10.12.2025
Waktu membaca: 5 menit

“I Tried to Smash” – Kronologi Lengkap Insiden Panas Jamahal Hill vs Joanna Jedrzejczyk di UFC 323

“I Tried to Smash” – Kronologi Lengkap Insiden Panas Jamahal Hill vs Joanna Jedrzejczyk di UFC 323

Insiden di luar oktagon kembali mencuri perhatian di ajang UFC 323. Bukan soal hasil pertarungan utama, melainkan adu mulut panas antara mantan juara light heavyweight UFC, Jamahal Hill, dan legenda strawweight sekaligus Hall of Famer, Joanna Jedrzejczyk. Frasa kontroversial Hill, “I tried to smash”, dan ancamannya untuk memukul KO Joanna membuat momen ini viral dan memicu perdebatan soal batas emosi, rasa hormat, dan profesionalisme di level tertinggi MMA. Laporan lengkap mengenai insiden ini banyak diberitakan oleh media internasional seperti Sportskeeda, MMAFighting, Bloody Elbow, MMAMania, dan TalkSport.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by SPARRWARS (@sparrwars)

Kronologi Insiden di UFC 323

Menurut rekaman video yang pertama kali ramai disorot oleh Yahoo Sports lalu diulas lebih jauh oleh MMAFighting dan BJPenn.com, insiden terjadi pada gelaran UFC 323 di Las Vegas. Hill dan Joanna hadir bukan sebagai petarung yang bertanding malam itu, tetapi sebagai tamu dan figur publik di area VIP. Dalam video singkat yang beredar di media sosial X/Twitter, terlihat Joanna sedang dihadang oleh security UFC, sementara Hill yang berdiri di depan melontarkan ancaman keras: ia mengatakan akan “knock you the f*ck out” jika Joanna menyentuh pacarnya.

Situasi tidak sampai berujung kontak fisik, namun suasana terlihat sangat tegang. Security segera memisahkan keduanya dan memastikan tidak ada eskalasi. Meski insiden hanya berlangsung beberapa detik, status keduanya sebagai mantan juara membuat cuplikan tersebut langsung menjadi berita utama pasca UFC 323. Bloody Elbow menggambarkan kejadian ini sebagai momen yang “mencuri sorotan dari hasil pertandingan utama”, sementara beberapa analisis di MMAMania menyoroti fakta bahwa seorang mantan juara pria secara terbuka mengancam Hall of Famer wanita di hadapan kamera.

Beberapa jam hingga hari-hari setelah video viral, kedua kubu mulai menyampaikan versi masing-masing. Joanna mengeluarkan pernyataan melalui media sosial dan wawancara yang dikutip oleh MMAFighting dan MMA Junkie, menegaskan bahwa ia merasa tidak pantas mendapatkan ancaman seperti itu dan menekankan pentingnya rasa hormat antar atlet. Ia juga mengapresiasi staf UFC yang sigap melerai dan membantu menjaga situasi tetap terkendali sehingga tidak meluas menjadi bentrokan fisik.

Pengakuan Jamahal Hill: “I Tried to Smash” dan Latar Belakang Konflik

Gelombang kritik dari fans membuat Hill akhirnya buka suara secara panjang lebar di kanal YouTube miliknya. Sportskeeda dan MMAMania merangkum isi video tersebut, di mana Hill mengakui bahwa ia memang punya sejarah pribadi dengan Joanna. Ia merangkum sejarah itu dengan kalimat jujur namun kontroversial: “I tried to smash” – ia mengaku pernah mencoba mendekati atau tidur dengan Joanna beberapa tahun lalu saat mereka bertemu di New York, pada momen yang ia sebut sebagai masa ketika ia sedang “feeling myself”. Menurut pengakuannya, pendekatan itu tidak pernah berlanjut.

Dalam laporan TalkSport yang mengutip video klarifikasi Hill, akar konflik bukan sekadar insiden di UFC 323, tetapi kombinasi masa lalu yang canggung dan situasi sosial yang menurut Hill dibuat tidak nyaman. Ia menceritakan bahwa di sebuah event sebelum UFC 323, ia, pacarnya, Joanna, dan manajer Joanna sempat berada dalam satu meja. Hill menuduh manajer Joanna terus-menerus mengungkit cerita lama di New York di depan pacarnya, seolah membuka aib. Hill mengklaim bahwa pacarnya sebenarnya sudah mengetahui kisah tersebut, namun cara manajer Joanna membahasnya membuat situasi menjadi tegang.

BJPenn.com dan Sportskeeda mencatat satu poin penting lain dari klarifikasi tersebut: Hill menegaskan bahwa pacarnya justru tidak hadir di UFC 323. Ketika ia melontarkan ancaman “kalau kau sentuh pacarku…”, itu lebih dimaksudkan sebagai bentuk penegasan batas dan proteksi secara prinsip, bukan reaksi terhadap situasi fisik karena sang pacar berada di rumah. Hill juga mengklaim bahwa dalam konfrontasi tersebut Joanna sempat mempertanyakan keberadaan pacarnya dan, menurut versinya, mengeluarkan kalimat bernada ancaman terhadap dirinya dan pasangannya. Dari situlah ia merasa perlu membela diri secara verbal.

Di sisi lain, Joanna melalui pernyataan yang dirangkum Bloody Elbow dan MMAFighting menolak narasi Hill. Ia menyatakan kecewa karena harus menghadapi ancaman di ruang publik dan menegaskan bahwa ia tidak berniat menyakiti siapa pun, apalagi orang yang bukan petarung. Joanna menempatkan insiden ini sebagai pengingat tentang pentingnya menjaga profesionalisme dan mengelola emosi, terutama ketika membawa nama UFC dan statusnya sebagai anggota Hall of Fame.

Secara reputasi, dampak insiden ini cukup signifikan bagi kedua pihak. Yahoo Sports dan Sportskeeda menulis bahwa Hill, yang sebelumnya dikenal sebagai mantan juara light heavyweight dengan sejumlah kemenangan KO impresif, kini kembali disorot karena kontroversi di luar oktagon, bukan hanya prestasi di dalam cage. Sementara itu, MMAFighting dan MMA Junkie menyoroti posisi Joanna sebagai ikon dan pionir divisi strawweight wanita; ia telah bertahun-tahun membangun citra sebagai salah satu petarung wanita terbesar sepanjang masa, sehingga keterlibatannya dalam drama verbal seperti ini terasa kontras dengan sosok disiplin yang selama ini ia tampilkan.

Meski belakangan Hill menyebut di YouTube bahwa insiden ini “sudah selesai” dan Joanna lewat pernyataannya juga memberi sinyal ingin melangkah maju, kasus UFC 323 ini menjadi contoh nyata bagaimana hubungan personal, ego atlet kelas dunia, dan sedikit gosip masa lalu bisa berkembang menjadi badai besar di era media sosial. Bagi penggemar MMA, termasuk di Indonesia, rangkaian liputan dari Sportskeeda, MMAFighting, Bloody Elbow, MMAMania, TalkSport, Yahoo Sports, BJPenn.com, dan MMA Junkie membantu memberikan konteks lengkap di balik satu potongan video singkat yang sempat menghebohkan dunia UFC.