22.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Fabio Quartararo Akui Frustrasi di MotoGP 2025: “Saat Hasil Tak Datang, Rasanya Hanya Ingin Pulang”

Fabio Quartararo Akui Frustrasi di MotoGP 2025: “Saat Hasil Tak Datang, Rasanya Hanya Ingin Pulang”

Mengutip Mototsport.com, rasa frustrasi tengah menyelimuti Fabio Quartararo usai akhir pekan yang sulit di Grand Prix Australia 2025. Pebalap Monster Energy Yamaha MotoGP itu mengaku butuh waktu untuk “melepaskan diri sejenak dari balapan” setelah hasil mengecewakan yang menambah panjang catatan musim berat bagi tim Iwata.

Awal Kuat, Akhir Mengecewakan

Quartararo sempat memberi harapan besar di Phillip Island, menorehkan waktu fantastis yang mengantarkannya meraih pole position dengan kecepatan rekor. Namun performa impresif itu tak berlanjut saat balapan utama dimulai. Pebalap asal Prancis tersebut justru kesulitan menjaga ritme dan akhirnya finis di posisi ke-11, gagal menembus 10 besar.

(Fabio Quartararo saat sesi media debrief usai MotoGP Hungaria 2025.) — Foto: Gold and Goose

Ironisnya, rekan setimnya Alex Rins tampil lebih kuat dan menutup balapan di posisi ketujuh, satu tempat di belakang Luca Marini yang menjadi pebalap Honda terbaik hari itu. Hasil ini menambah kontras antara dua pabrikan Jepang yang kini menempuh arah pengembangan berbeda.

“Secara mental, saat hasil datang itu mudah. Tapi seperti yang kami alami sekarang, semuanya terasa berat,” ujar Quartararo, dikutip dari Motorsport.com.

Yamaha Masih Terjebak di Fase Transisi

Berbeda dengan Honda yang menunjukkan peningkatan besar sejak jeda musim panas, Yamaha justru masih tertinggal dalam persaingan. Fokus tim kini tertuju pada pengembangan mesin V4 baru untuk musim 2026, sementara paket M1 saat ini belum mampu bersaing di level teratas.

Kondisi tersebut membuat Quartararo, yang sempat meraih gelar juara dunia MotoGP pada 2021, berada dalam situasi sulit. Tekanan kompetisi yang tinggi dan kalender padat dengan 22 seri membuat mental para pebalap benar-benar diuji.

“Motivasinya tetap ada karena saya ingin cepat dan bersaing. Tapi ketika hasilnya tak sesuai harapan, rasanya hanya ingin pulang dan mencoba melihat sisi positifnya,” kata Quartararo jujur.

“Sekarang fokus saya adalah berlatih dengan baik, menutup musim sebaik mungkin, dan mempersiapkan diri untuk balapan berikutnya.”

Mencoba ‘Disconnect’ dan Fokus ke Diri Sendiri

Setelah balapan berat di Australia, Quartararo mengaku ingin menenangkan pikiran sebelum menghadapi seri berikutnya di Sirkuit Sepang, Malaysia. Ia menyebut empat hari ke depan akan digunakan untuk “memutus koneksi sementara” dari dunia balap.

“Saya butuh waktu untuk benar-benar lepas dari balapan,” ungkapnya.

“Sepang adalah trek yang saya sukai, tapi sekarang saya hanya ingin melupakan sedikit apa yang terjadi dan fokus pada diri sendiri.”

Kebingungan atas Hilangnya Kecepatan

Yang membuat frustrasi, Quartararo tidak menemukan alasan jelas di balik penurunan performanya. Padahal, ia sempat finis ketujuh di sprint race dan mencatat waktu keempat tercepat saat warm-up.

“Sangat aneh. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Sepanjang balapan, saya tidak punya kecepatan sama sekali. Tidak bisa menghentikan motor, tidak bisa membawa kecepatan masuk tikungan. Kami masih harus memeriksa datanya, karena sepanjang akhir pekan saya tidak pernah merasa seburuk ini,” jelasnya.

Kini, menjelang Grand Prix Malaysia, Quartararo menempati posisi kesembilan klasemen sementara, sementara Yamaha masih terpuruk di posisi terakhir klasemen konstruktor. Situasi ini menjadi ujian besar bagi sang mantan juara dunia — antara mempertahankan semangat juang atau tenggelam dalam frustrasi yang semakin dalam.