20.10.2025
Waktu membaca: 2 menit

Denmark Open 2025: Fajar/Fikri Belum Puas, Akui Banyak Kesalahan di Partai Final

Denmark Open 2025: Fajar/Fikri Belum Puas, Akui Banyak Kesalahan di Partai Final. [Foto: Antara]

Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, mengaku belum puas dengan performa mereka pada partai final Denmark Open 2025. Bertanding di Jyske Bank Arena, Odense, Minggu (19/10) malam waktu setempat, Fajar/Fikri harus mengakui keunggulan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan skor ketat 18-21, 21-15, 19-21.

Pertandingan Ketat, Tapi Banyak Kesalahan Sendiri

Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri tampil di Denmark Open 2025. (Dok. PP PBSI)
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri tampil di Denmark Open 2025. (Dok. PP PBSI)

Fajar menilai pertandingan berjalan seru dan seimbang, namun mereka banyak melakukan kesalahan yang seharusnya bisa dihindari. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab utama kekalahan mereka di laga final turnamen BWF World Tour Super 750 itu.

“Pertandingannya berjalan ramai, tapi kami tidak puas dengan permainan kami karena banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu,” ujar Fajar dalam keterangan resmi PBSI, Senin (20/10).

“Kami tetap bersyukur dengan hasil ini dan akan menjadikannya pelajaran untuk ke depan,” tambahnya.

Momentum yang Terlewat

Senada dengan pasangannya, Fikri mengakui bahwa mereka sempat kesulitan di gim pertama karena permainan solid yang ditunjukkan Kobayashi. Setelah berhasil keluar dari tekanan, mereka gagal memanfaatkan momentum di saat-saat krusial dan justru kembali melakukan kesalahan sendiri.

“Sebenarnya kami sudah bisa keluar dari tekanan, tapi di beberapa bola mudah malah kami lakukan kesalahan sendiri,” ujar Fikri.

Evaluasi Fokus dan Konsistensi

Sebagai pasangan unggulan ketujuh di Denmark Open 2025, Fajar/Fikri menilai fokus menjadi aspek utama yang harus diperbaiki, terutama dalam reli panjang dengan tempo cepat seperti di laga puncak.

“Fokusnya harus benar-benar dijaga, apalagi kalau permainannya cepat dan reli panjang,” tegas Fajar.

Kekalahan ini membuat Indonesia hanya meraih satu gelar juara dari turnamen Denmark Open 2025, yakni melalui sektor tunggal putra. Jonatan Christie tampil gemilang dengan menumbangkan peringkat satu dunia Shi Yu Qi di final, memastikan satu-satunya gelar bagi Merah Putih.

Menatap Turnamen Berikutnya

Meski belum berhasil menambah koleksi gelar, performa Fajar/Fikri tetap menunjukkan daya saing di level elite dunia. Mereka bertekad memperbaiki fokus dan konsistensi agar bisa kembali membawa pulang gelar di turnamen berikutnya.