13.12.2025
Waktu membaca: 4 menit

CBF Perpanjang Kontrak Carlo Ancelotti Hingga 2030, ini faktanya!

CBF Perpanjang Kontrak Carlo Ancelotti Hingga 2030, ini faktanya!

Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) kembali memanaskan bursa isu pelatih dengan membuka wacana perpanjangan kontrak Carlo Ancelotti. Presiden CBF Samir Xaud secara terbuka menyatakan ingin membuka pembicaraan untuk memperpanjang masa kerja Ancelotti sebagai pelatih Timnas Brasil, di saat kontrak yang berlaku disebut mengarah berakhir setelah Piala Dunia 2026

Di tengah pernyataan resmi yang masih berhenti pada level “siap berdialog”, sebagian media lain sudah melangkah lebih jauh: ada yang menulis perpanjangan “di depan mata”, ada pula yang menyebut tinggal menunggu formalitas tanda tangan bahkan membidik horizon 2030 (atau lebih). Perbedaan level kepastian inilah yang membuat publik bertanya: apakah ini benar-benar kontrak baru yang sudah final, atau baru tahap negosiasi yang sengaja diumumkan untuk menenangkan situasi?

CBF sudah membuka pintu negosiasi perpanjangan sebelum Piala Dunia 2026

Pernyataan yang paling solid datang dari laporan arus utama: ESPN menyebut Xaud ingin membuka pembicaraan perpanjangan kontrak dengan Ancelotti. Media Indonesia juga menguatkan garis besar yang sama CBF dikabarkan ancang-ancang memperpanjang kontrak Ancelotti dan memulai negosiasi pada periode awal tahun depan, dengan rujukan bahwa masa kontrak saat ini terkait siklus hingga Piala Dunia 2026. 

Dengan kata lain, “kepastian” yang dapat dipegang saat ini adalah: CBF ingin memperpanjang dan siap masuk ke tahap pembicaraan. Detail seperti tanggal penandatanganan, durasi final, hingga struktur kompensasi belum muncul sebagai pengumuman resmi yang tegas setidaknya dalam laporan yang menekankan posisi federasi.

Samir Xaud menilai perpanjangan penting untuk stabilitas proyek jangka panjang Brasil

Nada yang disampaikan Xaud dalam berbagai kutipan cenderung menegaskan optimisme. Salah satu media menyebut Xaud memandang pembicaraan perpanjangan dari sudut pandang positif dan ingin membangun hubungan kerja yang berorientasi hasil. Di sisi lain, beIN SPORTS menggambarkan atmosfer yang sangat mendukung Ancelotti dan menyebut ada “pembaruan/perpanjangan” yang mengarah ke siklus hingga 2030, menandakan CBF ingin menghindari pola “gonta-ganti pelatih” yang selama ini dianggap mengganggu kontinuitas. 

Bagi Brasil, stabilitas di kursi pelatih bukan isu kecil. ESPN mengingatkan Brasil belum mengangkat Piala Dunia sejak 2002. Maka, wacana mengikat pelatih berpengalaman lebih lama dapat dibaca sebagai strategi: membangun identitas permainan dan pembinaan skuad tanpa selalu memulai ulang setiap dua tahun.

Target 2030 muncul sebagai arah pembicaraan, tetapi statusnya masih berbeda-beda di media

Angka 2030 menjadi kata kunci yang paling sering muncul. Bola.com menulis CBF mengarah pada perpanjangan hingga 2030 dan menyebut negosiasi akan dimulai awal tahun depan. VOI juga menuliskan bahwa Ancelotti disebut pernah menyatakan keinginan memperpanjang hingga 2030, dan Xaud meresponsnya dengan sikap positif. Sementara OneFootball dan Yahoo Sports menempatkan 2030 sebagai sasaran yang “dilaporkan”, mengutip sumber media lain seperti O Globo atau Marca. Namun pembaca perlu membedakan dua hal: (1) pernyataan federasi yang menyebut “akan membuka pembicaraan”, dan (2) klaim media yang sudah menggunakan bahasa “siap diperpanjang” atau “tinggal formalitas”. Keduanya bisa saja sama-sama berujung benar, tetapi bobot konfirmasinya berbeda.

Sejumlah laporan bahkan menyebut “tinggal tanda tangan”, tetapi belum ada pengumuman federasi yang final

Di level yang lebih agresif, ada media yang menyatakan Ancelotti akan terus menjadi pelatih Brasil hingga 2030 dan menyebut kesepakatan “total” sambil menekankan tinggal merampungkan aspek formal. Yahoo Sports juga memuat artikel yang menulis Ancelotti “set to extend” berdasarkan laporan Marca. Di titik ini, cara paling aman membaca situasi adalah: kabar perpanjangan sangat kuat, tetapi status “sudah teken kontrak baru” belum seterang pernyataan “CBF membuka pembicaraan” dalam sumber yang jelas menyebut posisi federasi. Dengan minimnya rilis resmi yang menyatakan “kontrak baru telah ditandatangani” dalam paket sumber utama yang menekankan negosiasi, narasi “tinggal tanda tangan” sebaiknya diperlakukan sebagai laporan bukan konfirmasi final sampai CBF mengeluarkan pengumuman resmi. Jika seluruh informasi disusun rapi, kesimpulannya menjadi jelas: CBF, melalui Samir Xaud, sudah menunjukkan sinyal paling penting keinginan memperpanjang masa kerja Ancelotti dan kesiapan membuka dialog. Angka 2030 menguat sebagai arah yang diinginkan sebagian laporan, tetapi detailnya masih bergerak pada spektrum: dari “rencana negosiasi” hingga “tinggal formalitas”. Satu hal yang nyaris pasti: Brasil sedang berusaha mengamankan stabilitas proyek teknisnya. Pertanyaan berikutnya bukan lagi “apakah ingin memperpanjang”, melainkan “kapan diumumkan resmi” dan “berapa durasi finalnya”.

Informasi dalam berita ini dirangkum dari laporan ESPN, BeritaSatu, Bola.com, beIN SPORTS, VOI, OneFootball, Yahoo Sports, serta AS.