22.10.2025
Waktu membaca: 4 menit

Fermin Lopez Hat-trick : Barcelona Gilas Olympiacos 6–1

Fermin Lopez Hat-trick : Barcelona Gilas Olympiacos 6–1

Barcelona tampil menggila dan menghancurkan Olympiacos 6–1 dalam laga fase grup Liga Champions 2025/26 di Estadi Olímpic Lluís Companys pada Rabu dini hari WIB. Fermin Lopez menjadi pahlawan utama dengan mencetak hattrick sensasional, sementara dua gol Marcus Rashford dan satu penalti Lamine Yamal melengkapi pesta gol Blaugrana (Bali Post, 21/10) (Reuters, 21/10).

Blaugrana membuka keunggulan cepat lewat sepakan Lopez di menit ke‑7 setelah menerima umpan cerdas dari Pedri. Olympiacos yang kesulitan mengimbangi tempo Barcelona mulai tertinggal jauh saat Lopez menggandakan skor di menit ke‑39 lewat pergerakan individu menawan yang mengecoh dua bek lawan (ANTARA, 21/10).

Olympiacos sempat mencetak gol hiburan melalui penalti Ayoub El Kaabi di awal babak kedua, namun pertandingan sepenuhnya berubah tiga menit kemudian. Gelandang Santiago Hezze mendapat kartu merah langsung karena tekel keras terhadap Marc Casadó insiden yang jadi titik balik laga. Setelah unggul jumlah pemain, Barcelona menjelma menjadi mesin gol yang tak terbendung (Bali Post, 21/10).

Fermin Lopez Cetak 3 Gol Beruntun

(sosok Lopez disorot setelah cetak hattrick)

Fermin Lopez tampil dominan di lini serang Barcelona dengan mencatat tiga gol dan torehan performa terbaik sepanjang kariernya di Eropa. 

“Yang terpenting, tim menang dan kami mencapainya bersama,” ujarnya di situs resmi UEFA. “Hattrick ini adalah mimpi yang jadi kenyataan, apalagi dilakukan di depan fans kami sendiri” (DetikSport, 21/10).

Lopez kini tercatat sebagai pemain Spanyol pertama yang mencetak hattrick untuk Barcelona di Liga Champions sejak Pichi Alonso pada 1986, dan pemain kidal pertama yang mencetak tiga gol di ajang ini sejak Lionel Messi (DetikSport, 21/10). Ia juga menjadi pemain termuda kedua setelah Neymar yang mencatat hattrick untuk Blaugrana di Eropa, yaitu pada usia 22 tahun.

Pelatih Hansi Flick memberikan pujian tinggi. “Fermin menunjukkan watak La Masia sejati teknikal, disiplin, dan berani,” kata Flick. “Dia tahu bagaimana membaca ruang dan menekan waktu yang tepat. Kecerdasannya membuatnya tampak dewasa di luar usianya” (Goal, 21/10).

Dominasi Barcelona: 3 Gol Cepat ke Gawang 10 Pemain Olympiacos

(Insiden kartu merah Santiago Hezze )

Insiden kartu merah Santiago Hezze terjadi pada menit ke‑57 dan menjadi titik balik yang memudahkan Barcelona menggempur pertahanan Olympiacos. Menurut laporan ESPN (21/10) dan Reuters (21/10), Hezze menerima kartu kuning kedua setelah tekel keras terhadap Marc Casadó. Tayangan ulang memperlihatkan kontak tidak terlalu berat, tetapi wasit Urs Schnyder tetap menilai aksinya berbahaya, sehingga Olympiacos harus bermain dengan sepuluh orang. Keputusan ini dikecam oleh sejumlah media Yunani yang menyebutnya sebagai momen yang mengubah jalannya pertandingan sepenuhnya.

(Momen Hezze terkena Kartu Kuning kedua berdasarkan VAR)

Menurut ulasan New York Times Athletic (21/10), VAR tak bisa mengintervensi keputusan tersebut karena insiden itu hanya berujung kartu kuning kedua, bukan pelanggaran langsung yang mengancam keselamatan pemain. Meski kontroversial, pengusiran Hezze membuat tempo laga berubah drastis. 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Fakta Sepak Bola💡⚽ (@faktabola)

Setelah Olympiacos bermain dengan 10 pemain, Barcelona sepenuhnya menguasai permainan. Lamine Yamal menambah keunggulan melalui penalti di menit ke‑68, sebelum Marcus Rashford mencetak dua gol beruntun memanfaatkan umpan silang Alejandro Balde dan terobosan Pedri pada menit ke‑74 dan ke‑79 (MINA News, 21/10).

Atmosfer di stadion memuncak ketika Lopez melengkapi hattrick‑nya lewat tembakan voli di menit ke‑76. Gol itu disambut meriah oleh lebih dari 60.000 pendukung Barca yang berdiri memberi tepuk tangan panjang momen yang menegaskan status Lopez sebagai bintang baru klub (Media Indonesia, 22/10).

Hasil 6–1 ini tak hanya menjaga rekor sempurna Barcelona di fase grup, tapi juga menjadi bukti kembalinya identitas permainan menyerang khas Blaugrana di bawah arahan Hansi Flick. ESPN menilai Barcelona kini mulai memadukan kedisiplinan taktik Eropa dengan eksplosivitas generasi muda seperti Lopez dan Yamal duet yang disebut “inti masa depan klub” (ESPN, 21/10).

Lopez mengaku bertekad mempertahankan performanya jelang laga El Clasico. “Kami bermain sebagai satu unit malam ini. Tapi perjalanan masih panjang, dan saya ingin membawa energi ini ke pertandingan berikutnya,” ujarnya dengan senyum lebar (Bola.net, 21/10).

Barcelona pun menutup malam dengan kemenangan besar, atmosfer penuh optimisme, dan munculnya sosok baru dari La Masia yang kembali membuat Eropa bicara. Malam 21 Oktober 2025 akan dikenang sebagai malam ketika Fermin Lopez menulis bab pertama dari kisah kejayaan Barcelona yang baru.

Cek Statistik Pertandingan Barcelona VS Olympiacos disini