13.12.2025
Waktu membaca: 4 menit

Ini Fakta Menarik Mohamed Salah Kembali Jadi Starter Lawan Brighton

Ini Fakta Menarik Mohamed Salah Kembali Jadi Starter Lawan Brighton

Liverpool menjamu Brighton & Hove Albion di Anfield pada Sabtu, 13 Desember 2025, dalam atmosfer yang jauh dari normal. Di kertas ini hanya laga liga, tetapi narasinya membesar karena satu keputusan yang kini terasa seperti “referendum kecil”: apa peran Mohamed Salah. Setelah beberapa hari tensi mencuat di ruang publik, Salah kembali masuk skuad jelang laga Brighton—namun statusnya di XI pertama masih jadi tanda tanya terbesar.

Pertemuan Slot dan Salah menjadi pemicu utama kembalinya Salah ke skuad

The Guardian melaporkan Salah kembali ke skuad setelah pertemuan tatap muka dengan Arne Slot yang ditujukan untuk meredakan situasi. Reuters juga menegaskan bahwa pembicaraan itu akan ikut menentukan keterlibatan Salah pada laga melawan Brighton. Kembalinya Salah ke skuad dapat dibaca sebagai sinyal de-eskalasi: klub ingin menggeser fokus dari konflik menjadi pertandingan. Namun, “masuk skuad” tidak otomatis berarti starter. Ia bisa dimainkan sejak menit pertama untuk menutup polemik, atau disimpan sebagai opsi dari bangku cadangan bila Slot ingin menjaga keseimbangan struktur dan intensitas pressing sejak awal.

Polemik ini membesar karena rangkaian keputusan yang jarang terjadi pada pemain sekelas Salah: ia dicadangkan tiga laga beruntun, lalu muncul komentar publik yang mengindikasikan ketidakpuasan terhadap situasi internal klub. Reuters menyebut ketegangan meningkat setelah kritik Salah pasca hasil imbang 3–3 melawan Leeds, sementara Slot menekankan bahwa keputusan seleksi harus mengutamakan kepentingan terbaik tim. Di titik ini, line-up bukan lagi sekadar urusan teknis: ia menjadi pesan otoritas—seberapa jauh Slot bisa menegakkan standar disiplin tanpa kehilangan kontribusi pemain paling ikoniknya.

Dicoret saat melawan Inter memperlihatkan Slot berani mengambil langkah ekstrem

Di tengah kontroversi, Salah juga sempat tidak dibawa dalam laga Liga Champions kontra Inter—sebuah keputusan yang secara simbolik memperlihatkan Slot bersedia mengambil langkah ekstrem ketika ia menilai stabilitas tim terganggu. Dari sisi pemberitaan lokal, detikSport menulis Slot belum memastikan apakah Salah akan dimainkan melawan Brighton, menandakan keputusan final masih dinamis hingga mendekati hari pertandingan. Kombinasi dua fakta ini membuat laga Brighton terasa seperti ujian kepemimpinan yang “terlihat” oleh publik: bila Salah dimainkan, itu dibaca sebagai kompromi; bila tidak, sebagai penegasan bahwa standar tim berada di nama besar.

Faktor taktik turut mendorong keraguan: Sports Illustrated menyoroti kemungkinan Slot mempertimbangkan struktur yang lebih sempit (mendekati diamond) dalam prediksi line-up jelang Brighton. Struktur sempit biasanya memberi keuntungan pada kontrol area sentral dan kombinasi cepat di half-space, tetapi konsekuensinya jelas: kebutuhan winger “murni” berkurang, sementara lebar serangan dipindahkan ke fullback. Dalam kerangka seperti ini, Salah bisa diposisikan lebih dekat ke gawang sebagai finisher/penyerang sisi dalam. Namun risikonya: Liverpool dapat kehilangan isolasi 1v1 di kanan—zona yang selama bertahun-tahun menjadi mesin peluang Salah.

Meski wacana formasi sempit mencuat, jalur yang paling “logis” bagi Liverpool untuk mengembalikan ancaman klasik adalah kembali ke 4-3-3 (atau 4-2-3-1): permainan melebar, transisi cepat, dan eksploitasi ruang kanan. Liverpool Offside (SB Nation) menempatkan laga ini dalam konteks performa liga yang belum stabil dan mengulas kemungkinan komposisi lini depan yang kembali memasukkan Salah. Secara eksekusi, sistem ini memberi definisi tugas yang lebih jelas: Salah menyerang kanal kanan dan half-space, sementara rekan setim mengisi kotak untuk second ball. Dalam laga melawan Brighton yang agresif, ancaman direct di kanan juga bisa menjadi jalan keluar ketika build-up buntu dan Liverpool perlu “pelampiasan” vertikal lebih cepat.

“mungkin terakhir di Anfield” menambah tekanan emosional di hari pertandingan

Ada satu lapisan lain yang membuat keputusan ini makin sensitif. Reuters dan The Guardian sama-sama menyinggung bahwa selepas laga Brighton, Salah bersiap berangkat memperkuat Mesir di Piala Afrika (AFCON). This Is Anfield menulis Slot menghindari jawaban langsung soal apakah Salah akan tampil, tetapi menilai tetap “plausible” ia bermain, sehingga pengumuman starter menjadi momen yang ditunggu. Di Indonesia, Liputan6 juga mengangkat angle bahwa laga Brighton bisa terasa seperti momen perpisahan—setidaknya secara emosional di tengah spekulasi masa depan dan ketidakpastian peran.

Pada akhirnya, kembalinya Salah ke skuad memang memberi sinyal de-eskalasi. Namun, keputusan line-up tetap akan menentukan apakah de-eskalasi itu benar-benar tuntas. Jika Salah starter dan Liverpool tampil meyakinkan, Slot mendapat pembuktian bahwa ia bisa mengelola bintang sekaligus taktik. Jika Salah kembali dicadangkan, pertanyaan yang sama akan kembali: ini murni strategi melawan Brighton, atau episode baru drama internal.

Informasi dalam berita ini dirangkum dari laporan Reuters, The Guardian, detikSport, Sports Illustrated, Liverpool Offside (SB Nation), This Is Anfield, serta Liputan6.