07.12.2025
Waktu membaca: 3 menit

Hasil UFC 323: Bikin Merab Dvalishvili Bonyok, Petr Yan Rebut Sabuk Gelar Juara Kelas Bantam

Hasil UFC 323: Bikin Merab Dvalishvili Bonyok, Petr Yan Rebut Sabuk Gelar Juara Kelas Bantam

Petr Yan resmi merebut kembali sabuk juara kelas bantam UFC setelah mengalahkan sang juara bertahan, Merab “The Machine” Dvalishvili, dalam partai puncak UFC 323: Dvalishvili vs Yan 2 yang digelar di T-Mobile Arena, Las Vegas, Sabtu malam waktu setempat atau Minggu pagi WIB. 

Dalam duel lima ronde penuh tekanan, Yan menang lewat keputusan mutlak (unanimous decision) dari para juri. Nilai kartu yang dibacakan 49-46, 49-46, dan 48-47 menegaskan dominasi petarung asal Rusia tersebut Dvalishvili, yang sebelumnya dikenal dengan gaya bertarung agresif dan stamina tanpa habis.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by MMA Pros Pick (@mma.pros.pick)

Jalannya Laga: Balas Dendam Tiga Tahun

Sejak bel ronde pertama, Yan tampil dengan pendekatan berbeda dibanding pertemuan pertama mereka pada 2023, ketika ia kalah telak dari Dvalishvili. Kali ini, Yan lebih sabar, disiplin menjaga jarak, dan mengandalkan pukulan boksing tajam ke arah kepala dan tubuh. Serangan ke badan ini pelan-pelan menggerus stamina Dvalishvili yang biasanya jadi senjata utama. 

Dvalishvili tetap berusaha menegakkan reputasi sebagai “mesin gulat”, berkali-kali mencoba takedown untuk menjatuhkan Yan ke matras. Namun, pertahanan takedown Yan jauh lebih siap. Banyak upaya kuncian dan dorongan ke pagar oktagon berhasil dipatahkan, membuat Dvalishvili justru sering terkena counter berupa jab dan kombinasi hook yang membuka luka di wajahnya. 

Memasuki ronde-ronde akhir, wajah Dvalishvili tampak bonyok dan berdarah akibat volume serangan Yan yang terus meningkat. Di ronde kelima, Yan bahkan sempat membalikkan situasi dengan takedown penting yang semakin mengukuhkan dominasinya menjelang bel akhir. 

Sabuk Bantamweight Kembali ke Tangan Yan

Kemenangan ini membuat Petr Yan kembali menyandang status juara bantamweight UFC untuk kedua kalinya, setelah sabuk tersebut sempat lepas dari genggamannya beberapa tahun lalu. Hasil UFC 323 juga menghentikan laju impresif Dvalishvili yang sebelumnya tengah memburu rekor empat kali mempertahankan gelar dalam satu tahun kalender. Bagi Yan, hasil ini bukan sekadar kemenangan biasa, tetapi juga momen pembuktian setelah sempat diragukan usai serangkaian kekalahan tipis dan kontroversial. Media internasional menyebut penampilan Yan kali ini sebagai “salah satu upset terbesar tahun 2025” dan memuji kemampuan adaptasinya menghadapi gaya pressure-wrestling khas Dvalishvili. 

Usai laga, Yan mengaku puas bisa membalas kekalahan lamanya dan berjanji akan mempertahankan sabuk bantamweight dengan lebih baik. Di sisi lain, Dvalishvili menunjukkan sportivitas dengan mengakui keunggulan lawannya dan membuka peluang untuk trilogi di masa depan. Dengan hasil UFC 323 ini, peta persaingan kelas bantamweight UFC kembali terbuka lebar. Sejumlah penantang teratas diyakini mengincar kesempatan berikutnya untuk menghadapi Yan, sementara Dvalishvili harus menyusun ulang langkah jika ingin kembali ke jalur perebutan gelar.