08.09.2025
Waktu membaca: 4 menit

Max Verstappen Pecahkan Rekor Schumacher di Monza

Max Verstappen Pecahkan Rekor Schumacher di Monza

Grand Prix Italia 2025 di Sirkuit Monza menjadi momen bersejarah bagi Max Verstappen. Pembalap Red Bull Racing itu sukses menorehkan catatan waktu 1 jam 13 menit 24,325 detik dan keluar sebagai pemenang balapan tercepat sepanjang sejarah Formula 1 (Reuters, 7 September 2025).

Balapan di Monza selalu identik dengan kecepatan tinggi karena lintasan lurus panjang yang dimilikinya. Namun, Verstappen tidak hanya memanfaatkan karakter trek, melainkan juga menunjukkan konsistensi luar biasa dari awal hingga akhir balapan. Kemenangan ini menjadi yang ke-66 sepanjang kariernya, sekaligus mengakhiri sembilan balapan tanpa kemenangan.

Rekor Lama Michael Schumacher

Rekor yang dipecahkan Verstappen adalah milik Michael Schumacher yang tercatat sejak Grand Prix Italia 2003. Kala itu, Schumacher bersama Ferrari menorehkan waktu 1 jam 14 menit 19,838 detik (Hindustan Times, 7 September 2025). Rekor tersebut bertahan lebih dari dua dekade dan dianggap sulit dilampaui karena berbagai faktor, mulai dari regulasi balapan hingga perkembangan teknologi mobil.

Kini, rekor itu akhirnya tumbang. Max lebih cepat hampir satu menit dari Schumacher. Rata-rata kecepatan yang dicatatkan Max pun menakjubkan, yakni 250,706 km/jam, menjadikannya pemegang rekor balapan tercepat dalam sejarah Formula 1.

Faktor Penentu Keberhasilan

Ada sejumlah faktor yang membuat Verstappen mampu mencatatkan rekor baru di Monza:

  1. Mobil Red Bull RB21
    RB21 terbukti sangat kompetitif. Mobil dengan mesin bertenaga besar, aerodinamika efisien, serta setup suspensi yang tepat membuat Max mampu menjaga kecepatan maksimal sepanjang balapan.
  2. Strategi pit stop
    Red Bull memilih strategi pit stop sekali yang sangat efektif. Hal ini meminimalisasi kehilangan waktu di pit lane dan menjaga posisi Max tetap stabil di depan (talkSport, 7 September 2025).
  3. Konsistensi Verstappen
    Ia tampil konsisten tanpa membuat kesalahan berarti. Ia mampu mengelola ban dengan baik dan menjaga ritme balapan, meskipun mendapat tekanan dari para pesaing (Reuters, 7 September 2025).
  4. Minim tekanan dari rival
    McLaren yang diperkuat Lando Norris dan Oscar Piastri mencoba memberi perlawanan, tetapi kecepatan mereka tidak cukup untuk mengejar Verstappen.

Reaksi Setelah Balapan

Verstappen mengungkapkan rasa puasnya setelah berhasil menang di Monza. Ia menegaskan bahwa kemenangan ini adalah hasil kerja keras seluruh tim, yang sudah berusaha keras meningkatkan performa mobil di paruh kedua musim.

Selain itu, Max juga sempat melontarkan komentar yang menyindir rivalnya. Menurutnya, beberapa tim mencoba berbagai strategi untuk menghalangi Red Bull, tetapi justru membuat mereka kehilangan kecepatan dan konsistensi.

Makna Rekor Baru

Prestasi Verstappen di Monza memiliki arti lebih besar dari sekadar kemenangan:

  • Menggeser legenda
    Mengalahkan rekor Schumacher adalah pencapaian monumental. Schumacher adalah salah satu pembalap terbesar sepanjang masa, sehingga catatan Verstappen menjadi simbol era baru Formula 1.
  • Era kecepatan modern
    Catatan ini menegaskan bahwa teknologi modern, strategi balapan, dan kemampuan pembalap saat ini bisa menghasilkan rekor yang mustahil dibayangkan dua dekade lalu.
  • Momentum kebangkitan
    Setelah sembilan balapan tanpa kemenangan, rekor baru di Monza bisa menjadi titik balik penting bagi Verstappen dan Red Bull.

Perbandingan Verstappen dan Schumacher

Membandingkan Verstappen dengan Schumacher memang tidak sederhana karena keduanya berasal dari era berbeda. Namun, ada beberapa hal yang bisa ditarik:

  • Schumacher mendominasi era awal 2000-an bersama Ferrari, sementara Verstappen menjadi ikon dominasi era 2020-an dengan Red Bull.
  • Schumacher memegang rekor balapan tercepat selama lebih dari 20 tahun, kini rekor itu resmi diambil alih Verstappen.
  • Schumacher dikenal penuh perhitungan, sedangkan Verstappen lebih berani mengambil risiko tetapi tetap konsisten.

Dengan pencapaian ini, Max semakin pantas disandingkan dengan legenda-legenda Formula 1, termasuk Schumacher, Ayrton Senna, dan Lewis Hamilton.

Dampak pada Persaingan Musim 2025

Rekor baru Max memberi dampak signifikan pada jalannya musim 2025. Rival utama seperti McLaren, Ferrari, dan Mercedes yang sebelumnya tampak mendekati Red Bull kini kembali mendapat tekanan. Red Bull membuktikan bahwa mereka masih kompetitif di level tertinggi (Reuters, 7 September 2025).

Kemenangan ini bisa menjadi modal penting bagi Verstappen untuk terus bersaing dalam perebutan gelar juara dunia. Jika ia mampu menjaga konsistensi, peluang meraih gelar keempatnya terbuka lebar.

Selebrasi podium Max Verstappen bersama Red Bull Racing di F1 GP Italia 2025 di Autodromo Nazionale Monza

Grand Prix Italia 2025 di Monza akan selalu dikenang sebagai salah satu momen paling bersejarah dalam dunia Formula 1. Max Verstappen tidak hanya menang, tetapi juga memecahkan rekor lama milik Michael Schumacher yang telah bertahan lebih dari 20 tahun.

Dengan catatan 1 jam 13 menit 24,325 detik dan rata-rata kecepatan 250,706 km/jam, Ia membuktikan dirinya sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa. Rekor ini sekaligus menjadi simbol lahirnya era baru Formula 1, di mana kecepatan dan strategi menyatu menghasilkan sejarah luar biasa (India Today, 7 September 2025).

Perjalanan pemegang rekor baru di Monza tersebut tentu belum berhenti. Dengan dukungan penuh Red Bull, ia masih memiliki banyak kesempatan untuk menambah rekor dan memperkuat warisannya sebagai ikon besar dunia balap mobil.