11.12.2025
Waktu membaca: 4 menit

Athletic Club Tahan PSG 0-0, Juara Bertahan Mandul di San Mamés

Athletic Club Tahan PSG 0-0, Juara Bertahan Mandul di San Mamés

Bilbao – Paris Saint-Germain pulang dari San Mamés hanya dengan satu poin setelah ditahan imbang 0-0 oleh Athletic Club pada laga fase liga Liga Champions, Rabu (10/12) malam waktu setempat. Menurut Reuters, juara bertahan sebenarnya mendominasi babak kedua dan menciptakan beberapa peluang bersih, namun performa gemilang kiper Unai Simón membuat PSG gagal mencetak gol dan harus puas berbagi angka.

San Mamés Jadi Benteng, Unai Simón Redam Serangan PSG

Laga dibuka dengan tempo sedang. PSG yang datang sebagai favorit langsung menguasai bola, tetapi barisan belakang Athletic tampil disiplin dengan blok rendah dan pressing terukur di sepertiga tengah. ESPN mencatat bahwa justru tuan rumah yang lebih dulu mengancam melalui bola mati: tendangan bebas Álex Berenguer pada sekitar menit ke-31 sempat memaksa Gianluigi Donnarumma berjibaku mengamankan gawangnya.

Selepas jeda, skenario berubah total. Luis Enrique menaikkan garis tekanan dan mendorong full-back lebih tinggi. Menurut Reuters, PSG berkali-kali menembus area berbahaya lewat kombinasi Warren Zaïre-Emery, Senny Mayulu, dan Bradley Barcola, termasuk satu situasi ketika Barcola melepaskan tembakan yang mengenai mistar gawang. Namun setiap kali lini depan tamu menemukan celah, selalu ada Unai Simón yang berdiri kokoh di mistar.

ESPN melaporkan setidaknya dua peluang satu lawan satu PSG digagalkan Simón, termasuk situasi krusial menjelang akhir laga ketika tembakan Fabian Ruiz diblok, lalu sontekan susulannya yang melemah disapu Yuri Berchiche tepat di garis gawang. Beberapa media seperti Yahoo Sports dan beIN Sports menempatkan Simón sebagai kandidat utama man of the match berkat rangkaian refleks cepat dan positioning yang nyaris tanpa cela.

Di sisi lain, Athletic tidak hanya bertahan. Dengan memanfaatkan kelelahan lini tengah PSG, tim asuhan Ernesto Valverde beberapa kali melancarkan serangan balik berbahaya. Peluang terbaik mereka datang pada menit ke-80 ketika Berenguer melepaskan curling shot dari tepi kotak penalti yang hanya melayang tipis di mistar, sebuah momen yang menurut ESPN membuat publik San Mamés serentak berdiri karena mengira bola akan bersarang di pojok gawang.

Luis Enrique sendiri harus memutar otak tanpa kehadiran Ousmane Dembélé yang absen karena sakit serta beberapa bek utama yang cedera. Reuters menilai absennya Dembélé mengurangi ancaman satu lawan satu di sisi sayap dan membuat serangan PSG lebih mudah diprediksi, sekalipun mereka tetap unggul jauh dalam penguasaan bola.

Athletic Jaga Asa Play-off, PSG Tetap Nyaman di Papan

Secara klasemen, hasil imbang di Bilbao memiliki implikasi berbeda bagi kedua tim. Reuters mencatat PSG tetap bertahan di posisi ketiga dari 36 tim fase liga dengan koleksi 13 poin dari enam pertandingan dan selisih gol positif yang sangat sehat. Data yang dirangkum Tips.gg dan ESPN menunjukkan Les Parisiens masih berada di jalur aman untuk finis di delapan besar yang memberi tiket langsung ke babak 16 besar dalam format baru Liga Champions.

Bagi Athletic, satu poin di kandang melawan juara bertahan terasa seperti kemenangan kecil. Mereka kini mengumpulkan lima poin dan menempati zona papan , sekitar peringkat ke-28, namun secara matematis masih punya peluang menembus posisi 9–24 yang berhak play-off. Sejumlah media Spanyol, termasuk edisi olahraga El HuffPost, menilai hasil 0-0 ini “valioso” karena mempertahankan momentum positif setelah kemenangan tipis Atlético Madrid di La Liga beberapa hari sebelumnya.

Meski demikian, dari sudut pandang PSG, ada alarm yang perlu diperhatikan. ESPN menulis bahwa ini adalah kali kedua dalam tiga pertandingan terakhir di semua ajang mereka gagal mencetak gol, setelah sebelumnya kalah 0-1 dari Monaco di Ligue 1. Efektivitas di sepertiga akhir, khususnya ketika menghadapi blok rendah yang rapat seperti milik Athletic, kembali menjadi pekerjaan rumah utama bagi Luis Enrique.

Reuters menambahkan, para pemain PSG mengakui rasa frustrasi usai laga banyaknya peluang yang terbuang, tetapi menegaskan bahwa satu poin tandang di atmosfer seintens San Mamés tetap tidak boleh diremehkan. Di sisi lain, Unai Simón menyatakan kepada media Spanyol bahwa timnya akan menjadikan clean sheet ini sebagai referensi standar intensitas dan organisasi jika ingin benar-benar bersaing memperebutkan tiket play-off.

Ke depan, jadwal kedua tim di fase liga masih krusial. Menurut Reuters, PSG akan berhadapan dengan Sporting CP pada matchday berikutnya, sementara Athletic harus menantang Atalanta, lawan langsung dalam perebutan zona tengah klasemen. Jika mampu mempertahankan soliditas seperti di San Mamés sambil menambah variasi serangan, Athletic masih berhak bermimpi lolos. PSG sendiri, meski relatif nyaman di papan , perlu segera menemukan kembali ketajaman mereka agar status sebagai kandidat utama juara tidak hanya bertumpu pada nama besar di kertas.