08.09.2025
Waktu membaca: 4 menit

Portugal Lumat Armenia 5-0: Cristiano Ronaldo Cetak Rekor kalahkan Messi

Cristiano Ronaldo menendang bola saat Portugal melawan Armenia di kualifikasi Piala Dunia 2026.

​​Portugal menunjukkan performa luar biasa dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menghancurkan Armenia 5-0 di laga tandang. Kemenangan ini bukan hanya sekadar tiga poin, melainkan juga menghadirkan berbagai catatan bersejarah, terutama dari sang megabintang Cristiano Ronaldo yang kembali mencetak rekor.

Dua gol Cristiano Ronaldo semakin menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain terbesar sepanjang masa. Di sisi lain, João Félix dan João Cancelo juga tampil gemilang, menambah daftar pencetak gol dalam pesta Portugal. Armenia sendiri kesulitan menandingi kualitas permainan lawannya, meski tampil di depan publik sendiri. Pertandingan ini pun menjadi bukti nyata dominasi Portugal di kualifikasi zona Eropa. (Reuters, 06/09)

Pertandingan berlangsung dengan tempo cepat sejak menit pertama. Portugal langsung mengambil inisiatif serangan. João Félix membuka skor di awal babak pertama dengan tendangan terarah yang gagal diantisipasi kiper Armenia. Gol ini memberi kepercayaan diri tinggi bagi Portugal untuk terus menekan.

Cristiano Ronaldo kemudian menambah keunggulan dengan gol di menit ke-21. Selebrasinya menjadi sorotan karena ia menunjuk ke langit, memberikan penghormatan emosional kepada mendiang rekannya, Diogo Jota. Gol ini membuat publik yang hadir di stadion terdiam sejenak sebelum kembali riuh oleh sorakan pendukung Portugal.

Tak berhenti di situ, Cristiano Ronaldo kembali mencetak gol keduanya di babak kedua. Dengan dua gol tambahan dari Félix dan Cancelo, Portugal menutup laga dengan skor meyakinkan 5-0. Armenia hanya mampu sesekali melakukan serangan balik, namun pertahanan Portugal terlalu solid untuk ditembus. (TheGuardian, 06/09)

Cristiano Cristiano Ronaldo Cetak Rekor Baru

Cristiano Ronaldo sekali lagi menjadi headline. Dua gol yang ia cetak membuatnya kini mengoleksi 38 gol di ajang kualifikasi Piala Dunia, melampaui Lionel Messi yang sebelumnya memegang rekor. Hanya satu gol lagi yang memisahkan Christian Ronaldo dari rekor sepanjang masa milik Carlos Ruiz (Guatemala) dengan 39 gol.

Pada usia 40 tahun 7 bulan, Cristiano Ronaldo juga mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol tertua untuk Portugal. Hal ini membuktikan betapa konsistensinya tetap terjaga meski usianya tidak lagi muda. Dedikasi, profesionalisme, dan semangatnya masih menjadi teladan bagi generasi baru sepak bola dunia.  (Talksport, 06/09)

​​Jika dibandingkan dengan Lionel Messi, keduanya memang terus bersaing mencatatkan rekor luar biasa. Messi dikenal sebagai pemain dengan kreativitas, visi, dan kemampuan playmaking yang sering melibatkan rekan setimnya dalam mencetak gol. Sementara Ronaldo lebih identik dengan naluri predator, penyelesaian akhir, dan konsistensi luar biasa dalam mencetak gol di berbagai kompetisi. Keunggulan Ronaldo di kualifikasi Piala Dunia menunjukkan ketajamannya sebagai finisher, sedangkan Messi lebih sering memberi kontribusi lewat assist dan penciptaan peluang. Persaingan keduanya menjadi salah satu duel abadi dalam sejarah sepak bola modern.

Selain Cristiano Ronaldo, João Félix juga tampil menawan. Ia mencetak dua gol dan berperan penting dalam membongkar pertahanan Armenia. Banyak pengamat menyebut laga ini sebagai salah satu performa terbaik Félix bersama tim nasional.

Félix menunjukkan kematangan dalam pengambilan keputusan, bergerak lincah di antara lini pertahanan lawan, serta memiliki penyelesaian akhir yang tajam. Gol-golnya memperlihatkan kepercayaan diri yang terus tumbuh, sekaligus memberi sinyal positif bagi masa depan Portugal.  (Reuters, 06/09)

João Cancelo, yang dikenal sebagai bek sayap modern, kembali memperlihatkan kontribusinya dalam serangan. Ia mencetak satu gol serta memberikan satu assist. Fleksibilitasnya dalam menyerang maupun bertahan membuat Portugal semakin berbahaya.

Peran Cancelo memberi keleluasaan bagi Portugal untuk menekan lawan dari berbagai sisi. Ia tidak hanya menjaga kedisiplinan di lini belakang, tetapi juga aktif dalam membangun serangan dari sayap. Penampilannya mempertegas status Portugal sebagai tim yang memiliki kedalaman skuad mumpuni. (Reuters, 06/09)

Armenia: Tertinggal Kualitas

Armenia berusaha melawan, tetapi kualitas mereka masih jauh dibandingkan Portugal. Lini tengah mereka kewalahan menghadapi tekanan konstan dari Bernardo Silva dan Bruno Fernandes. Kiper Armenia beberapa kali melakukan penyelamatan penting, namun tidak mampu membendung derasnya gelombang serangan Portugal.

Meski kalah telak, beberapa pemain muda Armenia tetap mendapat pengalaman berharga menghadapi lawan kelas dunia. Pelatih Armenia menyebut bahwa kekalahan ini harus dijadikan pelajaran untuk meningkatkan mental dan kualitas tim di pertandingan mendatang (TheGuardian, 06/09)

Cristiano Ronaldo : Tribute to Jota

Salah satu momen paling menyentuh dalam pertandingan ini adalah ketika Cristiano Ronaldo mencetak gol pertamanya. Ia melakukan selebrasi dengan menunjuk ke langit, mengenang Diogo Jota yang baru saja meninggal dunia. Aksi ini tidak hanya membuat para pemain Portugal terharu, tetapi juga menyentuh hati fans sepak bola di seluruh dunia.

Gestur Cristiano Ronaldo menunjukkan bahwa sepak bola tidak hanya tentang skor dan rekor, tetapi juga tentang persahabatan, kehilangan, dan kenangan. Selebrasi itu menjadi salah satu momen paling emosional di sepanjang kualifikasi Piala Dunia sejauh ini.  (TheGuardian, 06/09)

Kemenangan 5-0 Portugal atas Armenia bukan hanya soal angka di papan skor, melainkan juga kisah penuh makna. Cristiano Ronaldo kembali menulis sejarah dengan rekor golnya, João Félix membuktikan kualitasnya sebagai bintang muda, dan João Cancelo memperlihatkan peran vitalnya di tim.

Sementara Armenia harus menerima kenyataan pahit, pertandingan ini akan dikenang sebagai malam penuh emosi bagi Portugal dan penggemarnya. Dengan performa seperti ini, Portugal semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu favorit utama di Piala Dunia 2026.