Musim Masih Panjang! Real Madrid Turun Mesin Lagi, Xabi Alonso Tetap Slow

Real Madrid kembali gagal mengamankan tiga poin setelah hanya bermain imbang 2-2 di kandang Elche pada lanjutan La Liga 2025/2026, Senin (24/11) dini hari WIB. Hasil ini memperpanjang tren tanpa kemenangan Los Blancos, tetapi Xabi Alonso memilih tetap tenang dan menegaskan bahwa perjalanan musim masih sangat panjang. (Konteks.co.id, 24/11)

Madrid dua kali tertinggal lebih dulu lewat gol Aleix Febas dan Alvaro Rodriguez, sebelum Dean Huijsen dan Jude Bellingham bergantian menyelamatkan muka tim tamu. Gol Bellingham di menit-menit akhir memastikan Madrid pulang dengan satu poin dan tetap bertahan di puncak klasemen, hanya unggul tipis satu angka dari Barcelona yang terus menekan. (Koran Jakarta, 24/11)

Sebelum tersendat di markas Elche, Madrid juga sudah lebih dulu tersandung di dua laga penting lain. Mereka ditahan 0-0 oleh Rayo Vallecano dalam laga ketat di Estadio de Vallecas, lalu tumbang 0-1 dari Liverpool di Liga Champions lewat gol tunggal Alexis Mac Allister di Anfield. Rangkaian ini membuat Madrid melewati tiga pertandingan resmi beruntun tanpa kemenangan. (Palpos & CronicaNews, 09/11 & 05/11)

Di Vallecas, Madrid sebenarnya tampil dominan dengan penguasaan bola di 50 persen dan total lebih dari 20 percobaan tembakan. Namun ketangguhan kiper Augusto Batalla dan disiplin pertahanan Rayo membuat semua peluang Vinicius, Mbappé, dan rekan-rekan mentah begitu saja. Hasil imbang ini, ditambah seri di Elche, membuat keunggulan Madrid di puncak klasemen makin tergerus. (Palpos, 10/11)

Tren 5 Laga Terakhir Real Madrid

Jika ditarik ke belakang, performa Real Madrid dalam lima pertandingan terakhir semua kompetisi menunjukkan tren yang naik-turun dan jauh dari kata stabil. (PMnews Indonesia, 01/12)

Berikut rangkumannya: (PMnews Indonesia, 01/12)

Dari deretan hasil tersebut, Madrid mencatat satu kemenangan, tiga hasil imbang, dan satu kekalahan. Produktivitas gol sebenarnya cukup baik dengan total tujuh gol dalam lima laga, tetapi kebobolan tujuh gol di periode yang sama menunjukkan adanya masalah keseimbangan antara lini serang dan lini belakang. (PMnews Indonesia, 01/12)

Alonso Redam santai Isu performa

Meski tren hasil belakangan ini negatif, Alonso menolak label “krisis” yang mulai ramai dibahas. Ia mengakui performa tim menurun dan sejumlah hasil tidak sesuai harapan, tetapi menegaskan bahwa Madrid belum runtuh dan masih sepenuhnya dalam jalur persaingan gelar. (Konteks.co.id, 24/11)

Alonso juga menyoroti mentalitas skuad yang menurutnya tetap kuat. Ia menyebut ruang ganti Madrid masih solid, para pemain saling memahami lebih baik dari hari ke hari, merayakan kemenangan bersama dan sama-sama kecewa ketika gagal menang. Fokus, tegasnya, adalah memperbaiki detail di lapangan, bukan larut dalam narasi dramatis. (Konteks.co.id, 24/11)

Pelatih asal Spanyol itu memilih memasang badan untuk anak asuhnya. Setelah kekalahan dari Liverpool, ia berkali-kali menilai timnya sebenarnya bermain cukup baik, tetapi kurang mengancam di sepertiga akhir dan terlalu banyak memberikan bola mati berbahaya bagi lawan. (tvOneNews & Suara.com, 05/11)

Di balik nada tenang, Alonso tetap menyoroti banyak pekerjaan rumah. Dari laga kontra Liverpool, ia menekankan pentingnya efisiensi: Madrid kesulitan menciptakan peluang bersih dan akhirnya dihukum oleh satu momen set-piece yang dimanfaatkan Alexis Mac Allister. Margin tipis seperti itu, menurutnya, akan sering terjadi di level Liga Champions dan La Liga yang sangat kompetitif. (Inilah.com & Reuters, 05/11)

Sementara di liga domestik, dua hasil imbang beruntun menunjukkan pola yang sama: Madrid menguasai permainan, tetapi kesulitan memecah blok pertahanan lawan yang rapat. Lawan-lawan seperti Rayo Vallecano dan Elche nyaman menunggu, menutup ruang di sekitar kotak penalti, dan mengandalkan transisi cepat untuk menghukum lini belakang Madrid. (Acehsiana & Palpos, 09/11–10/11)

Alonso kini dituntut menemukan variasi serangan yang lebih kaya. Kombinasi tusukan sayap, pergerakan lini kedua dari gelandang, dan skema bola mati yang lebih tajam menjadi elemen yang harus di-upgrade jika Madrid ingin kembali mematikan seperti awal musim. Rotasi pemain juga krusial mengingat jadwal padat antara La Liga dan Liga Champions. (Koran Jakarta, 24/11)

Secara posisi, Madrid masih memimpin klasemen La Liga dengan keunggulan tipis Barcelona yang sedang on-fire setelah menang besar Athletic Bilbao. Di Eropa, mereka memang baru menelan kekalahan pertama, tetapi masih punya peluang besar lolos dari fase liga Liga Champions jika bisa bangkit di laga-laga sisa. (Koran Jakarta & BolaSkor, 24/11 & 05/11)

Alonso memilih menjual ketenangan kepada publik: ia tidak menutupi kelemahan tim, tetapi juga tidak membiarkan satu bulan buruk mendefinisikan musim. Dengan lebih dari setengah kompetisi masih harus dimainkan, Real Madrid tetap difavoritkan selama mereka mampu merespons tekanan dengan penampilan lebih tajam di Desember dan awal tahun depan.