02.10.2025
Waktu membaca: 3 menit

Manchester United : Amorim Pertimbangkan Ubah Formasi

Manchester United : Amorim Pertimbangkan Ubah Formasi

Manchester United kembali berada dalam sorotan setelah hasil buruk yang mereka raih di awal musim Premier League 2025/26. Kekalahan 1-3 dari Brentford membuat kritik terhadap pelatih Ruben Amorim semakin deras, terutama terkait pilihan formasi 3-4-2-1 yang menjadi andalannya. Setelah sempat menegaskan enggan mengubah pendekatan tersebut, kini Amorim mulai mempertimbangkan opsi lain demi mengangkat performa tim.

Amorim mulai menerima saran 

Formasi 3-4-2-1 adalah sistem yang kerap digunakan Amorim sejak ia masih menangani Sporting CP. Di Manchester United, pola ini awalnya diharapkan bisa memberikan stabilitas, terutama di lini tengah dan pertahanan. Namun, hasil di lapangan menunjukkan inkonsistensi. United baru mengumpulkan 7 poin dari 6 laga, dan tersingkir di Carabao Cup setelah kalah adu penalti melawan Grimsby Town.

Kekalahan telak dari Brentford menambah daftar panjang masalah. Banyak pihak menilai pola tiga bek membuat lini tengah terlalu mudah dieksploitasi. Bahkan pelatih Brentford secara terbuka mengatakan bahwa MU terlalu mudah ditembus karena kalah jumlah di area kunci permainan.

Awalnya Amorim bersikukuh bahwa dirinya tidak akan mengubah sistem permainan, meski mendapat tekanan besar dari media maupun publik. Namun, dalam wawancara terbarunya ia mengisyaratkan adanya kemungkinan perubahan.

“Perubahan formasi bukanlah hal yang mudah, terutama jika sistem itu tidak umum. Tapi kami harus menyesuaikan diri agar bisa menemukan hasil yang lebih baik,” ujar Amorim (BorneoGlobe, 28/09).

Pernyataan ini cukup mengejutkan, sebab sebelumnya ia selalu menekankan bahwa masalah bukan pada formasi, melainkan pada eksekusi para pemain.

Meski kritik banyak diarahkan pada Amorim, beberapa pemain mencoba membela pelatih asal Portugal itu. Bek anyar, Matthijs de Ligt, menegaskan bahwa tanggung jawab ada pada seluruh skuad, bukan hanya pelatih. Menurutnya, sistem hanya bisa berhasil jika pemain di lapangan tampil konsisten.

Hal senada juga diungkapkan Bryan Mbeumo, yang menekankan bahwa para pemain Manchester United harus lebih berani mengambil tanggung jawab.

“Tidak ada yang salah dengan sistem, kami hanya harus lebih baik dalam menjalankan peran masing-masing,” kata Mbeumo (SkySports, 28/09).

Rooney Meledek Seragam MU

Kritik pedas Rooney terhadap Amorim

Kritik paling tajam datang dari legenda klub, Wayne Rooney, yang menilai MU di Amorim “tidak pantas mengenakan seragam Setan Merah”. Komentar ini mencerminkan betapa kecewanya publik Old Trafford melihat tim kesayangan mereka kembali tampil di standar.

Selain itu, pundit menilai investasi besar United di bursa transfer musim panas lebih dari £200 juta untuk merekrut lini depan baru seperti Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko belum menunjukkan hasil sesuai ekspektasi. Kekompakan trio tersebut masih butuh waktu, dan hal itu membuat Amorim semakin berada di tekanan untuk segera menemukan solusi.

Performa inkonsisten United membuat situasi ruang ganti semakin rumit. Tekanan media dan fans terus meningkat, sementara pemain mencoba menjaga kepercayaan diri. Amorim sendiri mengakui bahwa dengan skuad sekarang, sulit untuk memprediksi hasil pertandingan.

“Dengan tim ini, terkadang Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Konsistensi adalah hal paling penting, dan kami sedang berusaha menemukannya,” kata Amorim (BorneoGlobe, 28/09).

Ruben Amorim kini berada di persimpangan jalan. Sistem 3-4-2-1 yang menjadi ciri khasnya mulai dipertanyakan, dan tekanan untuk melakukan perubahan semakin besar. Dengan jadwal padat di Premier League serta tuntutan fans yang tinggi, pelatih asal Portugal itu tidak punya banyak waktu untuk bereksperimen.

Apakah Amorim akan benar-benar meninggalkan formasi andalannya atau hanya melakukan penyesuaian kecil, masih harus ditunggu. Namun yang jelas, jika hasil buruk terus berlanjut, bukan hanya sistem taktik yang akan dipertanyakan, melainkan juga masa depan Amorim di Old Trafford.