29.10.2025
Waktu membaca: 2 menit

Tersingkir dari Fissure Playground, Sumail Akui Kelemahannya

Nigma Galaxy Sumail

Bintang skuad Dota Nigma Galaxy, Sumail “Sumail” Hassan baru-baru ini memberikan tanggapan mengejutkan performanya selepas kekalahan besar dari laga Fissure Playground 2 yang baru saja berakhir.

Sempat disebut sebagai salah satu favorit dalam kompetisi tersebut, Nigma Galaxy justru mengalami rangkaian pertandingan yang mengecewakan dan berakhir di peringkat ke-12 dengan total 3 kekalahan dan 1 kemenangan. Hasil ini memastikan mereka tereliminasi dari fase playoff karena hanya 8 besar yang berhak meneruskan pertandingan.

Mengusung skuad yang kurang lebih sama dari The International 2025 lalu, tim asal Timur Tengah itu diperkuat oleh Ivan “MinD_ControL” Ivanov sebagai pengganti dari Tony “No!ob” Assaf. Namun, terlihat jelas bahwa strategi tim yang dinahkodai oleh Kuro “KuroKy” Salehi ini tidak memiliki keseimbangan seperti yang mereka tunjukkan beberapa bulan lalu.

Selepas kekalahan itu, para penggemarnya menyalahkan keputusan pelatih sekaligus rotasi skuad yang mengganggu dinamik tim tersebut. Sedangkan yang lain memberikan pujian kepada Sumail yang terlihat telah berusaha keras meski kalah dari sisi taktikal.

Terkait dengan respon tersebut, Sumail memberikan tanggapan dalam satu sesi interview bahwa perombakan map yang dibawa patch baru bulan Oktober ini cukup menyulitkan pergerakan pemain mid lane seperti dirinya. Ia juga mengakui perbedaan kemampuannya dengan mid laner lain di kompetisi itu yang kemungkinan ada kaitan dengan usianya yang kian menua.

“Apakah saya masih terbaik di mid lane? Nggak sih, saya hanya merasa santai sekarang. Rasanya saya hanya penumpang saat ini, dan saya pikir ini ada kaitannya dengan perbedaan skill. Saya semakin tua.”

Masih dihargai tinggi di kelasnya

Di umur yang kini menyentuh 26 tahun, faktor usia yang diklaim Sumail seharusnya bukan masalah serius karena banyak pemain top di rentang usianya yang masih menunjukkan mekanik bagus. Plus, Ia masih sering disebut sebagai salah satu yang terbaik di kelasnya setiap kali para penonton menyaksikan pertandingan dari Nigma Galaxy.

Meski telah menyaksikan naik turun selepas keluar dari Evil Geniuses pada tahun 2020, sang juru Invoker tersebut membuktikan dirinya sebagai pemain kunci dari Nigma Galaxy melalui permainannya yang rapi dan presisi. Laga TI 2025 lalu memberikan beberapa highlight menarik yang bisa menjadi parameter dari kemampuan terbaru sang mantan wonderkid Pakistan itu.

Di sisi lain, kelemahan Nigma Galaxy secara keseluruhan kemungkinan besar ada kaitannya dengan perombakan strategi mereka yang sering mengabaikan meta dan gagal membaca situasi untuk melakukan counter draft. Untuk itu, tim pelatih seharusnya memikirkan pergantian substansial yang dibutuhkan untuk mengakomodasi permainan core mereka.