sementara Bagnaia mengakui kecewa karena gagal menang di depan publik Italia.

Namun, yang paling ramai diperbincangkan tentu tetap selebrasi Marquez. Beberapa pebalap menilainya sebagai aksi penuh percaya diri, sementara lainnya menganggapnya provokatif. Apa pun tanggapannya, aksi itu berhasil membuat dunia MotoGP membicarakan Marquez lebih dari sekadar performa di lintasan.

Makna Kemenangan Marquez

Kemenangan Marc Marquez di MotoGP San Marino 2025 bukan sekadar tambahan poin di klasemen. Ia berhasil menaklukkan tekanan luar biasa dari publik Misano, menjawab sorakan dengan performa gemilang, dan mengabadikan momen lewat selebrasi ikonik ala Lionel Messi.

Selebrasi jemur baju bukan hanya gestur, melainkan simbol kepercayaan diri dan pesan tersirat kepada mereka yang meragukannya. Dengan kemenangan ini, The Baby Alien semakin dekat dengan gelar juara dunia MotoGP 2025, sekaligus memperkuat statusnya sebagai salah satu pebalap terbesar dalam sejarah MotoGP.