03.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Onic ID dan Alter Ego Wakili Indonesia untuk M7 World Championship

Adi and Xepher of Onic ID and Alter Ego

Setelah menjalani rangkaian MPL ID Season 16 dengan intensitas tinggi, Onic ID dan Alter Ego memastikan diri mereka sebagai perwakilan region Indonesia untuk bertanding dalam kompetisi M7 World Championship yang akan dilangsungkan selepas momen tahun baru 2026 mendatang.

Meskipun babak final baru saja berakhir kemarin malam, kedua tim tersebut telah memastikan tiket kompetisi globalnya lebih dulu dengan kemenangan penting: Onic ID menundukkan Alter Ego di babak final upper bracket dan menyabet tiket pertama pada hari Jumat (31/10) , sementara Alter Ego harus berjuang menghadapi Evos Esports di final lower bracket pada hari Sabtu (01/11).

Pencapaian tersebut juga menjadi momen spesial bagi kedua tim. Bagi sang Landak Kuning, ini menandai penampilan kelimanya dalam sirkuit M World dan membawa mereka selangkah mendekati rekor RRQ sebagai perwakilan Indonesia dengan penampilan terbanyak di sana (5 kali vs. 6 kali). Pun, ini mengembalikan marwah mereka sebagai salah satu favorit Asia Tenggara setelah absen dari M6 di tahun 2024.

Sedangkan bagi Alter Ego, ini menjadi penampilan final MPL mereka yang kedua sejak tahun 2020, sekaligus membawa mereka ke dalam kompetisi M Series keduanya. Rangkaian bongkar pasang skuad selepas M2 2021 membuat penampilan mereka tidak konsisten sebelum akhirnya menemukan kembali formula kemenangan di tahun ini.

Ini juga menjadi momen manis bagi sang pelatih Kenny “Xepher” Deo yang menjadi tokoh esports Indonesia dengan dua catatan fantastis dalam dua kompetisi yang berbeda: satu kali sebagai pemain Indonesia pertama yang menembus kejuaraan The International bersama tim Dota 2 T1 di tahun 2022, dan kini menjadi pelatih yang menembus M Series di tahun pertamanya.

Fleksibilitas kedua tim akan jadi kunci

Kedua tim tersebut tentunya akan dibebani dengan ekspektasi tinggi karena mereka akan menjadi perwakilan di Indonesia yang menjadi tuan rumah dari kejuaraan M Series pada tahun 2026. Seperti biasanya, mereka akan menjadi fokus utama bersama tim-tim MPL Filipina, yang notabene adalah sasaran utama bagi siapapun yang ingin memenangkan kompetisi tersebut.

Berkaca dari statistik keduanya, mereka menunjukkan fleksibilitas yang luar biasa dan berpotensi menyulitkan lawan-lawan yang terlalu bergantung pada meta. Setidaknya ini memberikan harapan bagi publik Indonesia yang selalu mengkhawatirkan performa mereka setiap kali menjalani laga besar di level global.

Plus, mereka akan memiliki waktu persiapan yang cukup lega untuk mencoba kembali taktik-taktik yang pernah digunakan dan bermain menghadapi, sehingga kedua tim diharapkan tampil optimal saat harinya tiba.

Ancaman Aurora, Team Liquid PH, dan SRG

Kendati kini telah menunjukkan strategi yang matang, bukan berarti ancaman dari Filipina tidak lagi semenakutkan musim lalu. Sebagian besar analis menduga Aurora dan Team Liquid PH tidak bermain maksimal selama MPL PH lalu, dan diduga menyiapkan strategi terbaiknya untuk M World mendatang.

Untuk nama yang terakhir disebut, penampilan mereka dalam MPL PH Season 15 dan 16, sekaligus Esports World Cup 2025, tentunya bisa menjadi tolok ukur yang pas mengenai kesiapan mereka saat menghadapi situasi-situasi penting. Mereka paham betul caranya mengi permainan-permainan di luar meta dan keluar dengan solusinya sendiri, sehingga ini harus menjadi perhatian bagi tim tuan rumah untuk bisa membaca pola ke depan.

Di luar itu, Malaysia yang terkenal dengan stigma ‘liga petani’ juga tidak bisa diremehkan karena andalan mereka, SRG.OG, masih tampil menyulitkan ketika menghadapi perwakilan Indonesia maupun Filipina. Dengan ambisi membara untuk menyalip MPL ID, tentunya mereka bersemangat untuk membuktikan kelasnya dan membungkam tuan rumah di hadapan para pendukungnya yang diprediksi akan mendominasi tribun pertandingan M7.