21.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Indonesia Masters II 2025: Persaingan Ketat, Siapa Paling Diunggulkan?

Indonesia Masters II 2025: Persaingan Ketat, Siapa Paling Diunggulkan?

Menurut laporan PBSI, turnamen Indonesia Masters II 2025 dipastikan berlangsung seru dan penuh kejutan. Digelar pada 21–26 Oktober 2025 di GOR PBSI Sumatera Utara (Deli Serdang), ajang BWF World Tour Super 100 ini akan menghadirkan 232 pebulutangkis dari 15 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, China, Jepang, Thailand, India, dan Korea Selatan.

Selain memperebutkan total hadiah USD 110.000 (sekitar Rp1,8 miliar), turnamen ini juga menjadi panggung penting bagi atlet muda Indonesia untuk mengumpulkan poin peringkat dunia (BWF Ranking Points) dan menambah jam terbang menuju level Super 300.

Eng Hian Optimistis: Indonesia Punya Peluang di Semua Sektor

Eng Hian, pelatih ganda putri Pelatnas PBSI. (Foto: PBSI)

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian, memastikan bahwa para pemain Indonesia siap tampil maksimal di hadapan publik sendiri.

“Saya melihat tim Indonesia mempunyai peluang untuk meraih gelar di semua sektor. Saya berharap para atlet bisa memaksimalkan kesempatan ini untuk menjadi juara, terutama mereka yang turun di level Super 100,” ujar Eng Hian melalui siaran pers Humas PP PBSI.

Menurutnya, seluruh atlet dalam kondisi prima dan sudah menjalani persiapan matang untuk menghadapi lawan-lawan tangguh dari berbagai negara. Dengan dukungan penuh penonton Medan, skuad Merah Putih diharapkan tampil tanpa beban dan menunjukkan performa terbaik.

47 Wakil Indonesia Siap Bertarung

Tahun ini, Indonesia menurunkan 47 wakil di lima sektor. Beberapa nama unggulan yang paling ditunggu termasuk Chico Aura Dwi Wardoyo di tunggal putra serta Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di ganda putri. Keduanya diharapkan menjadi tumpuan tuan rumah untuk merebut podium tertinggi.

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo. (Foto: PBSI)
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Dok/PBSI)

Berikut ringkasan pemain yang akan tampil mewakili Indonesia:

  • Tunggal Putra: Chico Aura Dwi Wardoyo, Christian Adinata, Krishna Adi Nugraha, Yohanes Saut Marcellyno, dan lainnya.
  • Tunggal Putri: Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi, Bilqis Prasista, Yulia Yosephine Susanto, serta Mutiara Ayu Puspitasari.
  • Ganda Putra: Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, Daniel Edgar Marviano/Muh Putra Erwiansyah, Wahyu Agung Prasetyo/Dexter Farrell.
  • Ganda Putri: Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinnara Nastine, Siti Sarah Azzahra/Az Zahra Ditya Ramadhani.
  • Ganda Campuran: Dejan Ferdinansyah/Bernadine Anindiya Wardana, Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti, Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata.

Kehadiran sejumlah pemain muda dan pasangan berpengalaman ini menjanjikan persaingan yang ketat di setiap babak, terutama menghadapi wakil-wakil kuat dari Jepang, Tiongkok, dan Thailand.

Ajang Uji Kekuatan dan Regenerasi

Bagi PBSI, Indonesia Masters II 2025 bukan sekadar kompetisi, melainkan bagian dari strategi pembinaan berkelanjutan. Turnamen level Super 100 ini menjadi jembatan penting bagi pemain pelapis dan junior untuk mengasah kemampuan sebelum naik ke ajang Super 300 atau World Tour level yang lebih tinggi.

Selain itu, tampil di depan publik sendiri memberikan motivasi tambahan bagi atlet muda untuk menunjukkan potensi terbaik mereka di kancah internasional.

Menanti Juara Baru di Medan

Dengan komposisi pemain berpengalaman dan talenta muda yang sedang menanjak, peluang Indonesia untuk merebut gelar di beberapa sektor terbuka lebar. Persaingan dipastikan sengit, terutama di sektor tunggal putri yang akan menghadirkan nama besar seperti Nozomi Okuhara (Jepang) dan Pornpicha Choeikeewong (Thailand).

Nozomi Okuhara. (Foto: BWF)
Pornpicha Choeikeewong. (Foto: pbdjarum.rog)

Penonton Medan pun diharapkan menjadi energi tambahan bagi skuad Merah Putih. Seperti kata Eng Hian,

“Turnamen ini adalah kesempatan emas bagi atlet kita untuk tampil percaya diri dan menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing di level dunia.”