09.12.2025
Waktu membaca: 5 menit

Hasil Pertandingan Serie A : Comeback AC Milan di Markas Torino, Genoa Menang di Udine

Hasil Pertandingan Serie A : Comeback AC Milan di Markas Torino, Genoa Menang di Udine

Dua laga Serie A pada Senin (8/12/2025) malam waktu setempat atau Selasa (9/12) dini hari WIB menghadirkan cerita berbeda untuk empat tim papan tengah–. AC Milan melakukan comeback dramatis di markas Torino, sementara Genoa pulang dari Udine dengan kemenangan penting Udinese. Berikut ulasan per pertandingan beserta implikasinya terhadap klasemen.

Torino 2–3 AC Milan: Comeback Pulisic Angkat Rossoneri ke Puncak

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Fakta Sepak Bola💡⚽ (@faktabola)

Torino sempat terlihat akan memanfaatkan dukungan publik sendiri ketika unggul dua gol lebih dulu. Reuters mencatat, tuan rumah membuka skor melalui penalti Nikola Vlasic, sebelum Duván Zapata menggandakan keunggulan lewat sundulan dari skema bola mati.

AC Milan yang tampil di tekanan kembali menunjukkan masalah klasik di lini belakang: lambat mengantisipasi umpan silang dan duel udara. Pada fase ini, Torino lebih agresif memenangkan duel kedua dan memaksa Milan beberapa kali bertahan di area sendiri.

Momentum berbalik menjelang jeda. Masih menurut Reuters, Adrien Rabiot memperkecil ketinggalan lewat tembakan jarak jauh ke pojok gawang, gol yang mengubah atmosfir di lapangan dan di bangku cadangan Milan. Gol tersebut membuat Rossoneri masuk ruang ganti dengan hanya tertinggal satu gol, bukan dua, dan memberi ruang bagi Massimiliano Allegri untuk mengubah pendekatan di babak kedua.

Perubahan paling menentukan datang dari bangku cadangan. Christian Pulisic, yang sempat diragukan tampil karena demam, baru dimasukkan pada pertengahan babak kedua. Yahoo Sports menulis bahwa hanya sekitar 20 detik setelah menginjakkan kaki di lapangan, Pulisic langsung menyamakan kedudukan menjadi 2–2 melalui penyelesaian klinis di kotak penalti. Sepuluh menit kemudian, winger Amerika Serikat itu kembali mencetak gol lewat penyelesaian ke tiang jauh, mengubah kedudukan menjadi 3–2 dan menuntaskan comeback Milan.

Sofascore dan ESPN mencatat bahwa setelah kedudukan berbalik, Milan jauh lebih dominan menguasai bola dan menciptakan peluang, sementara Torino kehilangan struktur press mereka dan lebih banyak bertahan di sekitar kotak penalti sendiri. Pulisic bahkan sempat mencetak gol ketiga yang kemudian dianulir karena offside, menegaskan betapa tajamnya lini depan Milan setelah pergantian pemain.

Dari sisi fakta menarik, laga ini menegaskan dua hal. Pertama, kedalaman skuad Milan mulai terasa; kehadiran Pulisic sebagai opsi dari bangku cadangan mengubah dinamika pertandingan ketika rencana awal tidak berjalan. Kedua, karakter tim yang sempat diragukan kembali muncul: dari tertinggal 0–2 di laga tandang, Rossoneri mampu mengemas tiga gol balasan dalam durasi kurang dari 40 menit.

Implikasinya terhadap klasemen sangat signifikan. Reuters menegaskan bahwa tiga poin di Turin membuat AC Milan naik ke puncak klasemen Serie A dengan 31 poin, sejajar dengan Napoli dan unggul satu angka dari Inter. Bagi tim yang musim ini “hanya” fokus ke liga setelah tersisih dari kompetisi Eropa, posisi ini mengirim pesan jelas bahwa Milan menjadi salah satu kandidat utama perburuan scudetto.

