16.09.2025
Waktu membaca: 2 menit

Zeta Division Rombak Total Divisi Valorant

Zeta Division at VCT Pacific Stage 2 2025

Organisasi esports Jepang Zeta Division baru saja merilis pengumuman kejutan melalui media sosialnya untuk memperkuat divisi Valorant mereka yang mengalami perombakan besar-besaran.

Dalam pengumuman tersebut, mereka mengajak para pemain dan pelatih profesional untuk mengisi banyak posisi kosong yang ditinggalkan selepas kompetisi VCT Pacific Stage 2 lalu. Secara terang-terangan, mereka membutuhkan pemain, pelatih, hingga analis untuk memantapkan skuad menghadapi VCT Pacific tahun depan.

Berdasarkan pengumuman ini, kemungkinan besar Zeta akan merotasi skuad terakhir yang masih menyisakan Shota “SugarZ3ro” Watanabe, Yuto “Xdll” Mizumori, Yuma “Dep” Hashimoto, dan Hikaru “Clz” Mizutani. Sebelumnya, mereka telah melepas pelatih Carlos “Carlão” Mohn dan pemain impor Kim “TenTen” Tae-young.

Adapun untuk mengisi posisi saat ini, kandidat diharuskan memenuhi syarat utama, yakni berada di ranking Radiant dan bisa berbahasa Jepang secara lancar.

Salah satu partisipan terlemah di Pasifik

Perombakan besar-besaran oleh Zeta ini tentunya tidak mengejutkan, mengingat mereka tidak mengalami perkembangan positif selama kurang lebih 2,5 tahun terakhir.

Sempat digadang-gadang sebagai the next big thing dari Jepang usai berakhir dalam tiga besar Masters Reykjavik 2022, Zeta mulai menurun setelah menuntaskan fase grup VCT Pacific League di bulan Mei 2023. Sejak itu, mereka hanya tampil sedikit lebih baik dibandingkan kompatriotnya, Detonation FocusMe, dan Global Esports, dua tim yang juga dikritik sebagai partisipan terlemah dalam sirkuit franchise.

Hasil terakhir, Zeta sama sekali jauh dari performa musim lalu. Pada VCT Pacific Stage 2 2025, ZETA Division finis di posisi kelima Grup Omega dengan catatan akhir 2 kemenangan dan 3 kekalahan. Kendati mereka sempat menunjukkan penampilan kuat saat berhadapan dengan Paper Rex — bukti bahwa mereka mampu bersaing dengan tim papan — hasil tersebut masih cukup mengecewakan untuk tim yang punya strategi solid.

Berbagai aksi individu dan momen-momen cemerlang juga tidak membantu Zeta yang nyatanya sering kesulitan menutup pertandingan dengan baik. Beberapa laga krusial justru berakhir dengan kekalahan tipis.

Pada akhirnya, Zeta tetaplah salah satu kontender kunci yang mewakili Jepang di Pasifik. Mereka memiliki fondasi yang solid untuk terus berkembang dan meningkatkan peringkat di tahap dan turnamen selanjutnya. Perjalanan mereka selanjutnya berpotensi menjadi saksi dari sebuah ambisi untuk kembali berbicara lebih keras dan lantang di tingkat internasional.