22.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Barcelona vs Olympiacos 6–1: Statistik dan Fakta Laga Lengkap

Barcelona vs Olympiacos 6–1: Statistik dan Fakta Laga Lengkap

Barcelona kembali menunjukkan dominasinya dengan kemenangan telak 6–1 atas Olympiacos dalam matchday ketiga Liga Champions 2025/26 di Estadi Olímpic Lluís Companys, Selasa (21/10) waktu setempat. Kemenangan ini tak hanya memperpanjang tren positif Hansi Flick, tetapi juga memperlihatkan dua talenta muda La Masia Fermin Lopez dan Lamine Yamal yang mencuri perhatian dengan efektivitas dan gaya bermain menyerang (Kompas, 21/10) (Sport.espos.id, 21/10).

Statistik Pertandingan

Statistik Barcelona Olympiacos
Tembakan 14 5
Tembakan ke gawang 9 2
Penguasaan bola 69% 31%
Operan 609 206
Akurasi operan 95% 83%
Pelanggaran 5 9
Kartu kuning 1 3
Kartu merah 0 1
Offside 2 1
Tendangan sudut 7 2

(Sumber: UEFA, 20/10; DataIndonesia, 21/10)

Analisa Pertandingan

Hansi Flick menurunkan formasi 4‑3‑3 dengan kecepatan Yamal dan agresivitas Rashford di kedua sayap. Barcelona menekan Olympiacos sejak awal dengan pressing tinggi dan pergerakan cepat di lini tengah. Gol pertama datang dari Fermin Lopez di menit ke‑7 setelah kombinasi cermat antara Pedri dan Rashford. Lopez menggandakan keunggulan di menit ke‑39 dengan finishing keras dari jarak menengah yang tak mampu dihentikan penjaga gawang Tzolakis (Liputan6, 21/10).

Babak kedua berjalan lebih intens. Olympiacos sempat memperkecil jarak lewat penalti Ayoub El Kaabi pada menit ke‑53. Namun, hanya empat menit kemudian, Santiago Hezze mendapat kartu merah akibat pelanggaran berisiko tinggi terhadap Marc Casadó. VAR sempat meninjau insiden, tetapi keputusan wasit Urs Schnyder tetap berdiri karena berlaku sebagai kartu kuning kedua putusan yang menjadi perdebatan tajam di media Spanyol (Kompas, 21/10) (CNN Indonesia, 21/10).

Bermain dengan 10 pemain, Olympiacos kehilangan struktur pertahanannya. Barcelona menguasai penguasaan bola hingga 69% dan menciptakan empat gol tambahan lewat Yamal dari titik penalti (68’), Rashford yang memborong dua gol (74’ dan 79’), serta Lopez yang menuntaskan hattrick‑nya di menit ke‑76 (MerahPutih, 21/10).

Statistik Pemain Menonjol

  • Fermin Lopez: 3 gol, 4 tembakan ke gawang, 94% akurasi operan (FotMob, 21/10)
  • Lamine Yamal: 1 gol (penalti), 1 asis, 6 dribel sukses, 91% akurasi operan (FotMob, 21/10)
  • Marcus Rashford: 2 gol, 3 peluang besar diciptakan (UEFA, 20/10)
  • Pedri: 2 umpan kunci, kontrol tempo permainan (Kompas, 21/10)
  • Koundé: 89% tekel sukses, 3 intersep krusial (Sport.espos.id, 21/10)

Fakta Menarik

  • Fermin Lopez (22 tahun) menjadi pemain Spanyol pertama yang mencetak hattrick untuk Barcelona di Liga Champions sejak Pedro pada 2011 (UEFA, 20/10).
  • Lamine Yamal menjadi pemain termuda yang mengeksekusi penalti dan mencetak gol di Liga Champions untuk Barcelona, di usia 18 tahun 95 hari (FotMob, 21/10).
  • Barcelona mencetak 15 gol dalam tiga laga fase grup, hanya kebobolan dua, menjadikan mereka tim paling produktif di Grup F (DataIndonesia, 21/10).
  • Olympiacos mencatat hanya dua peluang tepat sasaran sepanjang laga dan gagal menciptakan serangan balik efektif akibat pressing tinggi Barca (Liputan6, 21/10).

Analisa Taktik & Performa

Media Spanyol seperti Marca dan Sport memuji kejelian taktik Hansi Flick yang menggeser Lopez ke posisi lebih tinggi di belakang Rashford. Formasi 4‑3‑3 bergeser menjadi 3‑2‑2‑3 saat menyerang, dengan Koundé naik sejajar Yamal di sisi kanan, menciptakan overload di lini sayap. Strategi itu memperlebar ruang dan menciptakan banyak peluang dari second ball.

Olympiacos mencoba bertahan dengan block rendah, tetapi gagal memotong aliran bola vertikal Pedri dan Casadó. Setelah kartu merah Hezze, Flick memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan menurunkan Ferran Torres dan Bernal untuk mempercepat serangan. Empat gol pascakartu merah datang dari akumulasi kelelahan lini belakang lawan dan kecepatan rotasi bola yang konstan (Sport.espos.id, 21/10) (Marca, 21/10).

Kemenangan ini menjadi tonggak penting bagi Barcelona di bawah era Hansi Flick. Transisi cepat, kesabaran dalam build‑up, dan keberanian memainkan pemain muda menjadi faktor sentral kemenangan besar ini. Lopez dan Yamal memperlihatkan sinergi ala La Masia produktif, jeli membaca ruang, dan tak gentar menghadapi laga besar.

Barcelona kini telah mengoleksi enam poin dari tiga pertandingan, menempati puncak klasemen sementara Liga Champions Grup F. Dengan performa yang semakin solid dan fondasi talenta muda yang matang, Blaugrana menatap El Clasico di akhir pekan depan dengan penuh percaya diri dan momentum ideal (Kompas, 21/10)