24.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Marco Bezzecchi: “Saya Belum di Puncak Performa” Jelang MotoGP Malaysia

Marco Bezzecchi: “Saya Belum di Puncak Performa” Jelang MotoGP Malaysia

Dalam performa yang sedang menanjak tajam, Marco Bezzecchi tetap memilih untuk rendah hati. Meski menjadi pembalap yang paling konsisten dan dominan dalam beberapa seri terakhir, rider Aprilia Racing itu menegaskan bahwa dirinya belum mencapai performa terbaik — sebuah pernyataan yang menambah warna jelang Grand Prix Malaysia 2025 akhir pekan ini.

Konsistensi belum cukup, kata Bezzecchi

Bezzecchi tengah berada dalam tren positif. Ia sukses memenangi tiga dari empat sprint race terakhir, dan kerap menjadi pembalap tercepat di dua putaran beruntun di Indonesia dan Australia. Namun dua peluang besar di Mandalika dan Phillip Island sirna akibat insiden dengan Marc Marquez dan penalti double long lap.

(Bezzecchi dan Fernandez sukses membawa pulang hasil berharga untuk Aprilia di GP Australia 2025.) — Foto: Martin Keep / AFP via Getty Images

Kendati begitu, pembalap berusia 26 tahun itu menolak label “pembalap terkuat” yang banyak disematkan kepadanya di tengah absennya Marquez.

“Saya tidak tahu bagaimana menjawabnya, karena ini pertanyaan yang rumit,” ujar Bezzecchi dalam konferensi pers jelang balapan di Sepang, dikutip dari Motorsport.com.

“Dalam olahraga, seseorang baru bisa disebut benar-benar kuat jika bisa tampil di level tertinggi secara konsisten. Saya sedang berusaha ke arah sana, tapi saya belum sampai di titik itu.”

Ucapan Bezzecchi menggambarkan sikap realistis seorang pembalap yang tengah matang. Ia tahu bahwa kecepatan bukan satu-satunya kunci menuju puncak klasemen — kestabilan dan kesabaran juga memegang peran penting dalam pertarungan panjang musim ini.

Aprilia semakin kompetitif, tapi fokus tetap ke diri sendiri

(Raul Fernandez dari Spanyol meraih kemenangan perdananya di MotoGP setelah tampil sebagai juara di Grand Prix Australia 2025. —Foto: Getty Images

Performa impresif Aprilia RS-GP musim ini semakin menguat setelah Raul Fernandez menorehkan kemenangan di Australia. Namun, Bezzecchi tak ingin terlalu cepat menilai motornya sebagai yang terbaik di grid.

“Saya senang kembali ke Sepang karena ini satu-satunya trek di mana saya punya referensi dari tes pramusim,” katanya.

“Saat itu kami kesulitan, jadi saya ingin melihat bagaimana reaksi motor sekarang setelah banyak perubahan sepanjang musim.”

Bezzecchi juga memuji perkembangan teknis Aprilia yang disebutnya “luar biasa” dalam meningkatkan potensi motor.

“Dari semua peningkatan, mungkin yang paling membantu saya adalah stabilitas saat pengereman,” ujarnya menambahkan.

GP Malaysia: Saatnya ukur seberapa jauh Bezzecchi telah melangkah

Kini berada di posisi ketiga klasemen MotoGP 2025, Bezzecchi datang ke Sirkuit Sepang dengan kombinasi rasa percaya diri dan rasa ingin tahu — apakah ia benar-benar sudah mendekati puncak performanya, atau justru masih punya ruang besar untuk tumbuh.

Bagi banyak pengamat, Sepang akan menjadi tolok ukur sejauh mana Aprilia dan Bezzecchi telah berevolusi sepanjang musim. Jika ia mampu mempertahankan ritme cepatnya sekaligus memperbaiki konsistensi di balapan utama, maka bukan mustahil Bezzecchi akan menjelma menjadi kandidat serius juara dunia.

“Saya belum di puncak performa,” kata Bezzecchi dengan senyum tipis.

“Tapi saya tahu saya sedang menuju ke sana.”

Dengan semangat tinggi dan rasa lapar akan peningkatan, Marco Bezzecchi kini bersiap menantang para rivalnya di GP Malaysia 2025. Balapan di Sepang bukan hanya soal poin, tapi juga tentang pembuktian — seberapa jauh dirinya telah melangkah menuju status elite di MotoGP.