30.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Onic ID Redam Agresi Evos untuk Melaju ke Final Pertama MPL ID Season 16

Onic ID at MPL ID Season 16

Tim Onic ID yang tampil spartan sepanjang Reguler Season MPL ID Season 16 kembali meneruskan form positif mereka usai menundukkan Evos dalam laga semifinal upper bracket sore ini dan menyusul Alter Ego yang telah memesan tiket ke babak final upper bracket beberapa jam sebelumnya.

Menariknya, meski masih diunggulkan sebagai tim besar, anak-anak asuh coach Adi “Adi” Asyauri harus bersusah payah untuk menjalani rangkaian BO5 yang berakhir dengan skor 3-2. Sang Macan Biru sempat menggandakan keunggulan dan memaksa lawannya untuk menggunakan draft andalannya untuk mengunci nasib di Game penentuan.

Selain itu, ini merupakan momen yang spesial karena untuk pertama kalinya Adi menghadapi Calvin “Vyn” sebagai pelatih. Sebelumnya, Ia telah menjadi mentor untuk mantan roamer populer tersebut saat masih menjadi juru taktik RRQ selama tahun 2019 hingga 2023. Meski terlihat jelas sang junior memiliki pemahaman strategi yang solid, pada akhirnya anak-anak asuhnya belum sanggup menyaingin mekanik keseluruhan Onic.

Efektivitas Albert versus superioritas Kairi

Tak disangka-sangka, Game 1 menjadi laga yang sangat sengit karena Evos yang sempat diremehkan dari aspek draft justru mengimbangi setiap pergerakan Onic. Albert “Alberttt” Iskandar yang pernah bermain bersama dengan sebagian besar skuad Onic ID yang sekarang terlihat masih ingat dengan pola permainan rekan-rekannya dan memanfaatkan pengetahuan itu untuk mengamankan titik-titik penting.

Efektivitas Albert membuat permainan tetap sengit, memaksa sang Landak Kuning untuk berhati-hati. Celah yang dinantikan oleh mereka akhirnya terbuka ketika permainan memasuki menit ke-15, dan segera dimanfaatkan oleh Onic yang memberikan ruang bagi Kairi “Kairi” Rayosdelsol untuk mengamankan Lord. Hal ini memberikan mereka cukup waktu untuk regroup dan menekan balik Evos, memenangkannya setelah menit ke-17.

Kekalahan tipis tersebut menyulut semangat Evos yang menaikkan intensitas mereka dengan komposisi agresif yang nyaris serupa. Strategi tersebut membuahkan hasil dengan minimnya gerakan dari pemain-pemain kunci Onic ID, mencegah mereka mendapatkan peluang untuk membalikkan keadaan di Game 2. Hanya kurang dari 14 menit, Albert dan kawan-kawan berhasil menyamakan kedudukan 1-1.

Momentum ini mereka manfaatkan menuju Game 3, di mana mereka mengusung taktik seimbang antara serangan cepat dan daya tahan panjang. Lagi-lagi Albert menjadi pemain kunci yang membawa mereka memenangkan ronde itu setelah 14 menit dan 30 detik melalui permainan Hayabusa yang menyusahkan untuk dibendung.

Sayangnya, Onic ID berhasil membaca pola permainan mereka setelah dua kekalahan beruntun tersebut, dan secepatnya membalikkan keadaan dengan draft yang lebih cerdas dari Evos: mengandalkan kombo Yve dan Grock untuk mengunci zona lawannya. Hanya dalam 11 menit dan 45 detik, Landak Kuning menyamakan kedudukan di Game 4 dan memaksa pertandingan menuju penentuan.

Keperkasaan mereka makin bersinar di ronde penentuan melalui permainan Lancelot milik Kairi yang sempurna. Dengan kombinasi Ruby milik David “Skylar” Schevenko di gold lane, Onic ID memancing pergerakan lawannya untuk mengeksekusi pertarungan jarak dekat yang mematikan momentum Albert. Hanya dalam 10 menit saja, mereka berhasil menutup penentuan dengan total 10 kills versus 1 kill dari Evos.

Laga seru menanti

Keseruan dari laga tersebut tentunya telah menambah hype untuk kompetisi besok karena Onic ID dan Alter Ego sama-sama mengusung fleksibilitas taktik yang kuat untuk membuat strateginya makin sulit ditebak dari ronde ke ronde.

Berkaca dari hasil babak grup terakhir saat Alter Ego mengalahkan Onic ID, tentunya para penonton MPL ID memprediksi peluang akan saling terbuka bagi kedua tim. Walau demikian, faktor mental tentu akan sangat berpengaruh dalam babak besar seperti playoff ini.

Di sisi lain, lower bracket juga tidak kalah seru karena Evos yang kini turun akan kembali menghadapi Bigetron. Kedua tim tentunya termotivasi untuk membuktikan diri dalam laga tersebut: Evos sebagai dog berharap bisa menjaga asa menuju M7 tahun ini dan meneruskan tren positif Bigetron di playoff, sedangkan sang Robot Merah ingin membuktikan bahwa komposisi kuat yang mereka miliki punya mental baja untuk bersaing dalam fase penting.