14.12.2025
Waktu membaca: 2 menit

Dua Pemain Timnas “Bertengkar” di Liga: Ini Fakta Kenapa Yance Sayuri Emosi ke Marc Klok

Dua Pemain Timnas “Bertengkar” di Liga: Ini Fakta Kenapa Yance Sayuri Emosi ke Marc Klok

Keributan kecil antara Yance Sayuri (Malut United) dan Marc Klok (Persib Bandung) pada laga di Stadion Gelora Kie Raha menjadi viral bukan karena “dendam lama”, melainkan karena rangkaian momen di lapangan yang tertangkap kamera mulai dari benturan, gestur yang dianggap memancing emosi, sampai respons pasca-pertandingan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by PERSIB BANDUNG (@persibtalk.id)

Menurut Okezone, pemicu awalnya adalah duel perebutan bola yang berujung tabrakan antara Yance dan Klok. Kontak fisik seperti ini sebenarnya wajar dalam pertandingan kompetitif, tetapi situasinya cepat memanas karena apa yang terjadi setelah keduanya terjatuh.

Bagian yang paling menyulut perhatian publik, masih menurut Okezone, adalah momen ketika keduanya jatuh dan Klok terlihat menarik celana Yance. Potongan adegan ini kemudian menyebar cepat di media sosial, memunculkan persepsi bahwa Yance merasa diprovokasi atau dipermalukan meski media tidak menuliskan adanya niat Klok untuk mempermalukan.

Setelah itu, Okezone juga menyorot reaksi Yance yang terlihat emosi dan sempat menunjukkan gestur seperti hendak memukul, meski tidak benar-benar terjadi baku hantam. Pada titik ini, narasi “bertengkar” terbentuk di ruang publik lebih karena bahasa tubuh yang terekam jelas, bukan karena adu mulut panjang atau konflik personal yang terbukti.

Di sisi lain, tensi tersebut tampak mereda setelah pertandingan. Menurut Okezone, Yance memilih memberi sinyal damai dengan mengunggah ulang momen dirinya berpelukan dengan Marc Klok dari unggahan akun foto olahraga. Gestur ini dibaca sebagai pesan bahwa ketegangan di lapangan tidak dibawa menjadi permusuhan pribadi.

Sementara itu, hasil pertandingan hanya menjadi latar suasana yang membuat duel-duel jadi lebih keras. Menurut Liputan6, Malut United memenangkan laga tersebut 2–0. Namun, skor bukan inti dari cerita viral ini; pusat perhatian tetap pada rangkaian momen benturan, gestur “tarik celana”, dan reaksi spontan Yance.

Setelah laga, isu melebar ke luar lapangan. Menurut detikcom, manajemen Malut United mengecam komentar rasis yang menyerang Yance di Instagram dan meminta pihak terkait menertibkan oknum. Hal ini membuat pembahasan publik tidak hanya berhenti pada insiden di lapangan, tetapi juga pada perilaku suporter di media sosial.

Kesimpulannya, berdasarkan laporan Okezone, “kenapa bertengkar” lebih tepat dipahami sebagai eskalasi spontan dari duel keras yang menghasilkan momen visual kontroversial bukan konflik pribadi yang jelas. Konteks skor dari Liputan6 dan perkembangan pascalaga dari detikcom memperkuat bahwa cerita ini membesar karena viralitas potongan video dan respons publik setelahnya.