28.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Fajar/Fikri Dapat Julukan ‘Manusia Silver’ Lagi, Pelatih Buka Suara Soal Hasil French Open 2025

Fajar/Fikri Dapat Julukan ‘Manusia Silver’ Lagi, Pelatih Buka Suara Soal Hasil French Open 2025

Menurut tvOneNews, pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kembali menjadi sorotan setelah finis sebagai runner-up di French Open 2025 akhir pekan lalu. Hasil tersebut membuat mereka kembali dijuluki “Manusia Silver” oleh para penggemar bulu tangkis, usai dua kali beruntun hanya mampu mencapai partai final di tur Eropa.

Namun, pelatih ganda putra Pelatnas PBSI, Antonius Budi Ariantho, meminta publik untuk tidak menilai dari hasil semata. Ia menilai performa Fajar/Fikri justru menunjukkan progres positif sepanjang tur Eropa, meski masih ada beberapa aspek yang perlu dibenahi.

“Dari penampilan Fajar/Fikri di Denmark dan French Open sudah cukup baik. Hasil runner-up memang belum membuat kami puas karena target pasti maunya juara,” ujar Antonius melalui rilis resmi PBSI.

Kini, Fajar/Fikri diharapkan bisa menebus hasil tersebut dengan performa terbaik di Hylo Open 2025 yang resmi dimulai hari ini, Selasa (28/10/2025) di Saarlandhalle, Saarbrücken, Jerman — sekaligus menutup tur Eropa dengan hasil yang lebih manis.

Performa konsisten, tapi belum sempurna

(Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri — dok.PBSI)

Meski gagal membawa pulang gelar, performa Fajar/Fikri di dua turnamen terakhir memperlihatkan peningkatan signifikan. Sebelumnya, mereka juga menembus final Denmark Open 2025, sebelum kembali finis sebagai runner-up di French Open.

Antonius mengakui bahwa hasil tersebut merupakan bagian dari proses adaptasi, mengingat Fajar/Fikri baru mengikuti enam turnamen sejak dipasangkan. Namun, ia menilai kolaborasi keduanya makin solid, terutama dari segi serangan dan komunikasi di lapangan.

“Masih ada yang perlu ditingkatkan dari strength, power endurance, dan speed. Saat ini sudah ada peningkatan, dan ke depan kemampuan mereka dalam menyerang akan jauh lebih baik,” lanjut Antonius, dikutip dari Antara News.

Adaptasi dan tantangan fisik di tur Eropa

Sang pelatih menambahkan, faktor daya tahan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi sektor ganda putra, terutama dalam jadwal kompetisi yang padat dan beruntun. Menurutnya, kemampuan menjaga stamina dan fokus menjadi kunci menghadapi turnamen elite seperti ini.

“Di persaingan ganda putra, kekuatan dan kecepatan sangat diperlukan, apalagi dengan jalannya turnamen yang beruntun dan waktu pemulihan yang singkat,” jelas Antonius.

Menatap Hylo Open 2025 dengan optimisme

Setelah dua kali podium kedua, Hylo Open 2025 menjadi kesempatan emas bagi Fajar/Fikri untuk membalikkan keadaan. Turnamen ini sekaligus menjadi penutup tur Eropa bagi para wakil Indonesia musim ini.

Selain Fajar/Fikri, Indonesia juga menurunkan beberapa pasangan lain di sektor ganda putra seperti Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, yang dijadwalkan tampil pada hari pembuka.

“Semoga di turnamen terakhir tur Eropa ini mereka bisa dapat hasil terbaik. Untuk Rian/Rahmat dan Leo/Bagas, saya berharap bisa konsisten menjaga pola main dan mengurangi kesalahan sendiri,” tutup Antonius.

Bidik emas, bukan lagi perak

Meski sempat dijuluki “Manusia Silver”, Fajar/Fikri memilih untuk menjadikannya motivasi. Dengan evaluasi matang dan dukungan penuh dari tim pelatih, keduanya bertekad menutup tur Eropa dengan gelar juara di Hylo Open 2025.