23.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Kehadiran Mikoto di Aurora Gaming Tuai Kritik dari Seniornya di Eropa

Mikoto of Talon Esports Dota 2 2024

Di tengah hype yang didapat setelah bergabung bersama Aurora Gaming di Eropa, kehadiran Rafli “Mikoto” Rahman tanpa disangka-sangka telah mendulang kritikan dari beberapa sosok senior yang mengikuti proses restrukturisasi mereka selepas The International 2025 lalu.

Seperti yang diketahui, Mikoto menjadi pemain Asia Tenggara yang ditarik dari Talon Esports baru-baru ini, bersama dengan sang rekan lama, Chon “Oli” Kien, untuk menggantikan duo Gleb “kiyotaka” Zyryanov dan Nikita “panto” Balaganin. Tak hanya itu, Ia dipertemukan kembali dengan rekan lama lainnya yang kini menjadi pelatih, yakni Damien “kpii” Chok.

Para rekrutan baru tersebut lantas diuji secepatnya dalam laga Blast Slam 4 yang telah berakhir untuk fase grup. Meski berhasil menembus play-in dan memastikan slot untuk bertanding dalam playoff di Singapura bulan depan, penampilan mereka secara keseluruhan dinilai belum mencapai titik optimal dan dianggap masih menunjukkan celah, terutama dalam aspek koherensi tim.

Terkait hal ini Mikoto dan Oli dinilai sebagai titik lemah dalam komposisi yang diperkuat oleh sang juara dunia, Alexander “TORONTOTOKYO” Khertek. Dari kritik yang masuk, beberapa di antaranya adalah streamer Alexander “Nix” Levin dan manajer Team Spirit, Dmitry “Korb3n” Belov.

Melalui tayangan livestream terakhirnya, Ia menyoroti unggahan media sosial Aurora yang menunjukkan Mikoto masih belajar untuk memahami bahasa Rusia tingkat dasar, yang notabene menjadi bahasa utama bagi sebagian besar personil di tim tersebut. Ia bahkan menduga pemain tersebut kurang memahami bahasa Inggris dasar sehingga menyulitkan komunikasi keseluruhan dengan rekan-rekannya.

Sentimen serupa juga dilontarkan oleh Korb3n yang merasa pemain itu terkendala dengan bahasa yang digunakan timnya. Ia juga merasa pemain tersebut secara mekanik tidak lebih superior dari pendahulunya dan menduga Aurora mendatangkannya karena koneksinya yang kuat dengan organisasi tersebut saat mereka masih bermukim di Malaysia.

Hal ini sebenarnya juga diakui oleh Mikoto yang mengungkapkan kesulitannya dalam beradaptasi ketika pertama kali bergabung langsung ke markas mereka di Eropa. Hanya waktu yang bisa membuktikan apakah sang pemain berusia 25 tahun itu mampu menaklukkan kendala bahasa dan tampil optimal bersama rekan-rekannya sepanjang musim baru nanti.

Masih dipercaya oleh sang pelatih

Terlepas dari situasi yang ada, kpii yang kini menjadi pemandunya telah berkomitmen untuk merekatkan tim tersebut dan membawa Mikoto maupun Oli ke permainan terbaiknya untuk Aurora.

Berkaca dari rekam jejak, sepertinya mereka tidak akan mengalami kendala berarti karena pernah bermain bersama saat masih di Asia Tenggara. Pada tahun 2023, Mikoto dan kpii menjalani rangkaian pertandingan Tier 1 saat berseragam untuk Talon Esports dan menembus The International di tahun itu.

Nasib keduanya berpisah setahun setelahnya. Kpii memutuskan untuk keluar dari Asia Tenggara dan mendapatkan pengalaman berharga hingga mendapatkan kepercayaan sebagai pelatih Team Liquid, yang memenangkan The International pada tahun 2024. Tentunya Ia mengerti cara untuk menangani situasi seperti ini.