12.09.2025
Waktu membaca: 5 menit

Johnny Herbert Tegur Kimi Antonelli di Formula 1

Johnny Herbert Tegur Kimi Antonelli di Formula 1

Andrea Kimi Antonelli datang ke ajang Formula 1 dengan label sebagai salah satu pembalap muda paling berbakat dalam beberapa tahun terakhir. Mercedes menaruh harapan besar padanya untuk menjadi bintang masa depan sekaligus suksesor jangka panjang dari Lewis Hamilton.

Namun, memasuki musim debutnya, Antonelli justru menunjukkan sisi rapuh sebagai seorang rookie. Ia beberapa kali melakukan kesalahan fatal di lintasan, baik berupa pelanggaran b trek maupun insiden saat berduel dengan pembalap lain. Kesalahan-kesalahan tersebut membuat performanya terhambat dan sorotan tajam datang dari berbagai pihak.

Teguran Keras Johnny Herbert

Johnny Herbert, mantan pembalap F1 asal Inggris yang pernah meraih tiga kemenangan Grand Prix, tidak tinggal diam melihat kondisi Kimi Antonelli. Ia menilai bahwa kesalahan kecil yang berulang bisa menjadi ancaman serius bagi karier Antonelli di Formula 1.

“Antonelli sudah beberapa kali membuat kesalahan kecil yang konyol. Itu bukan masalah kecepatan atau kemampuan teknis, melainkan soal mental dan pengambilan keputusan. Jika itu terus terjadi, masa depannya di F1 bisa terancam,” ujar Herbert (LigaOlahraga.com, 12 September 2025).

Herbert menegaskan bahwa bakat besar saja tidak cukup. Seorang pembalap F1 dituntut untuk cepat belajar, beradaptasi, dan memperbaiki kelemahan. Menurutnya, Antonelli harus menunjukkan kematangan sejak dini karena kompetisi di F1 tidak memberi banyak ruang untuk gagal.

Sorotan di GP Italia

GP Italia menjadi momen di mana kelemahan Kimi Antonelli paling terlihat. Tampil di depan publik sendiri, ia justru gagal menunjukkan performa meyakinkan. Sejumlah kesalahan membuatnya kehilangan peluang mencetak poin, bahkan menuai kritik dari para penggemar.

Toto Wolff, bos tim Mercedes, juga ikut memberikan komentar. Ia menyebut bahwa Antonelli membuat banyak kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari. Menurut Wolff, kesalahan kecil semacam itu dapat merugikan tim dalam jangka panjang, terutama dalam balapan yang ketat (LigaOlahraga.com, 12 September 2025).

Kesalahan yang Bisa Dihindari

Herbert menekankan bahwa kelemahan Antonelli bukan soal keterampilan mengemudi. Sebagai pembalap muda, ia jelas memiliki bakat besar. Namun, keputusan yang salah di momen penting menjadi masalah utama.

“Kesalahan yang ia buat adalah jenis kesalahan mental, bukan teknis. Ia harus lebih tenang, karena di F1 setiap detail kecil bisa menjadi perbedaan antara sukses dan gagal,” ujar Herbert (Crash.net, 10 September 2025).

Ia mencontohkan kasus pelanggaran track limits dan insiden tabrakan ringan sebagai kesalahan yang bisa dihindari jika Antonelli lebih fokus. Herbert mengingatkan bahwa publik akan cepat kehilangan kesabaran jika seorang pembalap muda tidak menunjukkan progres nyata.

Johnny Herbert mantan pembalap Formula 1 saat menghadiri acara balapan

Tekanan Besar dari Mercedes dan Publik

Sebagai pembalap rookie, Kimi Antonelli tidak hanya membawa beban ekspektasi pribadi, tetapi juga nama besar Mercedes. Publik membandingkan debutnya dengan Oscar Piastri atau Lando Norris, yang mampu tampil stabil sejak awal karier.

Hal inilah yang membuat sorotan terhadap Antonelli semakin besar. Herbert mengingatkan bahwa tekanan publik bisa menjadi faktor yang menjatuhkan mental seorang pembalap muda. Jika tidak dikelola dengan baik, Antonelli berisiko kehilangan kepercayaan diri.

Di sisi lain, dukungan Mercedes juga menjadi modal berharga. Wolff menegaskan bahwa tim tetap percaya pada potensi Antonelli. Namun, ia juga memberi peringatan bahwa dukungan tersebut tidak akan berarti jika Antonelli tidak belajar dari kesalahan (LigaOlahraga.com, 12 September 2025).

Dukungan dan Kritik dari Wolff

Toto Wolff menegaskan bahwa tim sudah berupaya maksimal membantu Kimi Antonelli melalui fase adaptasi. Mulai dari pembinaan teknis hingga dukungan mental telah diberikan. Namun, menurut Wolff, tanggung jawab utama tetap ada di tangan pembalap.

“Antonelli harus menunjukkan bahwa ia bisa belajar cepat. Kami percaya padanya, tetapi ia harus mengurangi kesalahan yang tidak perlu,” kata Wolff (Crash.net, 10 September 2025).

Komentar Wolff ini menunjukkan keseimbangan antara dukungan dan kritik. Mercedes jelas ingin Antonelli berkembang, tetapi mereka juga tidak segan memberi peringatan jika performanya tidak kunjung membaik.

Peluang untuk Bangkit

Meski kritik berdatangan, perjalanan Kimi Antonelli masih panjang. Usianya yang masih sangat muda menjadi keuntungan besar. Banyak pembalap hebat di masa lalu yang juga mengalami kesulitan pada awal karier, sebelum akhirnya bangkit menjadi juara dunia.

Herbert sendiri menegaskan bahwa Antonelli bisa menjadi pembalap besar jika mampu mengi fase sulit ini. Namun, syaratnya jelas: ia harus berhenti mengulangi kesalahan kecil yang merugikan dirinya dan tim.

Konsistensi sebagai Kunci

Kimi Antonelli harus segera membuktikan bahwa ia bisa tampil konsisten. F1 adalah ajang yang menuntut kesempurnaan di setiap aspek, baik teknis, strategi, maupun mental. Satu kesalahan kecil bisa mengubah hasil balapan, bahkan karier seorang pembalap.

Jika Antonelli mampu mengurangi kesalahan dan tampil lebih tenang di seri-seri berikutnya, maka kritik yang ia terima akan berubah menjadi pujian. Namun, jika ia tetap mengulangi kesalahan, masa depannya di Mercedes bahkan di F1 bisa berada dalam bahaya.

Andrea Kimi Antonelli berada di dalam kokpit mobil Formula 1 Mercedes saat persiapan balapan di garasi tim

Teguran dari Johnny Herbert kepada Kimi Antonelli menjadi alarm keras bahwa kesalahan kecil tidak boleh dianggap remeh di Formula 1. Herbert menegaskan bahwa karier panjang hanya bisa dicapai jika seorang pembalap mau belajar dari pengalaman dan menunjukkan konsistensi.

Mercedes melalui Toto Wolff juga mengingatkan hal serupa: dukungan dari tim tidak akan berarti tanpa usaha dari pembalap. Antonelli kini berada di persimpangan penting dalam kariernya. Jika ia bisa memperbaiki diri, jalan menuju kesuksesan terbuka lebar. Namun, jika ia terus mengulang kesalahan, sorotan tajam bisa segera berubah menjadi keraguan besar terhadap masa depannya di F1.