22.10.2025
Waktu membaca: 4 menit

PSG Hancurkan Leverkusen 7-2, Dominasi Total di Jerman

PSG Hancurkan Leverkusen 7-2, Dominasi Total di Jerman

Paris Saint-Germain (PSG) tampil luar biasa di BayArena. Tim asuhan Luis Enrique membungkam Bayer Leverkusen dengan skor 7-2 dalam laga matchday ketiga Liga Champions, Selasa malam waktu setempat. Hasil ini memperkokoh posisi PSG di puncak klasemen dengan sembilan poin sempurna, serta membuktikan bahwa sang juara bertahan belum kehilangan ketajamannya di Eropa (Reuters, 21/10).

Babak Pertama Penuh Emosi

Pertandingan ini dimulai dengan ritme tinggi. Hanya tujuh menit berjalan, Willian Pacho membawa PSG unggul lewat sundulan hasil korner Nuno Mendes (PSG.fr, 20/10). Leverkusen sempat memperoleh peluang emas menyamakan kedudukan melalui penalti Alejandro Grimaldo, tapi bola membentur tiang gawang. Alih-alih menurun, tensi laga justru meningkat ketika Robert Andrich diusir wasit karena menyikut Désiré Doué pada menit ke-33.

​​Saling Balas Penalti dan Aksi Cepat Doué

Empat menit kemudian, PSG juga kehilangan Ilya Zabarnyi akibat pelanggaran terhadap Christian Kofane yang menghasilkan penalti. Aleix García berhasil mengeksekusinya, mengubah skor menjadi 1-1 dan sempat membangkitkan mental tim tuan rumah (ESPN, 21/10). Namun euforia Leverkusen hanya bertahan tiga menit. Doué memulihkan keunggulan lewat tembakan cepat di menit ke-41, disusul sepakan keras Khvicha Kvaratskhelia yang menghantam tiang dan masuk ke gawang (BBC, 21/10).

Penutup Babak Pertama yang Mematikan

PSG menutup babak pertama dengan keadaan 4-1, setelah Doué mencetak gol keduanya di penghujung babak hasil umpan silang Achraf Hakimi (The Peninsula Qatar, 22/10). Kecepatan transisi tim asal Prancis ini membuat lini belakang Leverkusen kewalahan sepanjang laga.

​​

 

View on Threads

 

Dominasi Tak Terbendung di Babak Kedua

Memasuki babak kedua, PSG tampil makin percaya diri. Nuno Mendes memperbesar keunggulan di menit ke-50 dengan sontekan kaki kiri ke tiang jauh. García sempat kembali mencetak gol jarak jauh untuk Leverkusen, tapi permainan efektif Vitinha dan Dembélé membuat tuan rumah tak berkutik (Reuters, 21/10).

​​

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Body Animation (@bodyanimation0)

Dembélé Bersinar di Comeback-nya

Ousmane Dembélé menandai comeback-nya pasca cedera dengan gol keenam di menit ke-66. Pemain yang baru saja dinobatkan sebagai peraih Ballon d’Or itu merayakan golnya dengan gestur berbentuk hati ke arah fans PSG yang memadati tribun tamu (BBC, 21/10). Tak berhenti di situ, Vitinha menutup pesta gol dengan tendangan keras di menit ke-90, menjadikan skor akhir 7-2 kemenangan tandang terbesar PSG dalam sejarah Liga Champions (Reuters, 21/10).

Luis Enrique Puji Semangat Juara Timnya

Luis Enrique memuji performa anak asuhnya yang bermain agresif tetapi tetap solid. “Kami bereaksi cepat di momen-momen penting dan menunjukkan karakter juara. Setiap pemain memahami perannya sempurna,” ujar pelatih asal Spanyol itu dalam konferensi pers usai laga (The Peninsula Qatar, 22/10).

Mendes Jadi Man of the Match

(Nuno Mendes rayakan gol pembuka PSG lewat sundulan akurat hasil skema korner)

Bek kiri muda asal Portugal itu menunjukkan performa memukau di sayap kiri, mencetak satu gol dan satu asis. Mendes membuka babak kedua dengan gol spektakuler di menit ke‑50 dan membantu menciptakan peluang bagi Vitinha menjelang peluit akhir (Tribuna, 21/10).

“Itu malam yang luar biasa untuk kami,” ujar Mendes selepas pertandingan.
“Kami harus tetap fokus meski ada kartu merah. Gol saya hanya bagian kecil dari kerja tim besar. Pelatih meminta kami tetap bermain cepat dan disiplin,” katanya kepada TNT Sports (21/10).

Penampilannya mendapat pujian dari pelatih Luis Enrique yang menilai Mendes sebagai contoh disiplin posisi dan etos kerja bertahan yang ideal untuk bek modern (PSG.fr, 20/10).

Penampilannya mendapat pujian dari pelatih Luis Enrique yang menilai Mendes sebagai contoh disiplin posisi dan etos kerja bertahan yang ideal untuk bek modern (PSG.fr, 20/10).

PSG Tampil Matang dan Efisien

Statistik menampilkan dominasi total Les Parisiens: 69 persen penguasaan bola, 24 tembakan, dan 10 peluang tepat sasaran (PSG.fr, 20/10). Mesin ofensif PSG terlihat semakin berimbang. Doué dan Kvaratskhelia menambah variasi serangan, sementara Dembélé kembali memberikan kreativitas yang sempat hilang saat ia absen (ESPN, 21/10).

Kemenangan ini memperpanjang rekor tak terkalahkan PSG di 11 pertandingan terakhir semua kompetisi. Lebih dari sekadar hasil, kemenangan di Jerman ini kembali menegaskan bahwa PSG kini bukan hanya kumpulan bintang, tetapi tim yang matang secara kolektif. Perpaduan talenta muda dan pengalaman menciptakan dinamika baru di bawah Enrique memadukan kesabaran dalam build-up dengan efisiensi mematikan di lini depan (PSG.fr, 20/10).

Bagi para penggemar Les Parisiens di seluruh dunia, laga ini terasa seperti deklarasi bahwa proyek ambisius PSG masih on track. Dominasi di Eropa masih menjadi misi besar mereka, dan dengan performa seperti ini, sulit menolak keyakinan bahwa musim 2025-2026 bisa menjadi era kejayaan baru di Parc des Princes (The Peninsula Qatar, 22/10) (Reuters, 21/10) (ESPN, 21/10) (BBC, 21/10) (PSG.fr, 20/10).

Cek Statistik Pertandingan PSG VS Bayer Leverkusen disini