07.12.2025
Waktu membaca: 3 menit

Inter Miami Angkat Trofi MLS Cup Pertama : Lionel Messi Resmi Kokohkan Status GOAT L

Inter Miami Angkat Trofi MLS Cup Pertama : Lionel Messi Resmi Kokohkan Status GOAT L

Lionel Messi lagi-lagi bikin dunia sepak bola kehabisan kata-kata. Di usia yang sudah memasuki fase senja karier, La Pulga baru saja mengantar Inter Miami meraih gelar MLS Cup pertama dalam sejarah klub, dan sekali lagi menguatkan label yang selama ini disematkan padanya: the GOAT.

Inter Miami menghadapi Vancouver Whitecaps di partai final MLS Cup dengan tekanan besar: main di depan publik sendiri dan membawa beban sejarah klub. Sejak awal laga, Messi sudah jadi pusat semua serangan.
Meski namanya tidak tercatat sebagai pencetak gol, hampir tiap peluang berbahaya Miami lahir dari kaki kirinya.

Gol pembuka datang setelah tekanan yang dibangun dari kombinasi Messi dengan lini depan, memaksa kesalahan di lini belakang Vancouver hingga berujung gol bunuh diri. Vancouver sempat menyamakan kedudukan, tapi di situlah level Messi sebagai pembeda terlihat jelas.

Di babak kedua, Messi mengirim umpan terobosan matang yang diselesaikan dengan baik oleh rekannya untuk mengubah skor jadi unggul. Menjelang akhir laga, lagi-lagi Messi jadi arsitek serangan: satu assist lain yang mengunci kemenangan dan memastikan trofi jatuh ke tangan Inter Miami. Dua assist di partai final, dalam laga paling penting musim ini — tipikal GOAT.

Messi Sang Kreator, Bukan Sekadar Mesin Gol

Sepanjang karier, Messi dikenal sebagai monster statistik: gol, assist, dribel sukses, peluang tercipta. Namun fase di Inter Miami menunjukkan versi Messi yang jauh lebih dewasa.
Ia tak lagi harus selalu jadi pencetak gol utama; kini ia berperan sebagai otak permainan, mengatur tempo, memancing lawan keluar posisi, dan memberi ruang bagi rekan setim.

Yang menarik, meski bermain di liga yang dianggap “lebih ringan” dibanding Eropa, Messi tidak datang untuk pensiun manis. Ia datang, mengubah Inter Miami dari tim biasa-biasa saja jadi tim juara, menarik pemain besar lain bergabung, dan mengangkat pamor MLS di mata dunia. Bagi banyak orang, ini bukan sekadar transfer, tapi proyek yang menegaskan betapa besar pengaruh seorang Lionel Messi.

Kalau bicara soal siapa GOAT, debat di media sosial tidak akan pernah selesai. Tapi di lapangan, Messi menjawab dengan cara paling sederhana: terus menang dan terus mengangkat trofi.
Ia sudah punya Piala Dunia, Copa América, Liga Champions, La Liga, Ligue 1, dan sederet gelar lain. Kini, ia menambahkan MLS Cup ke koleksi trofinya, sambil memecahkan berbagai rekor individu di Amerika.

Di level klub, Inter Miami kini tercatat dalam sejarah sebagai juara berkat kontribusi Messi. Di level narasi, momen ini seperti epilog indah dari perjalanan karier panjangnya: dari Rosario, Barcelona, Paris, hingga Miami — di mana pun ia bermain, trofi ikut berdatangan.

Media dan fans boleh terus berdebat soal siapa GOAT: Messi, Ronaldo, atau nama lain. Namun setiap kali sebuah trofi diangkat dengan Messi berada di pusat cerita, argumen pro-Messi makin sulit dibantah.

Baru saja juara MLS Cup bareng Inter Miami, Messi menunjukkan bahwa bahkan di ujung karier, ia masih bisa jadi pemain terbaik di lapangan. Bukan cuma karena namanya besar, tapi karena performanya masih berbicara.