30.10.2025
Waktu membaca: 4 menit

Bryan Battle Bangkit Tanpa Pernah Kalah di UFC

Bryan Battle Bangkit Tanpa Pernah Kalah di UFC

Karier Bryan Battle dalam dunia MMA menunjukkan bahwa kemenangan saja tidak selalu cukup untuk mempertahankan posisi di puncak. Petarung asal Amerika Serikat itu belum pernah kalah dalam hampir tiga tahun terakhir, tetapi reputasinya di komunitas bela diri campuran sempat merosot setelah serangkaian masalah berat badan membuatnya dikeluarkan dari UFC.

Dari “The Ultimate Fighter” ke Krisis Berat Badan

Bryan Battle sempat melesat naik setelah menjuarai ajang The Ultimate Fighter. Ia tampil gemilang di kelas welter, bahkan hampir menembus peringkat 10 besar setelah meraih kemenangan spektakuler Kevin Jousset di UFC Paris yang memberinya bonus Performance of the Night. Namun, perjalanan positif itu terganggu ketika ia gagal mencapai b berat badan dalam duel melawan Randy Brown—meskipun akhirnya tetap menang lewat keputusan terpisah.

Masalah itu berlanjut ketika ia kembali gagal menurunkan berat badan untuk laga melawan Nursulton Ruziboev. Pertarungan pun dibatalkan, dan hanya beberapa hari setelahnya, kontraknya dengan UFC resmi diputus. Namun, Battle tidak membutuhkan waktu lama untuk bangkit. Ia langsung menandatangani kontrak dengan promosi Dirty Boxing dan mencatat kemenangan KO telak pada laga debutnya (MMA Fighting, 30 Oktober 2025).

“Saya Harus Comeback Tanpa Pernah Kalah”

Dalam wawancaranya bersama MMA Fighting, Battle menyampaikan pernyataan yang menggambarkan keyakinan sekaligus frustrasinya terhadap situasi tersebut.

“Lucu ya,” kata Battle. “Saya masih satu-satunya motherf*cker yang harus melakukan comeback tanpa kalah satu pun pertarungan! Tapi tidak apa-apa. Saya masih yang terbaik di dunia, jadi saya akan terus melakukan apa yang saya suka” (MMA Fighting, 30 Oktober 2025).

Ucapan itu menegaskan bahwa meski secara rekor ia tak terkalahkan, ia tetap harus membangun kembali reputasinya yang sempat tercoreng akibat kegagalan memenuhi berat badan.

Belajar dari Kegagalan

Battle mengakui bahwa 2025 menjadi tahun yang penuh gejolak dalam kariernya. Ia menyebut pengalaman itu “merendahkan hati” dan membuatnya sadar bahwa tidak ada yang bisa dianggap sepele.

“Ada banyak hal yang terjadi di luar kendali saya, tapi juga banyak yang sebenarnya bisa saya kendalikan. Ini pengalaman yang sangat mengajarkan kerendahan hati. Sekarang saya tahu, tidak ada hal yang bisa kita anggap enteng,” ungkapnya (MMA Fighting, 30 Oktober 2025).

Ia menjelaskan bahwa saat bersiap untuk bertarung di Dirty Boxing, proses penurunan berat badan justru lebih berat dibanding sebelumnya. Ia berlari setiap hari dan bekerja keras untuk membuktikan bahwa dirinya bisa disiplin.

“Rasanya bodoh, tapi kalau saja saya melakukan sedikit penyesuaian kecil, saya pasti bisa mencapai berat badan untuk laga UFC itu. Tapi pelajaran sudah didapat, saya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama,” ujar Battle.

Fokus Baru dan Rencana ke Depan

Kini Battle berkompetisi di kelas menengah (185 pon) dan merasa lebih nyaman dengan kategori itu. Meski demikian, ia belum menutup pintu untuk kembali ke kelas welter di masa depan.

“Saya akan menunjukkan bahwa saya bisa profesional, melakukan apa yang seharusnya. Saya akan jadi anak baik dan fokus satu pertarungan demi satu pertarungan,” ujarnya. “Kalau bisa memilih, saya masih punya urusan yang belum selesai di kelas welter. Orang mungkin menganggap saya gila, tapi saya tidak peduli.”

Battle menegaskan bahwa fokus utamanya saat ini adalah menjaga konsistensi di Dirty Boxing dan mempersiapkan diri untuk karier barunya di PFL. Ia menolak untuk larut dalam kekecewaan dan memilih untuk memandang masa depan dengan optimisme.

“Ada sedikit frustrasi, tentu saja. Tapi tidak ada gunanya kalau saya terus memikirkannya. Saya sudah belajar dari kesalahan dan sekarang waktunya melangkah ke hal-hal yang lebih besar,” tutupnya.

Tekad untuk Membuktikan Diri Kembali

Kisah Bryan Battle menjadi contoh nyata bahwa dalam MMA, karier bisa berubah bukan hanya karena kekalahan, tetapi juga karena faktor disiplin dan profesionalisme. Meski belum pernah kalah, ia tetap harus berjuang membangun kembali reputasi dan membuktikan bahwa ia layak kembali ke UFC. Dengan semangat pantang menyerah, Battle kini menatap babak baru dalam kariernya, membawa pelajaran dari masa lalu untuk memastikan masa depannya lebih gemilang.