10.09.2025
Waktu membaca: 5 menit

Ginting Tersingkir di Hong Kong Open 2025

Ginting Tersingkir di Hong Kong Open 2025

Anthony Sinisuka Ginting kembali harus menelan pil pahit setelah tersingkir lebih awal di ajang Hong Kong Open 2025. Tunggal putra andalan Indonesia itu gagal melaju setelah kalah dalam pertandingan yang berlangsung sangat ketat melawan wakil Prancis, Christo Popov, pada babak 32 besar yang digelar di Hong Kong Coliseum, Rabu, 10 September 2025.

Menurut laporan dari detikSport, 10 September 2025, Anthony kalah melalui pertarungan tiga gim dengan skor tipis 21-19, 17-21, 19-21. Pertandingan berlangsung selama lebih dari satu jam, di mana kedua pemain sama-sama menunjukkan determinasi tinggi untuk merebut tiket ke babak berikutnya. Namun, Anthony tidak mampu mempertahankan keunggulan setelah merebut gim pertama, sehingga harus merelakan kemenangannya kepada Popov.

Awal Pertandingan yang Menjanjikan

Di gim pertama, Anthony Ginting tampil cukup solid dengan permainan cepat dan reli panjang yang berhasil menekan Popov. Dukungan dari para penonton yang cukup banyak di Hong Kong juga sempat membangkitkan semangat juara Indonesia Masters 2022 tersebut. Anthony sukses menutup gim pertama dengan skor 21-19 setelah memanfaatkan beberapa kesalahan sendiri dari Popov di poin-poin akhir.

Namun, memasuki gim kedua, situasi mulai berbalik. CNN Indonesia, 10 September 2025 mencatat bahwa Popov berhasil mengubah strategi dengan lebih sabar meladeni reli panjang Anthony. Pemain asal Prancis itu juga lebih agresif dalam menyerang di area depan net. Anthony tampak kesulitan membaca perubahan pola permainan lawan, sehingga harus menyerah dengan skor 17-21.

Drama di Gim Penentuan

Gim ketiga menjadi panggung ketegangan. Ginting dan Popov saling kejar poin sejak awal hingga akhir. Namun, pada poin kritis, Popov lebih tenang dalam mengeksekusi serangan. Sementara itu, Ginting justru melakukan beberapa unforced error yang membuat posisinya semakin tertekan. Pada akhirnya, Popov berhasil menutup laga dengan skor 21-19 di gim penentuan, sekaligus memastikan langkah Ginting terhenti di babak pertama.

Menurut catatan dari detikcom, 10 September 2025, ini bukan kali pertama Anthony Ginting gagal melangkah jauh di turnamen besar tahun ini. Kekalahan tersebut menambah daftar hasil minor setelah ia juga tersingkir lebih cepat di beberapa ajang sebelumnya, termasuk Kejuaraan Dunia 2025.

Ginting Akui Kekurangan Strategi

Dalam wawancara usai pertandingan, Ginting tidak menampik bahwa dirinya kurang siap menghadapi perubahan strategi lawan, terutama di gim penentuan. Ia mengakui terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan pada beberapa momen penting.

“Saya sudah berusaha maksimal, tapi di gim ketiga saya tidak cukup sigap membaca arah permainan lawan. Popov bisa lebih tenang dan itu membuat perbedaan,” ujar Anthony Ginting sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, 10 September 2025.

Ia juga menambahkan bahwa dirinya masih dalam proses menemukan kembali performa terbaik setelah mengalami cedera bahu yang cukup lama mengganggunya. “Saya ingin segera bangkit dan memperbaiki kesalahan ini di turnamen berikutnya,” tambahnya.

Rekam Jejak Lawan: Christo Popov

Kemenangan atas Anthony Ginting menjadi pencapaian penting bagi Christo Popov. Pemain muda asal Prancis itu dikenal memiliki talenta besar dan sedang naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan detikSport, 10 September 2025, Popov memang tengah berada dalam performa impresif setelah sebelumnya tampil baik di World Championships 2025.

