04.09.2025
Waktu membaca: 6 menit

Fakta Unik Skena Esports Indonesia

Fanbase terbesar Esports Indonesia RRQ Kingdom

Pergantian musim yang kerap dihiasi drama, pencapaian titel juara, hingga tren gim baru, skena esports Indonesia sejatinya tak pernah gagal menyuguhkan hal-hal menarik yang membuat publik tak ingin melewatkan setiap perkembangan yang ada di linimasa mereka. Dan setiap pelakunya, dari komunitas hingga para pemain profesional, merupakan topik yang tak akan pernah berhenti dibahas.

Hal-hal tersebut merupakan sesuatu yang membuat esports Indonesia memiliki keunikan yang belum tentu bisa ditemui di negara-negara tetangganya. Sebagian hanya bisa dilihat bagi mereka yang menyaksikan keseruannya secara langsung, sedangkan sebagian lagi telah menjadi suatu identitas yang tak terbantahkan. Untuk itu, Parimatch News tergelitik untuk mencari tahu apa saja yang membuat skena kompetisi di Indonesia bisa berada di titik seperti saat ini.

Simak artikel di bawah ini untuk mencari tahu fakta besar yang mungkin kamu lewatkan dari skena esports Indonesia selama ini!

Salah satu pelopor ledakan tren mobile esports

Esports Indonesia: Kairi from Onic ID in MPL ID 2024

Terlepas dari popularitas mobile gaming yang telah meningkat di banyak negara, bisa dibilang Indonesia merupakan salah satu negara yang mengawali tren bermain gim secara kompetitif dengan perangkat mobile yang kemudian menginspirasi kawasan Asia Tenggara, terutama di Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Dimulai pada kisaran tahun 2015 – 2016, sejarah esports Indonesia mencatatkan serangkaian sirkuit kompetisi mobile game profesional yang mempertandingkan titel MOBA yang sempat populer seperti Vainglory dan Arena of Valor. Meski saat itu popularitas keduanya di Indonesia tidak mencapai level yang fantastis, inisiatif dari publisher yang mempromosikan kompetisinya di Indonesia membukakan mata para komunitas, penyelenggara, dan sponsor tentang potensi sirkuit turnamen mobile game.

Berlanjut ke tahun 2017, ranah mobile game Indonesia diramaikan oleh masifnya promosi Mobile Legends: Bang Bang yang dipopulerkan oleh sederet influencer populer. Tingkat kesulitan dan akses permainan yang relatif lebih mudah untuk perangkat mobile dibanding kedua kompetitornya membuat MLBB menjadi hiburan elektronik terbesar dalam waktu singkat, dan diikuti dengan rencana kompetisi esports pertamanya, MPL ID, pada tahun 2018.

Tingginya animo penonton terhadap sirkuit MPL ID membuatnya sukses menjadi event tahunan dan naik tingkat menjadi sirkuit kompetisi franchise yang dimulai pada Season 4 di tahun 2019. Bersamaan dengan itu, Moonton selaku publisher resmi MLBB yang mengepalai proyek MPL memperkenalkan aturan-aturan baru yang membuat aspek legal esports di Indonesia naik kelas, terutama dalam urusan pengelolaan gaji pemain dan penekanan aspek sportivitas dalam turnamen.

Stabilitas sirkuit kompetisi MPL ID ini kemudian menginspirasi Moonton untuk menerapkan franchise di negara-negara lain seperti Filipina, Malaysia, Singapura, dan juga region di luar Asia Tenggara seperti Timur Tengah dan Afrika. Hingga hari ini, franchise MPL masih mmenjadi standar tertinggi bagi siapapun yang hendak menciptakan ekosistem esports mobile yang solid.

Di luar genre MOBA, Indonesia juga turut diramaikan oleh beberapa gim populer lain seperti Free Fire, PUBG Mobile, Call of Duty Mobile, Pokemon TCG, dan Clash Royale. Seperti halnya MLBB, titel tersebut memiliki komunitas yang cukup solid di Indonesia dan menjadi salah satu target pasar terbesar di Asia Tenggara.

Kultur pendukung fanatik setara sepak bola

Esports Indonesia: M4 World Championship in Jakarta 2023

Menariknya, meskipun mobile esports cukup populer di Indonesia yang punya minat tinggi terhadap media sosial, tingkat fanatisme terhadap tim dan kompetisi esports secara keseluruhan belum mencapai titik yang luar biasa sebelum MPL ID menghadirkan venue bagi penonton untuk menyaksikannya secara langsung saat dimulainya era franchise.

