03.11.2025
Waktu membaca: 3 menit

Drama Final Hylo Open 2025: Putri KW Tumbang Usai Duel Ketat Lawan Mia Blichfeldt

Drama Final Hylo Open 2025: Putri KW Tumbang Usai Duel Ketat Lawan Mia Blichfeldt

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani (Putri KW) gagal meraih gelar juara Hylo Open 2025 setelah dikalahkan wakil Denmark Mia Blichfeldt dalam laga final yang berlangsung sengit di Saarlandhalle, Saarbrücken, Jerman, Minggu (2/11). Dalam duel berdurasi hampir satu jam, Putri harus mengakui keunggulan Mia dengan skor 11-21, 21-7, 12-21.

Menurut laporan resmi dari PBSI dan BWF, laga tersebut menampilkan perubahan tempo dan strategi yang dramatis di tiap gim. Putri sempat tampil dominan di gim kedua, namun gagal mempertahankan momentum di gim penentuan melawan lawan yang lebih berpengalaman dan agresif.

Awal Kurang Maksimal, Kebangkitan di Gim Kedua

(Foto Arsip – Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, bertanding pada babak 32 besar Kapal Api Indonesia Open 2025 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (3/6/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz/am.

Di gim pertama, Putri KW kesulitan menemukan ritme permainan terbaiknya. Tertinggal 8-11 di interval, ia gagal mengimbangi variasi serangan cepat dari Mia yang akhirnya menutup gim dengan skor 21-11.

Namun, kebangkitan Putri terjadi di gim kedua. Dengan permainan yang lebih tenang dan fokus, pebulu tangkis berusia 23 tahun itu mampu mengontrol jalannya laga. Ia unggul jauh 11-3 di interval dan terus menekan hingga menuntaskan gim dengan skor telak 21-7, menghidupkan kembali asa untuk meraih gelar.

Sayangnya, momentum positif itu tak berlanjut di gim penentuan. Mia tampil kembali agresif dengan smes tajam dan serangan terarah, meninggalkan Putri dengan skor 10-2, lalu 11-7 di interval. Meski sempat mendekat, Putri tak mampu membalikkan keadaan hingga akhirnya menyerah 21-12.

Reaksi Putri KW: “Pelajaran Berharga dari Tur Eropa”

Usai pertandingan, Putri KW mengaku kecewa namun tetap bersyukur pencapaiannya.

“Pasti kecewa dengan hasil ini, tapi saya tetap bersyukur bisa naik podium di Hylo Open karena di dua pertandingan terakhir hasilnya kurang memuaskan. Itu membuat kondisi saya sempat goyah,” ujar Putri dalam keterangan resminya, dikutip dari PBSI.

Ia juga menilai tur Eropa kali ini sebagai ajang pembelajaran penting untuk memperbaiki performanya.

“Tur Eropa ini jadi pengalaman berharga. Saya memetik pelajaran dari Mia dan lawan-lawan sebelumnya seperti Hooda, Keisha, dan Tomoka,” tambahnya.

Soal kekalahannya di final, Putri mengakui kualitas permainan sang lawan.

“Mia bermain sangat baik, terutama dari sisi agresivitas dan serangannya. Sementara saya banyak ragu dan kurang tenang di gim pertama dan ketiga,” ujarnya.

Catatan Rekor dan Pencapaian Musim Ini

Kemenangan ini membuat Mia Blichfeldt kini unggul 2-1 dalam rekor pertemuan dengan Putri KW. Sebelumnya, Mia juga menang di Sudirman Cup 2021 dengan skor 21-11, 16-21, 21-14. Sementara itu, bagi Putri, hasil runner-up di Hylo Open menjadi pencapaian terbaiknya sepanjang tahun 2025.

Sebelum ini, Putri berhasil mencapai semifinal di empat turnamen besar, yaitu:

  • Thailand Masters (Januari)
  • Swiss Open (Maret)
  • BWF World Championships (Agustus)
  • Suwon Victor Korea Open (September)

Pencapaian tersebut menunjukkan konsistensi permainan Putri yang kian matang. Meski gagal membawa pulang gelar juara kali ini, performanya di Hylo Open menjadi sinyal positif bagi sektor tunggal putri Indonesia yang tengah berproses mencari kestabilan prestasi di level dunia.

Penutup: Langkah Menuju Kebangkitan

Meski gelar Hylo Open 2025 belum berpihak kepadanya, perjalanan Putri KW di tur Eropa memperlihatkan semangat juang dan potensi besar untuk bersaing di papan dunia. Dengan pengalaman berharga dari duel melawan pemain elite seperti Mia Blichfeldt, Putri diharapkan bisa tampil lebih solid dan percaya diri di turnamen berikutnya.

“Saya akan evaluasi dan belajar dari kekalahan ini,” ujar Putri menutup. “Masih banyak turnamen ke depan, dan saya ingin terus berkembang.”

 

Artikel ini disusun berdasarkan sumber resmi dari PBSI dan BWF.