17.10.2025
Waktu membaca: 5 menit

Ambisi Bayern Munchen dan Borussia Dortmund Jaga Tren Positif dalam Der Klassiker 2025/26

Der Klassiker Bayern Munchen vs Borussia Dortmund

Laga panas sarat gengsi Bundesliga 2025/26 yang dinantikan selepas jeda internasional akhirnya akan kembali dengan momen Der Klassiker di antara Bayern Munchen melawan Borussia Dortmund yang bertempat di Allianz Arena besok malam pada pukul 23:30 WIB (18/10).

Kedua tim dipastikan mempertahankan ambisinya untuk membawa poin maksimal dan menjaga tren positif sejak mengawali musim baru ini. Saat ini, Bayern dan Dortmund masih bertengger di peringkat teratas dengan hasil tanpa kekalahan yang berbeda-beda: Bayern memenangkan semua 6 pertandingan yang dijalani sebelum jeda Oktober ini, sementara Dortmund mengantongi hasil 4 kemenangan dan 2 imbang.

Oleh karenanya, baik pelatih maupun para pemain dari kedua tim raksasa Jerman itu dipastikan akan tampil habis-habisan sekalipun masih berkutat dengan permasalahan masing-masing. Vincent Kompany menegaskan bahwa ini adalah salah satu laga penting untuk memperkokoh konsistensi strateginya, sedangkan Niko Kovac ingin membuktikan bahwa timnya berada di level yang sama dengan sang penguasa Bundesliga.

Apa saja yang menjadi highlight menjelang pertemuan keduanya besok? Simak ulasannya di sini.

Adu tajam: Harry Kane vs. Serhou Guirassy

Ballon d'or nominee Harry Kane

Tak terbantahkan, Harry Kane sejauh ini mencuri perhatian penonton sepak bola Jerman maupun global dengan catatan fantastisnya sebagai top scorer yang melesat jauh meninggalkan kompetitornya. Dari enam laga Bundesliga sejauh ini, kapten Timnas Inggris tersebut telah menjadi ancaman besar dengan torehan 11 gol dan 3 asis.

Mempertimbangkan form saat ini, tentunya Ia berambisi untuk menyalip rekor pendahulunya, Robert Lewandowski, yang mencetak 41 gol untuk Bayern di musim 2020/21. Dan sepertinya akan sulit untuk menghentikan form sang Angin Topan Inggris itu tanpa strategi bertahan yang solid, mengingat Ia disokong oleh pemain-pemain dengan presisi tajam di belakangnya.

Walau demikian, bukan berarti si Hitam Kuning tidak berbahaya di lini depan. Meski tidak mencatatkan rata-rata gol sebanyak Bayern, skuad asuhan Kovac masih menjadi ancaman dengan kehadiran Serhou Guirassy yang berada di peringkat keempat/kelima top skor dengan torehan 4 gol dan 1 asis. Pemain yang menjadi incaran tim-tim raksasa Eropa itu dikenal alot dalam menyerang, sehingga ini berpotensi menjadi ancaman bagi lini belakang Bayern yang masih belum optimal.

Fleksibilitas di antara dua raksasa

Terlepas dari kekurangan tersebut, Bayern tentunya memiliki satu keunggulan taktik yang membuatnya menyusahkan: fleksibilitas dari belakang ke depan yang jarang sekali dimiliki bahkan oleh tim besar. Dan ini bisa menjadi pembeda di antara keduanya untuk pertemuan besok.

Salah satu contohnya terlihat jelas dalam match melawan Eintracht Frankfurt beberapa waktu lalu, di mana Bayern mengusung formasi 4-2-3-1 yang justru diperkuat Kane sebagai playmaker/false nine untuk mendukung serangan yang dieksekusi Nicolas Jackson di sepertiga akhir. Bahkan dalam transisi bertahan, Ia bisa menjadi deep-lying playmaker yang sama bagusnya seperti yang ditunjukkan Joshua Kimmich atau Aleksandar Pavlovic.

Di sisi pertahanan sayap, mereka mengandalkan opsi alternatif yang berputar di kedua sisi antara Konrad Laimer, Tom Bischof, Sacha Boey, dan Raphael Guerreiro untuk mengakali rotasi skuad yang masih menunggu kembalinya Alphonso Davies dan Josip Stanisic. Menariknya, mereka masih bisa melengkapi strategi sekalipun bermain di luar posisi aslinya.

Sementara itu, Dortmund terkesan lebih rigid dengan komposisi andalannya yang mengandalkan trio Guirassy, Julian Brandt, dan Karim Adeyemi di depan. Di lini tengah, duo Felix Nmecha dan Marcel Sabitzer masih menjadi andalan untuk mengatur tempo serangan dan belum terlihat akan dimainkan di posisi di luar itu.

Untuk lini belakang, mereka juga masih mengandalkan skema tiga bek yang diperkuat trio Ramy Bensebaini, Waldemar Anton, dan Nico Schlotterbeck. Lagi-lagi, tidak terlihat adanya kemungkinan pergantian skema sebelum mereka bisa sepenuhnya mengandalkan Niklas Sule yang diduga belum seratus persen fit.

Kreativitas versus kecepatan: Michael Olise dan Karim Adeyemi

Selain Kane dan Guirassy, perhatian penonton tentunya akan tertuju kepada Olise dan Adeyemi yang menambah intensitas serangan dari sisi sayap. Keduanya masih belum menunjukkan penurunan dan diprediksi masih akan tampil habis-habisan dalam laga klasik besok.

Paduan eksplosivitas dan kreativitas yang ditunjukkan Olise dalam beberapa laga terakhir tentunya bukan hal remeh. Meski di atas kertas Ia tidak secepat pesaingnya, pemain berusia 23 tahun itu tak pernah ragu-ragu dalam melakukan aksi-aksi taktikal seperti cut inside hingga melesakkan crossing presisi dari titik-titik sulit selepas memancing penjaganya.

Di sisi lain, kecepatan dan momentum Adeyemi tentunya bisa menjadi paduan yang berbahaya bagi lini belakang Bayern yang saat ini tertinggal dari segi kecepatan. Ini akan menjadi tugas bagi Kompany untuk menyiasati transisi bertahan mereka yang kerap terekspos saat menghadapi skema serangan balik dengan intensitas tinggi.

Melihat hal-hal tersebut, hasil imbang sepertinya menjadi tujuan yang bijaksana bagi kedua tim apabila ingin tetap menjaga streak-nya sembari mencegah cedera ataupun pelanggaran yang tidak perlu. Walau demikian, tampil dengan ekspektasi minimum tentunya bukan ciri khas derby Der Klassiker yang menjadi kebanggaan Bundesliga. Sang raksasa akan tetap menjaga teritorinya, dan sang penantang akan mencari cara untuk mengejutkan siapapun yang meragukan mereka di panggung besar.

Prediksi komposisi Bayern Munchen vs. Borussia Dortmund:

Bayern Munchen dengan 4-2-3-1: Manuel Neuer (GK), Dayot Upamecano, Konrad Laimer, Sacha Boey, Jonathan Tah, Dayot Upamecano, Aleksandar Pavlovic, Joshua Kimmich, Serge Gnabry, Michael Olise, Luis Diaz, Harry Kane.

Borussia Dortmund dengan 3-4-3: Gregor Kobel (GK), Waldemar Anton, Ramy Bensebaini, Nico Schlotterbeck, Felix Nmecha, Marcel Sabitzer, Daniel Svensson, Pascal Gross, Karim Adeyemi, Julian Brandt, Serhou Guirassy.