Melalui aktivasi digital yang memanfaatkan jangkauan media sosial tim-tim pesertanya, MPL ID telah menciptakan kultur yang kuat dengan menumbuhkan rasa bangga yang kuat di kalangan komunitas MLBB saat mereka datang menyaksikan tim kesayangannya secara langsung maupun di layar kaca. Dan perlahan tapi pasti, euforia tersebut terbawa menuju komunitas gim lain di luar ranah mobile esports yang juga diadakan di Indonesia.

Masifnya respon dari para pendukung tim ini tak jarang membuat para penggemar dan tim dari luar Indonesia terkaget-kaget saat datang menyaksikan pertandingan langsung di sini. Salah satu contohnya adalah momen M4 World Championship yang digelar di Jakarta pada awal tahun 2023, di mana fanbase RRQ Kingdom memadati Tennis Indoor Senayan yang berkapasitas 5000 penonton dalam laga knockout antara RRQ Hoshi dengan Echo Philippines.

Tingkat dukungan seperti ini belum ditunjukkan para penggemar olahraga lain di Indonesia maupun fanbase di luar Indonesia, dan hanya tersaingi oleh kultur penggemar sepak bola yang telah ada sejak lama. Berkaca dari itu, tidak mengherankan apabila setiap kompetisi yang melibatkan tim-tim besar selalu disambut meriah; situasi yang sangat diharapkan oleh para publisher.

Yang pertama memiliki federasi resmi

Sebelum Moonton mengambil alih proyek MPL ID dan menjadi standar tinggi dalam penyelenggaraan esports di Indonesia, publik lokal telah lebih dulu mengenal pentingnya peran sebuah lembaga atau organisasi besar dalam menangani esports melalui sosok federasi resmi yang saat itu dipegang oleh Indonesian Esports Association (IESPA).

Dibentuk oleh tokoh-tokoh penting yang mendirikan organisasi maupun sirkuit kompetisi esports kelas menengah di Indonesia, IESPA berdiri di akhir tahun 2013 dan bertanggung jawab dalam menaungi setiap kegiatan esports lintas negara yang bertempat di Indonesia, sekaligus menjembatani hubungan antara Indonesia dengan publisher yang tertarik dalam menginisiasi kegiatan promosi dalam skala besar.

Federasi tersebut merupakan yang pertama kali terbentuk di Asia Tenggara dan menempatkan Indonesia sebagai standar tinggi dalam penyelenggaraan esports bagi negara-negara tetangganya. Setelah sempat mengalami sedikit drama dualisme dengan Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) di awal tahun 2020, mereka akhirnya mengesampingkan perbedaan dan menjadi satu, di mana segala kegiatan esports skala besar di Indonesia kini sepenuhnya diregulasi oleh PBESI.

Rerata bayaran yang fantastis di Asia Tenggara

Esports Indonesia: Kairi from Onic ID in MPL ID 2023

Selain kultur penggemar yang impresif dan naungan hukum yang kuat, Indonesia juga menarik perhatian bagi para pegiat esports profesional di kawasan Asia Tenggara karena standar bayaran yang dinilai sebagai salah satu yang tertinggi dibanding negara-negara tetangganya.

Meski sejauh ini belum ada data resmi yang secara spesifik menunjukkan besaran pasti dari pendapatan yang diterima oleh para profesional di Indonesia, para pemain dari Filipina dan Malaysia beberapa kali mengungkapkan minatnya untuk bisa bermain di Indonesia dan mendapatkan bayaran yang cukup besar, terutama mereka yang terlibat dalam sirkuit kompetisi MPL.

Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan-pernyataan para pemain impor yang telah bertempat tinggal di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah bintang tim Onic ID, Kairi “Kairi” Rayosdelsol, yang mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur bisa mendapatkan pemasukan tinggi melalui prize pool, gaji, dan kontrak sponsor yang tinggi di Indonesia.

Di luar ranah mobile esports, beberapa pemain pro dari skena Dota 2 dan Valorant turut menyampaikan respon positif sebagai bagian dari organisasi esports yang berada di Indonesia dalam beberapa musim ke belakang. Dengan ekosistem yang telah terbentuk dan terus berkembang, tentunya Indonesia masih akan menjadi pertimbangan besar untuk berkarir dalam tahun-tahun yang akan datang.

Menurutmu, apalagi nih yang bikin kultur esports Indonesia itu spesial?