04.09.2025
Waktu membaca: 4 menit

Akane Yamaguchi Juara Dunia, Tetap Rendah Hati

Akane Yamaguchi Juara Dunia, Tetap Rendah Hati

Akane Yamaguchi kembali menorehkan tinta emas setelah meraih gelar juara dunia ketiga di ajang BWF World Championships 2025. Turnamen bergengsi ini berlangsung di Adidas Arena, Paris, Prancis, pada 31 Agustus 2025. Yamaguchi, yang datang dengan status unggulan tetapi minim prestasi sepanjang musim, tampil gemilang dan menutup pekan dengan kemenangan telak atas tunggal putri Cina, Chen Yufei.

Akane Yamaguchi Dominasi Final BWF World Championships 2025

Pertandingan final tunggal putri yang mempertemukan dua rival papan atas itu berlangsung relatif singkat. Dalam waktu hanya 37 menit, Yamaguchi menundukkan Chen dengan skor meyakinkan 21-9, 21-13. Skor tersebut menunjukkan dominasi penuh sejak awal laga, meskipun faktor cedera pada Chen juga menjadi salah satu penentu jalannya pertandingan.

Dengan kemenangan ini, Akane Yamaguchi kini menyamai rekor para legenda dengan koleksi tiga gelar juara dunia, setelah sebelumnya berjaya pada 2021 di Huelva, Spanyol, serta 2022 di Tokyo, Jepang. 

Simpati Akane Yamaguchi untuk Chen Yufei yang Cedera

Meski berhak merayakan pencapaian luar biasa, Yamaguchi menunjukkan sikap rendah hati. Dalam wawancara usai pertandingan, ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak sepenuhnya bisa menikmati kemenangan karena kondisi lawan yang tidak ideal.

“Chen mengalami cedera kemarin, jadi tentu saja pertandingan ini tidak mudah baginya. Saya sebenarnya tidak menduganya, tetapi dengan kondisi seperti itu, perbedaan skor memang tidak bisa dihindari,” kata Yamaguchi kepada media internasional (Reuters, 31 Agustus 2025).

Cedera pergelangan kaki kiri Chen sudah terlihat sejak semifinal sehari sebelumnya. Walau masih mampu menyingkirkan lawan, cedera itu memperlambat pergerakannya di partai final. Perhatian Yamaguchi terhadap Chen menjadi sorotan positif, membuat banyak pihak memuji sportivitasnya.

Akane Yamaguchi Anggap Diri sebagai Underdog

Yang membuat kemenangan ini semakin menarik adalah pengakuannya yang menganggap dirinya datang ke Paris sebagai underdog. Hal ini mengejutkan, mengingat ia sudah dua kali menjadi juara dunia.

“Saya merasa peluang untuk menang sangat tipis sebelum turnamen ini. Saya datang sebagai underdog, karena tidak ada hasil bagus sepanjang tahun ini. Justru karena itu, kemenangan ini memiliki nilai yang berbeda,” ujar Yamaguchi (Japan Times, 1 September 2025).

Sepanjang musim 2025, Yamaguchi tidak meraih satupun gelar BWF World Tour sebelum tiba di Paris. Namun, dengan ketenangan serta ketangguhan mental, ia mampu membalikkan semua prediksi. 

Rivalitas Akane Yamaguchi vs Chen Yufei di Bulu Tangkis Dunia

Pertemuan antara Yamaguchi dan Chen Yufei bukanlah hal baru. Keduanya sudah berkali-kali berhadapan di ajang internasional, termasuk final kejuaraan besar. Rivalitas ini bahkan dianggap sebagai salah satu yang paling seimbang dalam beberapa tahun terakhir.

Chen Yufei, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, juga konsisten di papan atas tunggal putri. Sayangnya, cedera kembali menjadi penghalang baginya untuk meraih gelar juara dunia pertamanya.

Sementara itu, Akane Yamaguchi terus membuktikan diri sebagai salah satu pemain paling komplet. Kombinasi kecepatan, ketahanan, serta strategi membuatnya sulit ditaklukkan. Rivalitas sehat ini diperkirakan masih akan berlanjut, terutama menuju Olimpiade Los Angeles 2028.

Dukungan dari Jepang untuk Juara Dunia 2025

Kesuksesan Yamaguchi di Paris langsung disambut hangat di Jepang. Media lokal menyoroti bukan hanya kemenangan di lapangan, tetapi juga sikap rendah hati yang ia tunjukkan.

Bolasport mencatat bahwa Yamaguchi bahkan menyebut dirinya sebagai pemain yang kurang diperhitungkan, meskipun sejatinya ia unggulan. Menurut laporan media tersebut, Yamaguchi lebih menekankan pada usaha keras daripada status di ranking dunia (Bolasport, 1 September 2025).

Signifikansi Gelar Juara Dunia 2025 untuk Karier Yamaguchi

Para peraih medali di podium Kejuaraan Dunia BWF 2025 kategori tunggal putri, berpose dengan trofi dan medali masing-masing

Gelar juara dunia ketiga menempatkan Yamaguchi di jajaran legenda bulu tangkis putri. Hanya segelintir pemain yang mampu menjuarai kejuaraan dunia sebanyak ini.

Kemenangan di Paris juga menjadi momentum kebangkitan di musim yang sulit. Setelah berbulan-bulan tanpa gelar, Yamaguchi membuktikan dirinya tetap mampu tampil di level tertinggi saat momen krusial tiba.

Masa Depan Chen Yufei Setelah Cedera di Paris

Bagi Chen Yufei, kekalahan ini tentu menjadi pukulan berat. Namun, ia dikenal selalu mampu bangkit. Dengan usia yang masih produktif, Chen masih punya banyak kesempatan mengejar gelar juara dunia.

Persaingan tunggal putri akan semakin menarik dengan kehadiran bintang muda seperti An Se-young dari Korea Selatan, serta talenta baru dari Cina.

Makna Kemenangan Akane Yamaguchi

Kisah Akane Yamaguchi di BWF World Championships 2025 bukan hanya tentang prestasi, tetapi juga nilai kemanusiaan. Ia berhasil membuktikan diri sebagai pemain yang mampu bangkit saat tertekan, sekaligus menjaga rasa hormat kepada lawan.

Dengan tambahan satu gelar, Yamaguchi kini sejajar dengan para legenda bulu tangkis dunia. Lebih dari sekadar angka di papan rekor, yang membuatnya istimewa adalah sikap rendah hati dan empati kepada Chen Yufei.

Kejuaraan Dunia 2025 di Paris akan dikenang bukan hanya sebagai momen Yamaguchi mengangkat trofi ketiga, tetapi juga sebagai simbol sportivitas, empati, dan rasa hormat dalam olahraga.