Popov berhasil memanfaatkan kelemahan Ginting dalam mengantisipasi reli panjang. Dengan daya juang tinggi, Popov menunjukkan bahwa dirinya pantas diperhitungkan sebagai calon pemain elite tunggal putra dunia.

Dampak Kekalahan bagi Ginting dan Indonesia

Tersingkirnya Anthony Ginting dari Hong Kong Open 2025 tentu menjadi pukulan bagi Indonesia. Sebagai salah satu tunggal putra terbaik yang dimiliki PBSI, ekspektasi terhadap Anthony selalu tinggi, terutama di turnamen level Super 500 seperti Hong Kong Open.

Kekalahan ini juga memperlihatkan adanya pekerjaan rumah besar bagi Anthony Ginting dan pelatihannya untuk memperbaiki konsistensi. detikcom, 10 September 2025 menyebutkan bahwa Anthony kerap kehilangan fokus di poin-poin krusial, yang membuatnya sulit menutup pertandingan dengan kemenangan.

Selain itu, secara peringkat dunia, kekalahan ini dapat memengaruhi posisi Anthony Ginting dalam daftar BWF. Walaupun masih berada di jajaran 10 besar, performa yang tidak stabil bisa membuatnya tergeser oleh pemain muda yang sedang on fire, termasuk Popov sendiri.

Rencana Turnamen Berikutnya

Meski tersingkir, Anthony Ginting menegaskan bahwa ia tidak akan larut dalam kekecewaan. Ia bertekad untuk segera bangkit di turnamen berikutnya seperti China Masters 2025 dan Korea Open 2025.

“Saya akan evaluasi lagi permainan saya, terutama di poin-poin akhir. Masih ada kesempatan di turnamen berikutnya untuk membuktikan diri,” kata Anthony Ginting dikutip dari detikSport, 10 September 2025.

PBSI sendiri memberikan dukungan penuh kepada Anthony agar segera menemukan kembali performa terbaiknya. Sebagai salah satu tumpuan Indonesia di sektor tunggal putra, Anthony Ginting tetap dianggap memiliki potensi besar untuk kembali berjaya jika mampu memperbaiki kelemahan mental dan teknis.

Analisis: Mental Jadi Kunci

Jika melihat pola kekalahan Anthony Ginting, tampak bahwa faktor mental berperan besar. Banyak kalangan menilai, Anthony memiliki teknik mumpuni dan kecepatan yang luar biasa. Namun, kelemahannya sering muncul saat menghadapi tekanan di poin kritis.

Hal ini serupa dengan yang pernah dialami oleh beberapa pemain besar lain. Seiring bertambahnya pengalaman, diharapkan Anthony Anthony dapat lebih matang dalam mengelola tekanan di lapangan. CNN Indonesia, 10 September 2025 menegaskan bahwa latihan fisik dan teknis saja tidak cukup, melainkan aspek psikologis juga harus menjadi fokus utama.

Aksi Anthony Ginting dalam pertandingan Hong Kong Open 2025

Kekalahan Anthony Ginting di Hong Kong Open 2025 kembali menjadi alarm bagi kariernya. Meski harus tersingkir secara menyakitkan dengan skor tipis 21-19, 17-21, 19-21 melawan Christo Popov, perjalanan masih panjang. Pemain asal Cimahi tersebut masih memiliki banyak kesempatan untuk bangkit, memperbaiki diri, dan membuktikan bahwa dirinya tetap salah satu tunggal putra terbaik dunia.

Dengan dukungan penuh dari PBSI, tim pelatih, dan para penggemar, Anthony Ginting diharapkan bisa segera mengatasi tren negatif ini. Hong Kong Open 2025 mungkin menjadi pengingat keras, tetapi juga bisa menjadi titik balik bagi Anthony untuk kembali ke jalur kemenangan di turnamen-turnamen berikutnya.