Sebaliknya, bagi Torino, kekalahan dari posisi unggul dua gol memperpanjang periode inkonsistensi. Dengan tetap tertahan di papan tengah , mereka semakin jauh dari zona kompetisi Eropa dan harus lebih waspada agar tidak terseret ke persaingan zona degradasi jika tren negatif berlanjut.

Udinese 1–2 Genoa: Efektivitas Grifone Menjauhkan Diri dari Zona Merah

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Azam Sports (@azamtvsports)

Di Dacia Arena, dinamika berbeda tersaji antara Udinese dan Genoa. Secara statistik, Udinese menguasai jalannya pertandingan. Data ESPN menunjukkan tuan rumah memegang penguasaan bola lebih dari 58 persen dan melepaskan 23 percobaan tembakan, berbanding 12 percobaan milik Genoa. Namun, justru efisiensi Genoa yang menjadi pembeda di papan skor.

Genoa membuka keunggulan lewat penalti Ruslan Malinovskyi pada menit ke-34, setelah pelanggaran di kotak terlarang. Yahoo Sports menulis bahwa gelandang Ukraina itu mengeksekusi dengan tenang, mengarahkan bola ke sudut gawang tanpa bisa dijangkau kiper Udinese.

Udinese baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-65 melalui Jakub Piotrowski yang menyambar bola liar di kotak penalti. Pada fase ini, tekanan tuan rumah meningkat; mereka menumpuk pemain di depan, mencoba memanfaatkan keunggulan penguasaan bola dan jumlah tembakan.

Namun ketika Udinese tampak lebih dekat mencetak gol kedua, Genoa justru mencuri kemenangan lewat serangan balik. Menurut laporan Sky Sports, Brooke Norton-Cuffy memanfaatkan ruang di sisi kanan, menusuk ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan keras yang mengubah skor menjadi 2–1 pada menit ke-83. Gol tersebut menjadi penegasan bahwa Genoa sangat efektif memanfaatkan sedikit peluang yang mereka miliki.

Fakta menarik dari laga ini adalah kontras antara volume dan kualitas peluang. Udinese unggul hampir di semua indikator statistik, tetapi finishing yang tumpul dan beberapa keputusan terburu-buru di sepertiga akhir membuat mereka tidak mampu memaksimalkan dominasi. Sebaliknya, Genoa menunjukkan kedisiplinan taktik: bertahan dengan blok menengah, menunggu momen tepat untuk transisi, dan memanfaatkan kemampuan individu Malinovskyi serta Norton-Cuffy dalam situasi satu lawan satu.

Dari sudut pandang klasemen, dampak kemenangan ini cukup besar. Yahoo Sports menyebut tiga poin di Udine mengangkat Genoa naik ke posisi sekitar 14–15 klasemen, menjauhkan mereka beberapa angka dari zona degradasi dan menghadirkan tren positif berupa dua kemenangan beruntun. Bagi tim yang sejak awal musim diprediksi akan berjuang di papan , hasil ini memberi ruang bernapas sekaligus modal kepercayaan diri untuk pekan-pekan berikutnya. Bagi Udinese, kekalahan di kandang sendiri memperpanjang problem klasik musim ini: kesulitan mengonversi dominasi menjadi poin. Dengan persaingan di papan yang sangat rapat, kehilangan poin di laga kandang melawan sesama kandidat papan membuat posisi mereka tetap rawan. Berdasarkan tabel yang dirangkum ESPN, Udinese masih berada di zona atau sekitar zona degradasi dan membutuhkan perbaikan segera di lini serang jika ingin keluar dari tekanan.

Dua hasil tersebut memperlihatkan dua wajah berbeda Serie A: di Turin, kemenangan dramatis AC Milan mengencangkan persaingan di puncak klasemen; di Udine, efisiensi Genoa dan kebuntuan Udinese mengubah peta persaingan di papan . Kombinasi keduanya membuat pekan ini menjadi salah satu titik penting dalam perjalanan liga, baik dalam perburuan gelar maupun dalam upaya menghindari degradasi.